Warga di Paropo Teriak Histeris Dapat Kiriman Peti Mati, Pengirimnya Belum Diketahui
Warga di Paropo, Sumatra Utara, histeris saat mengetahui dirinya mendapatkan kiriman peti jenazah lengkap dengan nisan bertuliskan namanya dari orang tak dikenal.
Baru-baru ini, warga di Paropo, Sumatra Utara (Sumut), dihebohkan dengan adanya warga yang tiba-tiba mendapatkan kiriman peti jenazah lengkap dengan nisannya. Padahal, warga yang namanya tertera di nisan tersebut masih hidup.
Peristiwa itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook Jery Bre Parna Aruan yang diunggah kembali oleh akun Instagram @sumut.terkini pada Selasa (30/11). Peristiwa itu diketahui terjadi pada Senin (29/11).
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Dalam video yang beredar, warga di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, mendapatkan kiriman dua peti jenazah yang diantar oleh sebuah mobil bak terbuka. Di nisan tersebut, tertera nama yakni "Faisal/Jesi Situngkir dan Waldiman Sijabat". Sementara keterangan waktu meninggal ditulis tanggal "29-11-2021".
Sontak seorang ibu-ibu yang mengetahui itu langsung teriak-teriak histeris. Diduga ibu tersebut merupakan warga yang namanya tertera di nisan peti jenazah itu.
Ia langsung menangis sambil teriak-teriak dan mencoba untuk memukul-mukul peti jenazah yang masih berada di atas mobil tersebut, namun sejumlah warga langsung menahannya dan berusaha menenangkannya.
"Perbuatan siapa ini," teriaknya sambil menjerit-jerit.
Di video itu terlihat puluhan warga berada di lokasi kejadian namun hanya menyaksikan kejadian tersebut. Kabarnya, saat ini warga yang mendapat kiriman peti jenazah itu melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Berikut informasi selengkapnya.
Kronologi Kejadian
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Menurut keterangan di unggahan itu, peti jenazah tersebut dikirim oleh orang tak dikenal (OTK) dari Desa Tigapanah, Kabupaten Karo dan sengaja diantar ke Desa Paropo tersebut.
Kronologinya, saat itu mobil bak terbuka warna putih masuk ke desa tersebut dan si sopir sempat menanyakan ke warga sekitar di mana lokasi alamat yang sesuai dengan pesanan dua peti jenazah tersebut. Setibanya di alamat pengiriman, warga sekitar yang mengetahui adanya kiriman peti jenazah untuk dua orang tetangga mereka yang masih hidup pun sontak heboh. Sejumlah warga langsung keluar dari rumah dan ramai mendatangi lokasi kejadian.
Sementara si sopir mobil, yang diketahui bernama Daulat Ginting, mengaku tidak tahu-menahu soal permasalahan antara pengirim peti dan penerima. Ia mengaku hanya mengantar pesanan sesuai yang dipesan pelanggannya.
“Saya tidak tau masalah ini, ya namanya saya pengusaha, dipesan dan disuruh diantar, ya saya antar, ternyata begini kejadiannya. Saya pun nyaris bulan-bulanan warga tadi," sebutnya.
Lapor ke Polisi
Instagram/@sumut.terkini ©2021 Merdeka.com
Usai kejadian tersebut, diketahui dua orang warga yang namanya tertulis di nisan salib itu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dairi, didampingi Camat Silahisabungan, Hamaska Silalahi.
Dugaan sementara, pengiriman dua peti mati tersebut merupakan dampak dari pemilihan kepala desa 25 November lalu. Hal ini disampaikan oleh Camat Silahisabungan, Hamaska Silalahi.
Ia mengatakan, motif pengiriman peti mati oleh orang tidak bertanggungjawab kepada warganya, diduga dampak dari pilkades, di mana nama kedua orang di nisan itu merupakan tim sukses salah seorang calon Kepala Desa Paropo yang baru selesai terlaksana. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.