Pengertian Waktu Syuruq, Lengkap dengan Niat Salat dan Keutamaannya
Salat sunah syuruq atau isyraq adalah salat sunah yang dilaksanakan ketika matahari terbit setinggi tombak (10-15 menit setelah matahari terbit) yaitu pada awal waktu dhuha. Waktu tersebut bisa disebut waktu syuruq.
Majelis Tarjih Muhammadiyah menjelaskan bahwa isyrâq/syurûq, berasal dari kata syarq yang maknanya: “timur, terbit, atau menerangi” seperti yang dilansir dari repository UMY.
Salat sunah syuruq atau isyraq adalah salat sunah yang dilaksanakan ketika matahari terbit setinggi tombak (10-15 menit setelah matahari terbit) yaitu pada awal waktu dhuha. Waktu tersebut bisa disebut waktu syuruq.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Di mana lokasi Rumah BUMN Yogyakarta? RuBY terletak di Jalan Sagan Timur No. 123, Kec. Gondokusman, Kota Yogyakarta.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
BACA JUGA: Jadwal Dhuha yang Tepat Lengkap dengan Niat dan Doanya
Muhammad Shalih al-Munajid menjelaskan bahwa salat Isyrâq adalah salat dua rakaat setelah matahari terbit dan meninggi, bagi yang salat Fajar (subuh) secara berjemaah di masjid, kemudian duduk di tempat salatnya untuk berzikir kepada Allah hingga salat dua rakaat.
Dalil tentang salat sunah isyraq di dalam hadis hanya ada satu yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi, Rasulullah SAW bersabda :
“Menceritakan kepada kita „Abdullah Ibn Mu‟awiyah Jumakhi Al-Bashri, menceritakan kepada kita „Abdul „Aziz ibn Muslim, menceritakan kepada kita Abu Dzilal, dari Anas bin Malik ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang Śalat pagi hari (Śubuh ) secara berjemaah, kemudian ia duduk berzikir kepada Allah SWT hingga terbitnya matahari, kemudian ia Śalat dua rekaat, maka baginya pahala mengerjakan haji dan umrah. Rasulullah SAW bersabda : “Sempurna, sempurna, sempurna”.
Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya waktu syuruq lengkap dengan niat salat beserta keutamaannya melansir dari dream:
Waktu Syuruq
Berdasarkan al-Hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam adalah sebagai berikut:
“Salat orang-orang yang gemar bertobat adalah ketika anak-anak onta kepanasan dari teriknya matahari.” (HR. Muslim no. 1743).
Salat Isyraq merupakan salat Sunnah yang dikerjakan di awal masuknya waktu salat Dhuha, yaitu di saat matahari telah meninggi dan teriknya terasa amat panas, menurut penjelasan hadis diatas. Menurut mazhab Syafi’iyah adalah 20 menit setelah terbitnya matahari. Sementara menurut mazhab Hanafiyah adalah 40 menit setelah terbitnya matahari.
Tata Cara Salat Syuruq
1. Niat
Niat menjadi kunci yang sangat penting karena akan mempengaruhi kekusyukan dalam salat. Niat diucapkan di dalam hati dan dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram yaitu pada waktu mengangkat kedua tangan dengan telapak tangan menghadap ke kiblat dan sejajar dengan telinga. Bila tidak memiliki udzur, maka harus berdiri tegak. Adapun niat salat sunah syuruq sebagai berikut;
USHALLI SUNNATAL ISYRAQI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALA
Artinya: Aku berniat melaksanakan salat Sunnah Isyraq sebanyak dua rakaat karena Allah Ta’ala.
2. Membaca takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram memiliki arti pernyataan takbir yang menjadi penanda pengharaman kita untuk berbuat apapun di luar gerakan dan bacaan salat. Membaca takbir tidak terlalu keras dan cukup didengar oleh telinga kita sendiri, kecuali Imam yang mengucapkan takbir terdengar makmum di belakangnya.
Allahu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar"
3. Membaca doa Iftitah
Doa iftitah berarti doa pembuka yang dibaca sebelum membaca surat Al-Fatihah. Adapun hukum membaca doa iftitah ini adalah sunah. Posisi tangan bersedekap di atas antara pusar dan dada yang mana tangan kanan di atas tangan kiri. Berikut ini doanya yang dibaca pelan (hanya terdengar oleh telinga kita),
ALLAHU AKBAR KABIIRA WALHAMDU LILLAHI KATSIRAN WA SUBHAANALLAHI BUKRATAN WA ASHIILA. INNI WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZI FATHARASSAMAAWATI WAL ARDHA HANIIFAN WA MAA ANA MIN AL-MUSYRIKIN. INNA SHALAATI WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATI LILLAHI RABBI AL-‘AALAMIN. LAA SYARIIKA LAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MIN AL-MUSLIMIIN.
