Hasil Tes Negatif, Ini Alasan Keluarga Bongkar Makam Jenazah PDP COVID-19
Satu keluarga di Bengkulu membongkar makam anggota keluarga mereka yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.
Satu keluarga di Bengkulu membongkar makam anggota keluarga mereka yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19. Pembongkaran makam ini dilakukan pada Sabtu (20/6) lalu setelah hasil uji usap (swab) menyatakan jenazah negatif Covid-19.
Sebelumnya, warga Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan status PDP meninggal dunia pada Rabu (18/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Jenazah kemudian dimakamkan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di daerah itu dengan standar protokol pencegahan penularan virus Corona jenis baru.
Jenazah dimakamkan di pemakaman Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.
Alasan Keluarga Membongkar Makam
Dilansir dari liputan6.com, pihak keluarga PDP tersebut, Said mengatakan, pembongkaran makam dilakukan karena pihak keluarga ingin menyempurnakan proses pemulasaran jenazah, sebab hasil uji usap sudah menyatakan almarhum negatif COVID-19.
"Ya karena kemarin Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sudah mengumumkan bahwa almarhum dinyatakan negatif COVID-19," singkatnya.
Pembongkaran Disaksikan Perangkat Desa dan Aparat Setempat
Pembongkaran ini dilakukan dengan sepengetahuan pihak berwajib setempat. Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno membenarkan jika pihak keluarga PDP sudah melakukan pembongkaran makam karena dinyatakan negatif COVID-19.
Ia menyebut pembongkaran makam itu disaksikan oleh perangkat desa setempat, aparat kepolisian dan TNI.
"Benar bahwa pihak keluarga melakukan pembongkaran makam karena almarhum negatif COVID-19, dan proses pembongkarannya pun berjalan lancar," paparnya.
Keluarga Telah Diberikan Informasi Pemulasaran Jenazah dengan Protokol COVID-19
Sudarno menambahkan, sebelumnya Kapolda Bengkulu Irjen Pol Teguh Sarwono sempat mengunjungi rumah duka almarhum tersebut.
Kedatangan Kapolda Bengkulu itu untuk memberikan penjelasan kepada pihak keluarga almarhum mengenai protokol penanganan COVID-19, meskipun hasil uji usap almarhum saat itu belum keluar.
Dinyatakan Negatif Tes Usap (Swab Tes)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menyebut berdasarkan hasil uji usap di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu, PDP yang meninggal dunia tersebut dinyatakan negatif COVID-19.
"Iya benar PDP yang meninggal itu negatif COVID-19, tapi kalau soal pembongkaran makam dari informasi yang saya terima benar dilakukan pihak keluarga," ungkapnya.