Jadi Google Doodle Hari Ini, Intip Profil Sapardi Djoko Damono
Tepat pada hari ini, Senin (20/3), halaman utama mesin pencarian Google menampilkan sosok penyair andal tanah air, Sapardi Djoko Damono. Tampilan Google Doodle ini dibuat khusus untuk memperingati hari lahirnya sang penyair besar.
Tepat pada hari ini, Senin (20/3), halaman utama mesin pencarian Google menampilkan sosok penyair andal tanah air, Sapardi Djoko Damono. Tampilan Google Doodle ini dibuat khusus untuk memperingati hari lahirnya sang penyair besar.
Saat membuka halaman utama mesin pencarian tersebut, terlihat sebuah ilustrasi yang memperlihatkan sosok Sapardi Djoko Damono yang tengah berdiri di tengah rintik hujan sambil membawa buku dan payung. Ilustrasi tersebut menggambarkan salah satu kumpulan puisi terkenal yang dibuat oleh sang penyair bertajuk Hujan Bulan Juni.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Siapa yang bisa menjadi inspirasi bagi kita? "Jadilah seseorang yang memberikan inspirasi kepada orang lain."
-
Apa yang menjadikan Agustadi Sasongko Purnomo sebagai sosok inspiratif dalam bidang militer? Ikut Banyak Operasi Militer dan Pernah Duduki Berbagai Jabatan Penting, KSAD Ini Dulunya Lulusan Terbaik Akabri Ia pernah jadi anggota DPR RI hingga KSAD. Agustadi Sasongko Purnomo punya sepak terjang mumpuni di bidang militer maupun pemerintahan.
Seperti yang diketahui, Sapardi Djoko Damono merupakan pria kelahiran Solo, 20 Maret 1940. Ia menutup usia pada 19 Juli 2020 lalu atau saat dirinya berusia 80 tahun. Ia sudah membuat berbagai karya-karya besar dan saat kini masih dikenal oleh banyak masyarakat.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut intip beberapa profil mengenai Sapardi Djoko Damono.
Profil
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai seorang penyair, dosen, pengamat sastra, kritikus sastra, dan pakar sastra. Mengutip dari situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sapardi merupakan putra pertama dari pasangan Sadyoko dan Saparian.
Pendidikan Sapardi sendiri dimulai dari sekolah rakyat Kraton "Kasatriyan," Baluwarti, Solo dan dilanjut dengan SMP Negeri II Solo. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas, Ia pun mengambil prodi Sastra Inggris di Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Jadi Dosen
Sapardi pernah menjadi dosen tetap sekaligus Ketua Jurusan Bahasa Inggris di IKIP Malang Cabang Madiun pada 1964 sampai 1968. Tahun berikutnya ia menjadi dosen tetap di Fakultas Sastra Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, pada tahun 1968 sampai 1973.
Ia juga ditetapkan sebagai dosen tetap di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia pada sejak 1974. Sapardi juga pernah memperdalam pengetahuan tentang humanities di University of Hawaii, Amerika Serikat (AS) hingga pada tahun 1989. Ia pun memperoleh gelar doktor ilmu sastra dengan disertasi berjudul Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur.
Pembantu Dekan
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Sapardi juga Djoko Damono pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III di Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1979 sampai 1982, lalu diangkat sebagai Pembantu Dekan I pada 1982—1996 dan akhirnya menjabat Dekan pada 1996—1999 di fakultas dan universitas yang sama.
Ia memasuki masa pensiun sebagai guru besar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia tahun 2005, tapi masih diberi tugas sebagai promotor konsultan dan penguji di beberapa perguruan tinggi, termasuk jadi konsultan Badan Bahasa.
Bekerja di Berbagai Jabatan
Selain bekerja sebagai dosen, Sapardi pernah menjabat berbagai jabatan tertinggi, di antaranya yakni sebagai Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta, Redaksi majalah sastra Horison, Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, anggota Dewan Kesenian Jakarta. Selanjutnya, Sapardi juga sempat menjadi redaksi majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, Anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka, Sekretaris Yayasan Lontar Jakarta hingga Ketua Pelaksana Pekan Apresiasi Sastra 1988, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada 1988, ia meresmikan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), dan terpilih sebagai Ketua Umum HISKI Pusat selama tiga periode. Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan sebagai anggota Koninklijk Instituut vor Taal Land-en Volkenkunde (KITLV).
Hadir di Berbagai Pertemuan Internasional
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Dalam usaha mendukung pengembangan kariernya sebagai sastrawan, Sapardi Djoko Damono sering menghadiri berbagai pertemuan internasional. Pada 1971, ia menghadiri Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda.
Kemudian, ia menghadiri Seminar on Literature and Social Change in Asia di Australia National University, Camberra, dan sebagai penulis dalam Festival Seni di Adelaide pada tahun 1978. Pada tahun itu juga, ia mengikuti Bienale International de Poesie di Knokke-Heusit, Belgia.
Sejak saat itu Sapardi menjabat Country Editor majalah Tenggara Journal of Southeast Asian Literature, Kuala Lumpur. Lalu di tahun berikutnya, Sapardi tercatat sebagai anggota penyusun Anthropology of Asean Literature, COCI, ASEAN. Kemudian, Sapardi jadi panulis dalam Discussion dan sebagai anggota Komite Pendiri Asean Poetry Centre di Bharat Bhavan, Bhopal, India pada tahun 1988.
Menerbitkan Buku
Sebagai pakar sastra, Sapardi menulis beberapa buku yang sangat penting, seperti Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978), Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979), dan Kesusastraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999).
Tidak ketinggalan, Novel Jawa Tahun 1950-an: Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur (1996), Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida (1999), Sihir Rendra: Permainan Makna (1999), dan Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan Awal.
Penerjemah Karya Luar
KapanLagi.com ©2023 Merdeka.com
Sapardi Djoko Damono juga menerjemahkan beberapa karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia, antara lain Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea, Hemingway), Daisy Manis (Daisy Milles, Henry James), Puisi Brasilia Modern, George Siferis, Sepilihan Sajak, Puisi Cina Klasik, Puisi Klasik.
Selanjutnya ia juga menerjemah Shakuntala, Dimensi Mistik dalam Islam karya Annemarie Schimmel, Afrika yang Resah (Song of Lowino dan Song of Ocol oleh Okot p'Bitek), Duka Cita bagi Elektra (Mourning Becomes Electra oleh Eugene O'Neill), serta Amarah I dan II (The Grapes of Wrath, John Steinbeck).
Dapat Penghargaan
Beberapa penghargaan dan hadiah sastra yang diterima Sapardi, termasuk Hadiah Majalah Basis atas puisinya Ballada Matinya Seorang Pemberontak pada 1963. Lalu, pada 1978, ia menerima penghargaan Cultural Award dari Pemerintah Australia; tahun 1983 memperoleh hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II untuk bukunya Sihir Hujan dari Malaysia; dan tahun 1984 mendapat hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas.
Kemudian, tahun 1985, Sapardi menerima Mataram Award; dan tahun 1986 ia menerima hadiah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand. Sapardi juga mendapat Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1990.
Tahun 1996, ia memperoleh Kalyana Kretya dari Menristek RI. Lalu, pada 2003, Sapardi mendapat penghargaan The Achmad Bakrie Award for Literature dan tahun 2004 Sapardi memperoleh Khatulistiwa Award. Pada 2012, Sapardi juga mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta.