Peristiwa 4 Oktober: Meninggalnya Janis Joplin, Penyanyi Rock Wanita yang Paling Berpengaruh
Janis Joplin adalah salah seorang penyanyi legendaris asal Amerika Serikat yang populer di era 1960-an.
Janis Joplin adalah salah seorang penyanyi legendaris asal Amerika Serikat yang populer di era 1960-an.
Peristiwa 4 Oktober: Meninggalnya Janis Joplin, Penyanyi Rock Wanita yang Paling Berpengaruh
Janis Joplin adalah salah seorang penyanyi legendaris asal Amerika Serikat yang populer di era 1960-an.
Perempuan berjuluk “First Lady of Rock n Roll” ini merupakan performer dengan penampilan panggung yang eleketrik. Setiap penampilannya di atas panggung, membuat para penonton terpesona dan takjub.
Penyanyi kelahiran 19 Januari 1943 ini dikenal sebagai penyanyi solo setelah sebelumnya menjadi vokalis Big Brother and the Holding Company.
Pada tahun 2004, majalah Rolling Stone menempatkan Janis Joplin di urutan ke-46 dalam daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa.
-
Kapan Juru Supit Bogem didirikan? Berdiri sejak tahun 1939, tempat itu menjadi langganan para pangeran dari Keraton Yogyakarta melakukan khitan.
-
Apa penyebab kematian Jimi Hendrix? Berdasarkan hasil pemeriksaan usai kematiannya, Jimi Hendrix diketahui meninggal karena tersedak dan kesulitan bernapas. Hal itu terjadi setelah ia mengonsumsi obat tidur dalam dosis tinggi.
-
Di mana Jimi Hendrix dimakamkan? Kemudian jenazah Jimi Hendrix dibawa ke Seattle Washington untuk dimakamkan. Jimi dikebumikan berdekatan dengan makam ibunya di Kompleks Pemakaman Greenwood.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Bagaimana Rhoma Irama mendapat julukan Raja Dangdut? Kepopuleran Rhoma membuat dirinya mendapat predikat sebagai Raja Dangdut.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
Tepat hari ini, 4 Oktober pada 1970 silam, Janis Joplin meninggal dunia. Tak ayal kepergiannya menjadi duka mendalam bagi para penggemarnya. Berikut perjalanan hidup Janis Joplin yang merdeka.com lansir dari Britannica dan sumber lainnya:
Awal Karier Janis Joplin
Janis Joplin lahir pada 19 Januari 1943 di Texas, Amerika Serikat. Janis dilahirkan dari ibu bernama Dorothy East dan ayah bernama Seth Joplin. Ayahnya adalah seoarang insinyur di Texaco, sementara ibunya adalah pegawai tata usaha di akademi bisnis.
Semasa sekolah, ia lebih senang melukis dan mulai menyanyikan lagu berirama blues dan folk bersama teman-temannya.
Ia hampir tidak mempunyai teman di sekolah menengah atas. Hal ini yang kemudian membuat teman-temannya sering mempermainkannya dan memanggilnya dengan kata-kata kasar.
Sebagai seorang pemberontak, Janis Joplin mengidolakan penyanyi blues wanita dan puisi yang ditulis oleh sastrawan eraa Beat Generation. Pada bulan Desember 1962, ia merekam lagu pertamanya yang berjudul “What Good Can Drinkin’ Do”.
Kemudian pada 1964, Janis dan gitaris Jorma Kaukonen, merekam beberapa lagu blues. Keduanya ditemani Margareta Kaukonen yang memakai mesin ketik sebagai perkusi. Rekaman tersebut menghasilkan beberapa lagu, yaitu “Typewriter Talk”, “Trouble In Mind”, “Kansas City Blues”, dan “ Nobody Knows You When You’re Down And Out”.
Musisi Wanita Paling Berpengaruh
Sebagai seorang penyanyi wanita, Janis Joplin tidak hanya menyanyikan lagu-lagu yang bertemakan cinta.
Ia juga menulis dan menyanyikan lagu-lagu bertemakan kritik sosial.
Pengaruhnya terhadap musik rock membuatnya dikenal sebagai Queen of Rock and Roll kala 1960-an.
Penampilannya yang eksentrik dan ikonik memberikan kontribusi penting pada budaya visual rock and roll.
Selain itu, gaya bernyanyi yang bawa elemen blues ke dalam rock and roll ini memberikan dimensi baru pada musik rock.
Ia menjadi inspirasi bagi banyak penyanyi dan musisi rock wanita yang datang setelahnya, membuka jalan bagi wanita dalam industri musik rock.
Kombinasi dari gaya bernyanyi yang unik, pengaruh blues, kesuksesan komersial, ikonografi, dan dampaknya pada generasi berikutnya menjadikan Janis Joplin salah satu figur paling penting dalam sejarah rock and roll, dan alasan inilah yang membuatnya memiliki pengaruh yang begitu besar dalam genre tersebut.
- Tetap Cantik di Usia Setengah Abad, Potret Terbaru Artis Lawas Jayanthi Mandasari yang Kini Menetap di Amerika
- Sisi Lain Cak Diqin Legenda Campursari Diungkap Sang Istri, Akhir Hayatnya Penuh Haru
- Meninggalnya Jimi Hendrix 18 September 1970, Gitaris Legendaris asal Amerika
- Momen Jokowi Nyanyi Bareng Band Kahitna saat Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana
Janis Joplin tidak selalu menciptakan instrumen vokal yang bagus, namun di setiap lagu ia mengeluarkan semua yang ada di dalam dirinya. Luapan emosi ia tuangkan melalui nada. Kejujuran dalam bermusik sangat terasa di setiap lagunya.
Bagi Janis Joplin, musik adalah dunia tempatnya menyuarakan apa saja yang mengganggu pikiran. Musik bisa menjadi sebuah katarsis untuk semua yang menjeraat hidupnya.
Obsesi satu-satunya, ia hanya ingin menunjukkan kepada kedua orang tuanya yang konservatif, bahwa apa saja yang ia pilih sebagai jalan hidup tidak seburuk dalam pandangan mereka.
Meninggalnya Janis Joplin di Usia 27 Tahun
Sepanjang hidupnya, Janis Joplin tak bisa mengelak dari dunia gelap. Narkoba sempat menjadi bagian dari hdiupnya. Awalnya sebagai bentuk pelarian atas segala hal yang dideranya; kesepian, keterasingan, dan rasa tak berdaya.
Sampai akhirnya, ia terjerat oleh obat-obatan terlarang. Ia berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang setahun sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya pada 4 Oktober 1970.
Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi para penggemarnya. Meski telah tiada, tetapi karya-karyanya terus dijadikan inspirasi bagi para musisi dunia.