10 Fakta mencengangkan hewan prasejarah yang kini tergerus evolusi
10 Fakta mencengangkan hewan prasejarah yang kini tergerus evolusi. Berbagai hal mencengangkan bisa ditemui jika kita bisa melihat hewan-hewan prasejarah ini. Berbagai hal mulai dari kanguru yang ternyata dulu tidak melompat hingga ikan paus ternyata punya kaki, dunia di era prasejarah akan terasa 'tidak lazim.'
Tahukah Anda bahwa banyak sekali binatang yang kita kenal di zaman sekarang adalah binatang yang sangat berbeda di era prasejarah? Yap. Berbagai perubahan ekstrem terhadap lingkungan yang terjadi memaksa makhluk hidup berevolusi.
Karena perubahan ini pula, banyak binatang prasejarah yang kini hanya tinggal nama, dan ada juga yang bahkan habitatnya berubah secara drastis dengan kondisi fisik yang sangat jauh berbeda pula. Dalam hal ini, bahkan manusia pun mengalami evolusi.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Go Tik Swan lahir? Go Tik Swan lahir pada 11 Mei 1931.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
Berbagai hal mencengangkan bisa ditemui jika kita bisa melihat hewan-hewan prasejarah ini. Berbagai hal mulai dari kanguru yang ternyata dulu tidak melompat hingga ikan paus ternyata punya kaki, dunia di era prasejarah akan terasa 'tidak lazim.'
Berikut beberapa fakta mencengangkan hewan prasejarah yang kini telah tergerus evolusi.
Kanguru tidak melompat
Kanguru adalah hewan yang sangat ikonik dari benua Australia. Terkenal dengan bentuk uniknya, berjalan dengan melompat dan juga binatang marsupial yang memiliki kantung di perutnya.
Memang kanguru sama sekali belum punah. Meski demikian, kanguru adalah binatang prasejarah. Di zaman prasejarah, ilmuwan menyatakan bahwa kanguru punya anatomi tubuh yang sangat berbeda.
Di kira-kira 100.000 tahun lalu, Kanguru memiliki tubuh besar, dan wajah yang pendek. Tak seperti sekarang yang tubuhnya tak begitu besar dan memiliki wajah panjang. Yang paling mencengangkan, kanguru tidak melompat ketika itu. Ia berjalan menggunakan dua kaki layaknya banyak hewan berkaki dua lainnya, serta manusia.
Kanguru kini melompat karena kanguru menyadari melompat adalah cara yang lebih cepat untuk berpindah tempat. Evolusi membuat kaki kanguru lebih fleksibel dan anatominya lebih cocok untuk melompat.
Mammoth menghasilkan kotoran hingga 2 kuintal
Mammoth adalah gajah berbulu yang karakternya cukup disukai di film animasi tentang hewan di zaman es prasejarah. Mammoth punya ukuran yang sama dengan gajah yang bisa kita lihat sekarang, dan punya selera makan yang serupa pula dengan binatang berbelalai tersebut.
Namun hal yang membedakan Mammoth dari gajah adalah kotoran yang dihasilkan. Mammoth bisa menghasilkan kotoran hingga 200 kilogram per harinya.
Sayang sekali memanasnya Bumi diduga jadi penyebab Mammoth punah meski memiliki jumlah besar saat itu.
Armadillo sebesar VW Beetle
Armadillo juga salah satu binatang yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Jika kita kini melihat armadillo, pasti kita melihat seekor mamalia yang memiliki bentuk yang kecil, dan dilindungi cangkang. Ini merupakan hal yang sangat berbeda di zaman prasejarah.
Di zaman es, ilmuwan menyatakan bahwa armadillo punya ukuran sebesar mobil kecil, atau lebih spesifik, sebesar VW Beetle.
Ilmuwan sendiri kebingungan untuk mengidentifikasi mengapa armadillo jadi sekecil sekarang. Ini merupakan sebuah misteri evolusi yang belum terpecahkan.
