Potret Musa Rajekshah Kenakan Baju Adat Nias Selatan saat Peringati HUT ke-78 RI, Ini Maknanya
Musa Rajekshah menjadi sorotan saat perayaan HUT ke-78 RI. Ia menggunakan pakaian adat khas Nias Selatan bernama Ni'obakola.
Musa Rajekshah menjadi sorotan saat perayaan HUT ke-78 RI. Ia menggunakan pakaian adat khas Nias Selatan bernama Ni'obakola.
Potret Musa Rajekshah Kenakan Baju Adat Nias Selatan saat Peringati HUT ke-78 RI, Ini Maknanya
Terlihat Gagah
Musa Rajekshah tengah menjadi sorotan atas busana yang ia kenakan saat upacara HUT ke-78 RI di Lapangan Astaka, Kabupaten Deli Serdang pada Kamis (17/8) kemarin. Ia tampak gagah dengan pakaian adat Nias Selatan bernama Ni'obakola.
- Potret Keano Mudra Djanuismadi Anak Intan Ayu yang Ikut Hadir di Nikahan BCL dan Tiko Arya Wardhana
- 58 Tahun Usai Peristiwa G30S, Ini Potret Terbaru Rumah Perwira Tinggi TNI AD Ahmad Yani
- Pengantin Baru Pratama Arhan & Azizah Salsha Temui Pensiunan Jenderal Kopassus, Potret Duduk Berdua Manis Banget
- Dihadiri Hatta Rajasa, Ini Potret Perayaan Ulang Tahun Alisha Prameswari Cucu SBY
Saat tiba di lokasi, Musa Rajekshah memakai baju berwarna kuning dengan corak khas Nias berbentuk segi empat. Mengutip liputan6.com (17/8), pakaian adat yang dikenakan Wagub Sumut itu menggambarkan kejayaan dan kekuasaan.
Buatan Warga Nias
Baju adat Ni'obakola ini tak hanya tampak istimewa saat dikenakan Musa Rajekshah, namun baju adat yang satu ini rupanya juga dijahit langsung oleh warga asal Teluk Dalam, Nias Selatan bernama Diami Maru'ao. Ia merupakan pemilik usaha Sanora Art. Saat itu Diami dipanggil langsung oleh Wagub Sumut untuk membantu mengenakan baju adat tersebut agar tidak salah cara pakainya.
Penuh Makna
Dijelaskan Diami, pakaian adat Nias Selatan ini dominan warna kuning dan merah ditambah dengan aksen warna hitam di beberapa bagian. Apa makna dari pakaian ini? berdasarkan warna yang ada, kuning atau emas melambangkan kekayaan, kemuliaan, dan kesuksesan. Kemudian warga merah, artinya keberanian dan keganasan. Sedangkan aksen warna hitam bermakna tanah, melambangkan tanah airnya Nias. Biasanya, baju ini dikenakan saat acara adat, pesta pernikahan bermakna raja atau bangsawan.
"Baju ini dilengkapi dengan Laeru (mahkota), Kalabubu (kalung) yang terbuat dari kelapa serta rompi Ni Obowo Gafasi, Ondrora (cawan) dan Tologu (pedang),"
ucap pemilik usaha Sanora Art, mengutip situs resmi Pemprov Sumut (17/8).
Kenalkan Budaya Nias
Saat ditanya, Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah mengungkapkan bahwa ia sangat senang bisa menggunakan pakaian adat dari Sumatra Utara. Harapannya, dengan menggunakan pakaian tersebut bisa memperkenalkan suku adat Nias Selatan.
"Saya senang adat budaya di Sumatra Utara cukup banyak. Tapi hari ini saya mau menampilkan pakaian adat Nias Selatan. Dengan saya pakai pakaian adat ini mampu memperkenalkan suku adat Nias Selatan dan daerah Nias secara menyeluruh,"
kata Ijeck.
Momen Penting
Ijeck memberikan pesan bagi pada generasi muda bahwa momen kemerdekaan itu tidaklah mudah, perlu mengorbankan banyak nyawa para pahlawan dan sekarang kita hanya menikmati hari-hari kemerdekaan ini.
"Tugas kita ke anak bangsa ke depan bagaimana memanfaatkan hari-hari di negara kita ini dengan memanfaatkan ilmu dan kesempatan waktu untuk mengelola potensi daerah dan negara kita,"
kata Musa Rajekshah.