4 Teknologi keren ini segera lengkapi dunia penerbangan
Terbang akan lebih menyenangkan dan menarik.
Dalam sebuah event yang memamerkan teknologi penerbangan, yakni Singapore Airshow, beberapa teknologi mampu membuat kita melihat dunia penerbangan dengan mata berbinar. Bahkan para ahli di industri tersebut sudah bisa memprediksi apa saja yang akan jadi inovasi selanjutnya di bidang tersebut.
Dilansir dari CNN (26/2), berikut beberapa teknologi keren yang dapat dipergunakan oleh dunia penerbangan di masa depan.
-
Bagaimana teknologi masa depan digambarkan mengubah Jakarta? Isi video tersebut seolah ingin menceritakan, bahwa teknologi masa depan akan masuk dan mengubah bentuk Jakarta bukan hanya sekedar menjadi kota metropolitan, melainkan sebagai kota yang futuristik penuh kecanggihan teknologi.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta berubah dari tenaga manusia dan binatang ke mesin? Era tahun 1800-1900, angkutan umum di DKI Jakarta mulai beralih ke mesin dengan menggunakan trem atau kereta dengan rel khusus di jalan ibu kota. Trem semula menggunakan kuda hingga bermetamorfosis menjadi uap.
-
Di mana stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang terhubung dengan moda transportasi lain? Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri terdiri dari empat stasiun, yaitu Stasiun Kerawang, Stasiun Halim, Stasiun Tegalluar, dan Stasiun Padalarang. Setiap stasiun tersebut dibuat terintegrasi dengan moda transportasi lain di masing-masing wilayah.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
Komponen pesawat yang dicetak 3D
Perusahaan pesawat Airbus berkomitmen untuk menyelesaikan produksi pesawat dengan lebih cepat. Oleh karena itu, salah satu varian AIrbus yakni A350, menggunakan teknologi 3D printing.
Lebih dari 1000 komponen pesawat dari A350 dibuat dengan sistem 3D printing. Jumlah ini paling banyak dibandingkan pesawat komersial lain. Bahkan, tren ini akan semakin berkembang karena akan diikuti oleh berbagai produsen pesawat lain.
Dengan membuat komponen dengan sistem 3D printing, komponen lebih mudah dibuat karena mengurangi kerumitan bahan, serta menghemat biaya dan waktu. Tak lupa komponennya juga jauh lebih ringan dan aman.
Multi-tasking inflight entertainment
Jika Anda menikmati penerbangan dengan hanya sebuah layar di balik kursi, sesegera mungkin hal ini akan tergusur. Sistem hiburan di pesawat akan dikontrol oleh Avii, sebuah remote dengan navigasi intuitif berbasis internet. Nantinya alat tersebut akan bekerja seperti layar kedua, dan mampu juga melakukan browsing internet sementara kita tetap menikmati monitor utama. Smartphone pribadi pun bisa disinkronisasikan dengan alat ini.
Eye Control
Pendeteksi gerakan mata adalah hal baru yang akan segera diaplikasikan ke dunia hiburan dalam pesawat. Teknologi ini dikembangkan berdasarkan penumpang cabin first-class yang monitornya terlalu jauh dengan seat.
Teknologi ini mampu mengetahui bila kita sedang tidak melihat ke arah monitor. Misal kita sedang ke toilet ataupun sedang berbicara dengan flight attendant, film yang kita tonton akan pause dengan sendirinya. Ketika kita sudah melihat ke arah monitor kembali, film akan kembali jalan. TEknologi ini akan hadir dalam 5 hingga 7 tahun mendatang.
Pilot yang dilatih menggunakan Virtual Reality
Singapore Technology Engineering memberi solusi untuk sedikitnya peminat profesi pilot, dengan mengembangkan sebuah virtual reality khusus pembelajaran pilot.
Dengan memakai headset VR, para calon penerbang akan masuk ke lingkungan kokpit secara visual, dan dengan dibantu oleh operator dan kontroler berupa side stick, calon penerbang akan lebih siap menghadapi lingkungan penerbangan yang asli. Hal ini akan memotong banyak biaya dari simulasi penerbangan yang tentu tidak sedikit.
Baca juga:
[Video] Canggih! Begini cara bangun pesawat jet komersil dari nol
Infrastruktur segera dibangun, mobil otomatis akan dominasi jalanan
Apakah pekerjaan Anda akan terganti oleh teknologi?
Usai larang ngeseks di kantor, startup AS pecat 250 karyawan
Smartphone dengan memori internal 256GB sudah di depan mata