Ikan paus punya kaki
Di American Museum of Natural History tersimpan sebuah skeleton berusia 50 juta tahun dari spesies yang bernama Pakicetus. Spesies ini digadang-gadang sebagai generasi ikan paus pertama dengan bulu, empat kaki, tulang telinga namun dengan badan ikan paus.
Menurut para ilmuwan, ukurannya pun tak sebesar ikan paus sekarang. Pakicetus hanya seukuran serigala. Pakicetus dulu hidup di perairan dangkal samudera Tethys, yang setelah periode kapur menjadi samudera Hindia dan samudra Atlantik.
Menurut ilmuwan pula, dulu memang ada sangat banyak mamalia yang berhabitat di laut.
Unicorn itu nyata, tapi itu dulu
Dari penemuan berbagai fosil pada awal 2016 lalu, akhirnya telah dinyatakan bahwa unicorn itu nyata, namun tentu bentuknya tak seperti unicorn yang merupakan mitologi semata.
Binatang prasejarah yang diberi nama 'Siberian Unicorn' memiliki bentuk yang tak seindah unicorn. Siberian unicorn berbentuk lebih gemuk, lebih berbulu, dan lebih berbentuk seperti badak ketimbang kuda.
Dan benar, Siberian unicorn ini adalah spesies badak dengan cula mirip unicorn. Binatang ini punah di 29.000 tahun yang lalu.
Dinosaurus menarik perhatian lawan jenis dengan menari
Sudah merupakan hal yang sah secara ilmiah bila berbagai jenis burung yang hidup di era modern ternyata adalah hasil evolusi dari dinosaurus, khususnya dinosaurus theropoda atau dino dengan pinggang reptil berkaki.
Menurut Paleontologis bernama Jack Horner yang dikutip National Geographic, ternyata Triceratops juga menarik perhatian lawan jenis dengan cara menari, layaknya yang dilakukan berbagai jenis burung saat ini.
Buaya memiliki ukuran sebesar bus kota
Menurut sebuah penelitian terbaru, nenek moyang buaya di zaman prasejarah yang bernama Machimosaurus Rex memiliki panjang hingga 10 meter dan memiliki berta hampir 3 ton.
Machimosaurus Rex adalah binatang paling atas di rantai makanan area Tunisia kuno. Dengan agresivitas layaknya buaya dan ukuran sedemikian besar layaknya bus kota, menurut ilmuwan binatang ini hanya menjadikan kura-kura sebagai 'kudapan.'
Pemanasan global membuat kuda jadi sangat kecil
Di era pemanasan global yang sudah dimulai sejak 53 juta tahun hingga 55 juta tahun yang lalu, mamalia akan menjadi sangat kecil. Yang paling mencolok adalah kuda, yang nenek moyangnya adalah hyracotherium.
Melalui penyusutan sebanyak 19 persen lalu menyusut lagi hingga 30 persen, kuda saat ini jadi sangat kecil dibandingkan hyracotherium.
Dulu beruang sangat besar, namun tak seberapa ganas
Nenek moyang beruang yang ada di Argentina di era 2 juta tahun yang lalu, punya perbedaan besar dalam hal fisik.
Wajah beruang yang nama ilmiahnya adalah Arctotherium angustidens, atau beruang bermuka pendek, ternyata sangat tinggi hingga mencapai 3,35 meter. Beratnya pun mengerikan, mencapai 1,5 ton. Untungnya ia tak seberapa ganas dengan dideskripsikan sebagai 'tidak hiperkarnivora' layaknya beruang yang kita kenal saat ini.
Dinosaurus tak bisa dibedakan jantan atau betina
Hampir semua makhluk hidup memiliki perbedaan jika dipandang dari jenis kelamin. Namun hal tersebut berbeda dengan dinosaurus. Ilmuwan sangat kesulitan untuk mencari perbedaan antara dinosaurus berjenis kelamin jantan atau betina.
Namun fenomena ini sedikit tertolong dengan adanya penemuan tentang fosil Tyrannosaurus rex yang hamil. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dinosaurus betina yang punya semacam tulang lunak yang membantu untuk membawa dan mengerami telur.
Â
(mdk/idc)