Tak Bisa Mengerjakan Soal, Viral Siswa SD Dibully Guru dan Diancam Ini
Viral seorang guru Sekolah Dasar (SD) melakukan aksi perundungan kepada siswanya lantaran tak bisa mengerjakan soal di papan tulis.
Aksi perundungan atau bullying memang masih marak terjadi di kalangan pelajar. Seperti yang banyak viral di media sosial. Jika biasanya aksi bullying dilakukan oleh sesama siswa, kali ini justru seorang guru dengan sengaja melakukan bullying kepada salah seorang siswanya.
Video itu viral di media sosial, diunggah oleh akun Instagram @tkpmedan pada Minggu (31/10). Peristiwa itu diketahui terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Di video itu, seorang guru merekam seorang siswanya yang sedang menangis tersedu di pojok depan kelas. Ternyata, siswa itu menangis lantaran tidak bisa mengerjakan soal.
Bukannya menenangkan, guru tersebut justru mengejek siswanya itu dan merekamnya. Ia bahkan sempat mengancam akan menyebarkan video itu ke WhatsApp Grup.
Aksi guru itu pun sontak menuai kecaman warganet. Berikut informasi selengkapnya.
Bully Siswa dan Ancam Sebar Rekaman Videonya
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Dalam video singkat itu, seorang siswa perempuan terlihat sedang berdiri di pojok depan sebuah kelas. Ia terlihat menangis tersedu-sedu. Ternyata, Ia baru saja disuruh sang guru untuk mengerjakan soal di papan tulis, namun Ia tidak bisa mengerjakannya.
Guru tersebut justru merekam siswa tersebut saat menangis. Ia juga mengejek siswanya tersebut hanya karena tidak bisa mengerjakan soal.
"Nangis kamu?" ucap guru itu dengan nada sinis dan mengejek.
"Ambil spidol, kasih liat," ucapnya lagi.
Tak hanya itu, guru tersebut bahkan menyuruh teman-teman kelas siswa itu untuk ikut menyorakinya.
"Nangissss," sorak teman satu kelasnya.
Guru itu bahkan mengancam akan menyebarkan video itu ke WhatsApp Grup untuk membuat siswa itu malu.
"Saya kirim ke WA grup ini. Disuruh kerjakan (soal) di papan, tidak tahu, menangis lagi," ancamnya.
Mendapat perlakuan seperti itu, siswa tersebut hanya bisa menangis sambil menutupi wajahnya yang terus direkam oleh sang guru.
Orang Tua Siswa Tak Terima
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Dari keterangan di unggahan itu, diketahui peristiwa itu terjadi di SD Negeri 4 Kota Baubau. Pelaku merupakan seorang guru kelas enam berinisal AS.
Peristiwa ini pun juga telah dibenarkan oleh Kepala Sekolah Negeri 4 Kota Baubau, La Bai. Namun, dirinya mengaku belum melihat seluruh video viral tersebut.
Sementara itu, orang tua dari siswa tersebut mengaku tidak terima dengan perlakuan bullying yang diterima anaknya. Apalagi aksi itu dilakukan oleh gurunya sendiri, ditambah teman-teman satu kelasnya yang ikut menyorakinya.
Menurut pengakuan ibu korban, korban sendiri sempat tidak mau lagi bersekolah. Hal ini lantaran Ia trauma dan malu bertemu teman-temannya. Namun berkat bujukan dari orang tuanya, korban diketahui sudah kembali bersekolah.