Mengenal Jurnalisme Data dan Fungsinya yang Relevan dengan Masa Kini
Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya tentang jurnalisme data beserta fungsinya yang relevan dengan masa kini:
Jurnalisme data adalah jenis jurnalisme di mana reporter membuat berita menggunakan kumpulan data yang sangat besar.
Hal ini mencerminkan semakin pentingnya data numerik dalam produksi dan penyebaran informasi, serta meningkatnya hubungan antara jurnalis dan profesi seperti desain, ilmu komputer, dan statistik. Melalui penggunaan infografis dan visualisasi data, jurnalisme data membantu dalam menceritakan kisah yang rumit.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Apa itu Kapurut Sagu? Kapurut sagu terbuat dari tepung sagu yang sudah agak mengeras dan memiliki warna kecokelatan. Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat kaya akan tradisi, budaya, hingga sajian makanan yang unik.Salah satu sajian makanan khas Mentawai yang patut anda coba adalah kapurut sagu.
Data bisa menjadi sumber jurnalisme data, atau bisa menjadi instrumen yang digunakan untuk menceritakan kisah atau keduanya. Itu harus ditangani dengan kecurigaan, sama seperti sumber lainnya, dan kita harus menyadari bagaimana hal itu dapat mempengaruhi dan membatasi cerita yang dihasilkan dengan menggunakannya, sama seperti instrumen lainnya.
Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya tentang jurnalisme data beserta fungsinya yang relevan dengan masa kini:
Mengenal Jurnalisme Data
cision.com
Jurnalisme data hanyalah jurnalisme umumnya yang kita tahu. Namun, penggunaan jurnalisme data adalah istilah baru dan trendi tetapi pada akhirnya, itu hanya cara untuk menggambarkan jurnalisme di dunia modern.
Setiap orang menghasilkan data, baik secara sukarela maupun tidak, saat mereka menggunakan ponsel mereka, mencari di internet, menggunakan media sosial atau bahkan berjalan-jalan.
Lembaga publik juga sama. Setiap hari mereka menghasilkan data tentang staf mereka, pengeluaran, pekerjaan mereka, dan produk pilihan mereka di lembaga publik kita.
Kisah-kisah kondisi masyarakat kita, besar dan kecil, disimpan dalam data ini. Itulah mengapa sangat penting bagi para jurnalis untuk dapat mengurai dan menginvestigasi data tentang keadaan suatu lembaga maupun warga dan untuk mengungkap kesalahan sistemik yang terjadi.
Namun dengan digitalisasi informasi yang terus berkembang, jurnalis dibanjiri dengan lebih banyak data daripada yang dapat kita pahami. Oleh karena itu perlu adanya teknik jurnalistik baru, teknik yang menganut teknologi.
Teknologi dapat digunakan oleh jurnalis untuk menggali lebih banyak informasi daripada manusia saja. Ini memungkinkan kita untuk menggali lebih dalam, mendapatkan cerita lebih cepat dan menggali kompleksitas dengan cara yang belum pernah kita lakukan sebelumnya.
Sama seperti dalam pelaporan tradisional, baris teratas atau prospek dari sepotong data yang berwawasan luas hanyalah permulaan. Temuan ini harus dikombinasikan dengan pengetahuan lokal, penyelidikan, penelitian dan pelaporan.
Itulah yang dimaksud dengan jurnalisme data. Jurnalisme yang menggunakan teknologi untuk mengakses, menganalisis, dan menemukan cerita dalam data dan kemudian menceritakan kisah orang-orang yang diwakili oleh data tersebut.
Pentingnya Jurnalisme Data
Jurnalisme data dapat membawa penemuan ilmiah ke garis depan sebuah narasi dan membuatnya dapat diakses oleh pembaca, baik dalam bentuk grafik statis, fitur interaktif, atau bahkan sedikit analisis tambahan untuk menawarkan konteks pada laporan berita terkini.
Hari ini, laporan berita langsung sampai sesaat setelah peristiwa terjadi, dari berbagai sumber, saksi mata, dan blog, dan apa yang telah terjadi disaring melalui jaringan koneksi sosial yang besar, diberi peringkat, dikomentari, dan, lebih sering daripada tidak, diabaikan.
Untuk alasan inilah jurnalisme data menjadi sangat penting. Manfaat mengumpulkan, menyaring, dan memvisualisasikan apa yang terjadi di luar apa yang dapat dilihat mata semakin meningkat.
Sayuran yang Anda beli di pagi hari, kopi yang Anda buat: ada hubungan tak terlihat antara hal-hal ini, orang lain, dan Anda dalam ekonomi global saat ini. Data adalah bahasa jaringan ini: sedikit informasi yang, meskipun tidak selalu signifikan dalam satu contoh, bisa sangat berharga jika dilihat dari perspektif yang tepat.
Tantangan Untuk Jurnalisme Data
Analisis data dan menjadi jurnalis data menghadirkan beberapa tantangan bagi mereka yang mempertimbangkan karir jurnalisme. Berikut di antaranya:
Akses ke Data Berkualitas
Akses ke data berkualitas tidak selalu mudah ditemukan saat melakukan crowdsourcing berita. Bahkan, menurut survei DataJournalism.com, para jurnalis data mengatakan bahwa ini adalah tantangan terbesar mereka.
Lebih dari setengah dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa akses ke data yang baik adalah masalah terbesar.
Batasan Waktu Dalam Ruang Berita Tradisional
Setelah mengakses data tersebut, banyak jurnalis yang merasa tidak punya waktu untuk meneliti dan memvisualisasikannya dengan baik. Bekerja sebagai jurnalis investigasi pada kumpulan data besar membutuhkan waktu dan sayangnya, waktu itu membuat orang menjauh dari elemen lain dari pekerjaan mereka.
Lebih sulit menghabiskan berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk cerita individu dengan situasi di mana berita baru bermunculan setiap menit. Itulah salah satu alasan mengapa 'keterbatasan waktu' tercatat sebagai isu terpenting kedua bagi jurnalis data dalam survei tersebut.
Sumber daya
Berdasarkan hasil survei, hampir setengah dari wartawan mengatakan bahwa kurangnya sumber daya adalah masalah terbesar mereka. Ini karena ruang redaksi sering tidak memiliki sumber daya keuangan, waktu, atau bakat yang dibutuhkan untuk menindaklanjuti berita terkait data.