Mengenal Penyebab Dislipidemia, Lengkap Beserta Gejala dan Cara Mengobatinya
Penyebab dislipidemia perlu diwaspadai setiap orang. Dislipidemia merupakan kondisi yang terjadi ketika kadar lipid (lemak) di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Umumnya, kondisi ini menyebabkan seseorang kesulitan bernapas, keringat dingin, hingga pembengkakan di area kaki.
Penyebab dislipidemia perlu diwaspadai setiap orang. Dislipidemia merupakan kondisi yang terjadi ketika kadar lipid (lemak) di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Umumnya, kondisi ini menyebabkan seseorang kesulitan bernapas, keringat dingin, hingga pembengkakan di area kaki.
Melansir dari Healthline, dislipidemia berkaitan dengan kondisi kolesterol tinggi, meski sebenarnya dislipidemia bukan hanya sekedar kolesterol tinggi saja. Kolesterol dibagi menjadi beberapa jenis, yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol pria bisa dikatakan normal bila memiliki kadar HDL di atas 40 mg/dL, sedangkan perempuan sekitar di atas 50 mg/dL.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Apa saja tanda-tanda rambut yang menua? Namun ternyata perubahan tekstur rambut juga menjadi tanda lain bahwa rambut alami penuaan. Tekstur rambut yang kering, kasar, dan mudah patah menjadi sinyal bahwa rambut perlu mendapat perawatan khusus.
-
Apa saja tanda-tanda selangkangan lecet? Jika Anda mengalami iritasi atau luka pada selangkangan, beberapa tanda yang perlu diperhatikan meliputi kulit yang memerah, lesi atau bisul yang melepuh, sensasi terbakar, nyeri, atau gatal-gatal saat kulit mulai pulih. Tanda-tanda lain mungkin termasuk bintik-bintik coklat pada area tersebut.
-
Kapan Tari Sulintang diciptakan? Maestro tari itu diketahui menciptakan kreasi kontemporer tersebut pada 1948 silam.
Penyebab dislipidemia penting diketahui setiap orang. Dengan mengetahui penyebabnya, nantinya Anda bisa mengetahui cara mengobatinya. Berikut penyebab dislipidemia dan cara mengobatinya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
Gejala Dislipidemia
©2016 Merdeka.com
Gejala dislipidemia biasanya bisa diketahui setelah melakukan pemeriksaan untuk kondisi kesehatan lain. Bila tidak segera ditangani, dislipidemia dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lain, seperti penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer. Keduanya bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Ada sejumlah gejala dislipedemia yang biasanya dirasakan penderita, di antaranya:
• Nyeri dada
• Kesulitan bernapas
• Sakit di leher, pundak, rahang, dan punggung
• Gangguan pencernaan
• Kepala pusing
• Kaki sakit, terutama saat berdiri atau berjalan
• Keringat dingin
• Pembengkakan di area kaki, perut, dan leher
• Pingsan
• Dada tertekan dan terasa sesak
Penyebab Dislipidemia Berdasarkan Jenisnya
Dislipidemia dibagi menjadi dua, yakini dislipidemia primer dan dislipidemia sekunder. Dislipidemia primer diturunkan dari generasi ke generasi. Sedangkan, dislipidemia sekunder adalah kondisi yang didapat. Berikut penjelasan mengenai penyebab dislipidemia berdasarkan jenisnya:
Penyebab Dislipidemia Primer
- Hiperlipidemia Gabungan Familial
Hiperlipidemia gabungan familial menjadi salah satu penyebab hiperlipidemia primer yang paling umum. Biasanya, hal ini disebabkan karena kolesterol tinggi dan trigliserida tinggi. Bila Anda memiliki hiperlipidemia gabungan familial, Anda bisa mengembangkan masalah ini pada usia remaja atau 20-an.
- Hiperkolesterolemia Familial dan Hiperkolesterolemia Poligenik
Penyebab dislipidemia ini ditandai dengan tingginya kadar kolesterol total. Anda bisa menghitung kolesterol total dengan cara menghitung kadar kolesterol LDL dan HDL Anda, bersama dengan kadar trigliserida Anda.
- Hiperbetalipoproteinemia Familial
Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki kadar apoliprotein B yang tinggi. Hiperbetalipoproteinemia merupakan kondisi yang merupakan bagian dari kolesterol LDL. Hiperbetalipoproteinemia dapat bersifat primer atau sekubder. Bila Anda memiliki kondisi ini, tubuh akan mengalami kesulitan memecah kolesterol LDL atau trigliserida.
Penyebab Dislipidemia Sekunder
Penyebab dislipidemia sekunder biasanya terjadi karena faktor gaya hidup atau kondisi kesehatan yang dapat memengarhui kadar lipid dalam tubuh. Berikut sejumlah penyebab dislipidemia sekunder yang biasa dialami penderita:
• Diabetes
• Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
• Sindrom PCOS
• Sindrom metabolik
• Obesitas atau kelebihan berat badan
• Penyakit radang pencernaan
• Aneurisma aorta pada perut
• Infeksi parah, seperti HIV
• Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab dislipidemia, seperti aktif merokok, penderita diabetes, pola makan tidak sehat, berat badan berlebih, riwayat penyakit keluarga, dan faktor usia.
Cara Mengobati Dislipidemia
©2017 istock.com
Setelah mengetahui gejala dan penyebab dislipidemia, seseorang yang penting mengetahui cara mengatasinya. Ada beberapa cara mengobati dislipidemia, antara lain:
Obat Statin
Cara mengobati dislipidemia yang pertama adalah menggunakan obat statin. Obat ini bisa membantu menghambat zat yang diperlukan hati untuk menghasilkan kolesterol. Kondisi ini menyebabkan hati Anda mengeluarkan kolesterol dari darah.
Selain itu, obat ini juga mampu membantu tubuh menyerap kembali kolesterol dari timbunan pada dinding arteri, sehingga penyakit arteri koroner bisa diatasi. Adapun obat yang bisa dipilih meliputi atorvastatin, lovastatin, pitavastatin, dan fuvastatin.
Obat Suntik
Cara mengobati dislipidemia selanjutnya bisa menggunakan obat suntik. Jenis obat ini mampu membantu menyerap lebih banyak kolesterol LDL, sehingga efektif menurunkan kadar kolesterol yang bersirkulasi dalam darah. Selain itu, obat ini juga bisa diberikan pada orang dengan riwayat arteri koroner yang memiliki toleransi terhadap statin atau obat kolesterol lainnya.
Resin Pengikat Asam Empedu
Cara mengobati dislipidemia berikutnya adalah resin pengikat asam empedu. Obat-obatan seperti cholestyramine, colesevelam, dan colestipol, bisa menurunkan kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat asam empedu. Hal ini akan memicu hati untuk menggunakan kolesterol berlebih dalam menghasilkan asam empedu, yang mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Itulah beberapa cara mengobati dislipidemia yang bisa dilakukan. Dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti makan teratur dan olahraga secara rutin, dapat membantu mencegah dislipidemia.