Artinya: " Allah yang Maha Besar sebesar-besarnya, dan segala puji yang banyak hanya kepada Allah, dan maha Suci Allah baik di waktu pagi maupun petang. Sesungguhnya aku hadapkan diriku kepada yang menciptakan seluruh langit dan bumi, dengan lurus mengikuti ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As. dan aku bukanlah termasuk kelompok orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan keyakinan itulah aku diperintahkan, dan saya termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berserah diri."
4. Membaca Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah ini adalah di antara rukun salat. Hukum membaca surat Al-Fatihah adalah wajib, sehingga bila tidak membacanya, maka salat menjadi tidak sah atau batal. Anda dapat membaca surat Al-Fatihah di sini. Posisi tangan masih bersedekap.
Apabila menjadi imam berjemaah, maka bacaan al-Fatihah secara zahr atau keras atau terdengar oleh makmum di belakangnya. Bila salat sendiri, maka cukup dibaca hingga hanya telinga kita yang mendengar.
5. Membaca surat dalam Al-Quran
Surat yang dipilih dapat surat yang panjang, pendek, atau sebagian ayat dari suatu surat. Apabila salat sendirian, dipersilakan bebas membaca sebarang surat dalam Al-Quran, namun apabila berjemaah dan menjadi imam, hendaknya membaca suratnya dengan memperhatikan kemampuan dan ketersediaan waktu bagi jamaahnya, sehingga tidak harus ayat yang panjang.
Posisi tangan masih bersedekap. Apabila menjadi imam berjamaah, maka bacaan surat pendek secara zahr atau keras atau terdengar oleh makmum di belakangnya. Bila salat sendiri, maka cukup dibaca hingga hanya telinga kita yang mendengar.
6. Ruku
Ruku' adalah posisi tubuh membentuk sudut siku 90 derajat dengan tangan bertumpu pada dengkul. Adapun bacaan ruku' yang dibaca pelan (hanya terdengar oleh telinga kita) adalah sebagai berikut:
SUBHAANA RABBIYA AL-‘AZHIIMI WA BI HAMDIHI (dibaca tiga kali)
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan Maha Suci dengan segala puji kepada-Nya."
7. I’tidal
I’tidal adalah gerakan kembali berdiri tegak setelah posisi ruku' dengan kondisi tangan lurus di samping paha, sehingga tidak bersedekap. Bacaan dalam i'tidal yang dibaca pelan (hanya terdengar oleh telinga kita) adalah sebagai berikut:
SAMI’A ALLAHU LIMAN HAMIDAHU. RABBANA WA LAKA AL-HAMDU WA AL-SYUKRU HAMDAN KATSIIRAN THOYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI, MIL’U SSAMAAWAATI WA MIL’U L-ARDHI, WA MIL’U MAA BAINAHUMAA WA MIL’U MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Artinya: "Allah senantiasa mendengar kepada siapa yang memuji-Nya. Tuhanku, kepada Engkaulah segala pujian, segala kesyukuran, pujian yang banyak, baik, lagi berkah di dalamnya. Pujian dan kesyukuran itu memenuhi seluruh langit, seluruh bumi, diantara keduanya, dan memenuhi siapa saja yang Engkau kehendaki setelahnya."
Setelah tahap ini, maka tahap selanjutnya adalah sujud yang mana perubahan posisi dari i'tidal ke sujud dengan mengucapkan takbir.
8. Sujud
Posisi sujud sebagaimana pada umumnya kita bersujud, di mana kedua tangan kita lurus di samping telinga kita. Dahi dan dengkul sejajar menyentuh lantai, sementara ujung-ujung kaki menghadap ke kiblat. Bacaan dalam sujud yang dibaca pelan (hanya terdengar oleh telinga kita) adalah sebagai berikut:
SUBHAANA RABBIYA AL-A’LAA WA BI HAMDIHI (DIBACA TIGA KALI) … ALLAHUMMA LAKA SAJADTU, WA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU. ANTA RABBI SAJADA WAJHII LILLADZII KHALAQAHU WA SHOWWARAHU WA SYAQQA SAM’AHU WA BASHOROHU TABAARAKA ALLAHU AHSANU AL-KHAALIQIN.
