Fakta Terbaru Insiden Gas Beracun di Sumut, Ditangani Pihak Berwajib
Insiden gas beracun yang keluar dari sumur yang berasal dari pipa gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SGMP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara (Sumut) pada Senin (25/1) membuat geger warga di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Insiden gas beracun yang terjadi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik MarapiKabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara (Sumut) membuat geger warga setempat. Penyebab gas beracun tersebut diduga berasal dari pipa gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SGMP) yang berlokasi tak jauh dari permukiman warga.
Akibat dari peristiwa itu, 5 orang warga dari desa tersebut dinyatakan meninggal dunia. Identitas korban meninggal dunia tersebut, yakni Suratmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Syahrani (14), Lestari Sinaga, dan Dahni.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Bagaimana semburan gas di Bogor terjadi? Semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat. Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
-
Bagaimana Pertamina menerapkan CCUS di Lapangan Sukowati? Penerapan teknologi CCUS ini diharapkan meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Sementara itu, kejadian nahas ini juga menyebabkan 27 warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami gejala sesak napas dan ratusan warga lainnya mengungsi. Melansir dari ANTARA, berikut fakta terbaru dari insiden gas beracun tersebut.
Diselidiki oleh Polda Sumut
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Kepolisian Daerah (Polda) Sumut kini tengah melakukan penyelidikan terkait kebocoran pipa gas milik PT SGMP di Kabupaten Madina yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia ini.
"Tim masih bekerja melakukan penyelidikan di lokasi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi pada Selasa (26/1).
Pihak kepolisian sampai saat ini belum menetapkan adanya tersangka, karena masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak terkait kasus ini.
Kronologi Kejadian
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap kronologi dari peristiwa ini. Peristiwa ini terjadi ketika pihak PT SMGP melakukan uji untuk pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi.
Saat itu, salah satu pekerja berinisial DD membuka keran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend. Ia juga membuka keran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut.
Namun, saat pipa keran dibuka, malah mengeluarkan gas yang diduga kemungkinan berupa H2S hingga menimbulkan korban jiwa.
Personel Polisi Berjaga di Lokasi Kejadian
Kapolres Madina, AKBP Horas Tua Silalahi pada Selasa (26/1) mengatakan, sebanyak 235 personel gabungan yang terdiri dari Polres Madina, Brimob Tapanuli Selatan (Tapsel) Polres Tapsel dan Sidimpuan juga diturunkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan.
”Semalam, kita sudah melakukan edukasi kepada masyarakat dan melakukan pengamanan serta melakukan koordinasi bersama pihak perusahaan agar semua aktivitas diberhentikan agar hal yang terjadi pada sebelumnya tidak terulang kembali," ujarnya.
Tanggapan Perusahaan PT SGMP
Melansir dari Liputan6.com, atas kejadian ini, PT SGMP menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat dari 5 korban meninggal dunia akibat gas beracun tersebut. Hal ini disampaikan oleh External Affair PT SMGP, Krishna Handoyo, dalam press releasenya pada Selasa (26/1).
Krishna menyampaikan, pihaknya sangat menyesali atas terjadinya musibah tersebut, dan berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan yang diperlukan oleh para korban.
"PT SMGP siap untuk bekerja sama semua pihak, termasuk keluarga," ujarnya.
Krishna juga mengatakan, saat ini sumur tersebut telah ditutup untuk mencegah terjadinya pemaparan lebih lanjut. PT SMGP juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari kejadian tersebut, berkoordinasi dengan Pemerintah Madina dan Kementerian ESDM, dan akan menyampaikan informasi selanjutnya.