Segera Diresmikan Jokowi, Begini Penampakan Tol Binjai-Stabat di Sumut
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Binjai–Stabat di Sumatra Utara akan segera beroperasi pada awal tahun 2022 ini.
Jalan tol Binjai-Stabat yang ada di Sumatra Utara (Sumut) saat ini telah masuk dalam persiapan untuk segera dioperasikan. PT Hutama Karya (Persero) telah selesai melakukan evaluasi Uji Laik Fungsi (ULF) sebelum tol tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat ini.
ULF tersebut dilakukan pada Jumat hingga Sabtu, 14-15 Januari 2022 lalu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro pada Selasa (25/1).
-
Apa yang ditawarkan oleh Danau Toba sebagai tempat wisata di Medan? Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dan menjadi daya tarik utama di Medan. Destinasi ini menawarkan keindahan alam yang memukau, aktivitas air, dan kehidupan kultural Batak. Pengunjung dapat menikmati perahu tradisional, bersantai di tepi danau, atau menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitarnya.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
“Komitmen perusahaan untuk menyelesaikan pembangunan dan segera mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Binjai–Langsa seksi Binjai–Stabat,” katanya.
JTTS ruas Binjai–Langsa ini sepanjang 131 km yakni seksi 1 dan Tol Binjai–Stabat sepanjang 12,3 km.
Penyelesaian tol ini merupakan kolaborasi Hutama Karya bersama anak perusahaannya yakni PT HK Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor dalam pembangunan Tol Binjai-Stabat.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Hemat Jarak Tempuh 45 Menit
YouTube Hutama Karya ©2022 Merdeka.com
PT Hutama Karya bersama Badan Pengatur Jalan Tol, Bina Marga, Korlantas, BBPJN Sumut, dan instansi lainnya melakukan rangkaian ULF mulai dari peninjauan ke lapangan, hingga pembahasan atas temuan catatan dari kegiatan ULF ini.
“Seluruh rangkaian ULF telah selesai dilaksanakan, saat ini kami tengah berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan minor yang terdapat di lapangan. Kami optimis semua proses ini dapat terlewati dengan baik, sehingga Sertifikat Laik Operasi (SLO) dapat segera terbit, dan Tol Binjai–Stabat dapat segera beroperasi untuk masyarakat sekitar,” ujar Koentjoro.
YouTube Hutama Karya ©2022 Merdeka.com
Dengan berfungsinya Tol Binjai–Stabat ini, masyarakat yang awalnya menempuh perjalanan 1 jam kini hanya cukup menempuh perjalanan selama 15 menit.
Beroperasi Awal Tahun 2022
YouTube Hutama Karya ©2022 Merdeka.com
Sementara itu, Kepala Bidang Teknik Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Ni Komang Rasminiati mengatakan, rencananya jalan tol tersebut akan dioperasikan segera di awal tahun 2022 ini.
“Harapan kami bulan Januari mengawali tahun baru 2022 ini, jalan Tol Binjai–Langsa segmen Binjai–Stabat dapat dioperasikan secara penuh sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat Medan maupun dari daerah sekitar Binjai,” ujarnya.
YouTube Hutama Karya ©2022 Merdeka.com
Adapun Tol Binjai–Stabat sepanjang 12,3 km ini merupakan seksi 1 dari Ruas Tol Binjai–Langsa. Di mana ruas Tol Binjai–Langsa terdiri dari 5 seksi yakni seksi 1 (Binjai –Stabat) sepanjang 12,3 km, seksi 2 (Stabat–Tanjung Pura) sepanjang 26,2 km, seksi 3 (Tanjung Pura–P. Brandan) sepanjang 18, km, seksi 4 (P. Brandan–K. Simpang) sepanjang 44,2 km dan seksi 5 (K. Simpang–Langsa) sepanjang 29 km.