Artinya:
" Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan Maha Suci … Ya Allah kepada-Mu aku sujud, kepada-Mu aku berislam, kepada-Mu aku beriman. Engkaulah Tuhanku. Wajahku bersujud kepada yang menciptakannya, dan membentuknya, dan memberikannya telinga dan mata. Maha Suci Allah, sebaik-baiknya Pencipta."
9. Duduk di antara dua sujud
Posisi duduknya adalah tubuh tegak di mana jari kaki kiri lurus ke belakang (tidak menghadap ke kiblat) dan jari kaki kanan menghadap ke kiblat, sementara pantat bagian kiri bertumpu pada tumit kaki kiri. Posisi jari tangan memegangi dengkul. Posisi duduk seperti ini disebut duduk iftirasy. Perubahan posisi dari sujud ke posisi duduk di antara dua sujud diawali dengan mengucapkan takbir. Adapun bacaanya yang dibaca pelan (hanya terdengar oleh telinga kita) adalah sebagai berikut:
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA ‘AAFINII WA’FU ‘ANNII
Artinya: " Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, benarkanlah aku, angkatlah derajatku, karuniakanlah aku rezeki, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
10. Sujud
Posisi sujud dan bacaannya sama dengan sujud pada tahap ke-8. Perubahan posisi dari duduk di antara dua sujud ke posisi sujud diawali dengan mengucapkan takbir. Sebelum bangun berdiri tegak, disunnah untuk duduk sejenak sambil membaca pelan " Subhanallah" . Posisi duduk istirahat seperti pada posisi duduk di tahap ke-9.
11. Duduk Tasyahud
Posisi duduknya seperti pada gambar di mana posisi pantat kiri bertumpu ke lantai, sementara pergelangan kaki kiri berada di antara dengkul dan ujung jari kaki kanan. Duduk semacam ini disebut dengan posisi duduk Tawaruk. Bacaan pada Tasyahud ini adalah gabungan antara bacaan Tasyahud Awal dan Tasyahud Akhir berikut ini:
AT-TAHIYYAATU AL-MUBAARAKAATU AL-SHALAWAATU AL-THOYYIBAATU LILLAHI. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUHU. AS-SALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBAADILLAHI AS-SHOOLIHIN. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASUULULLAH. ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA ‘ALA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD KAMAA SHOLLAYTA ‘ALA SAYYIDINA IBRAHIM. WA BAARIK ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ‘ALA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ‘ALA SAYYIDINAA IBRAHIM, WA ‘ALA SAYYIDINA IBRAHIM, FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID.
Artinya: “ Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah aku sampai shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarganya. Sebagaimana Engkau sampaikan shalawat kepada Nabi Ibrahim As., serta kepada para keluarganya. Dan, berikanlah keberkahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, serta kepada keluarga. Sebagaimana, Engkau telah berkahi kepada junjungan kita Nabi Ibrahim, serta keberkahan yang dilimpahkan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Di seluruh alam raya ini, Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Kekal.
Pada waktu bacaan sampai pada " Asyhadu" , maka disunnahkan jari telunjuk kanan kita terbuka tegak ke depan.
12. Mengucapkan salam
Selanjutnya kepala menoleh ke arah kanan sambil mengucapkan salam, dilanjutkan dengan kepala menoleh ke kiri sambil mengucapkan salam. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut:
ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKAATUHU
Keutamaan Salat Syuruq/ Isyraq
Terdapat beberapa keutamaan melaksanakan salat syuruq atau salat isyraq. Keutamaan-keutamaan ini sebagaimana telah dijelaskan di dalam hadis-hadis di bawah ini.
Pertama
Sebuah hadistdari Abu Umamah radhiyallahu'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
" Barangsiapa yang mengerjakan salat subuh dengan berjemaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan salat sunnah dhuha (di awal waktu, syuruq), maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumrah secara sempurna." (HR. Thabrani. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Targhib (469) mengatakan bahwa hadis ini shahih lighairihi (shahih dilihat dari jalur lainnya).
Kedua
Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang melaksanakan salat subuh secara berjemaah lalu ia duduk sambil berzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan salat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah." Beliau pun bersabda, " Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR. Tirmidzi no. 586, Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Adapun waktu syuruq atau thulu'ul syamsi ialah ketika terbitnya matahari sampai kira-kira naik seukuran tombak. Hal ini setidaknya berlangsung sekitar 15 menit dari waktu terbit matahari atau waktu dhuha.