7 Bukti hidup bahwa evolusi itu nyata
7 Bukti hidup bahwa evolusi itu nyata. Evolusi adalah salah satu penemuan ilmiah yang paling penting. Dibarengi dengan berbagai rumitnya tanda-tanda ilmiah yang ada di makhluk hidup, para ilmuwam, utamanya ahli biologi, bisa membuktikan adanya evolusi di makhluk hidup.
Evolusi adalah salah satu penemuan ilmiah yang paling penting. Dibarengi dengan berbagai rumitnya tanda-tanda ilmiah yang ada di makhluk hidup, para ilmuwam, utamanya ahli biologi, bisa membuktikan adanya evolusi di makhluk hidup.
Ada sangat banyak bukti soal evolusi. Di luar sana memang banyak juga orang yang tidak percaya akan adanya evolusi, meski bukti sudah banyak. Hal ini wajar, karena evolusi bukanlah hal sekejap seperti yang bisa kita lihat di kisah fiksi Digimon atau Pokemon. Meski demikian, perubahan itu nyata.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Oleh karena itu akan lebih baik jika kita melihat lebih dekat pada berbagai bukti evolusi yang terjadi pada makhluk hidup. Berikut di antaranya.
Ngengat
Ini adalah contoh evolusi yang paling banyak ada di buku pelajaran. Ngengat atau yang memiliki nama latin Biston betularia, awalnya memiliki warna cerah dan berbintik, yang sangat berguna untuk kamuflase dari predator.
Namun pasca adanya revolusi industri, 95 persen ngengat berubah warna menjadi gelap. Awalnya negngat berwarna gelap hanya 2 persen saja.
Hal ini dikarenakan cahaya yang makin gelap karena polusi, di mana ngengat yang berwarna cerah makin mudah ditemukan oleh burung.
Kadal Australia
Skink, yang merupakan kadal berperut kuning dengan tiga jari yang biasa ditemukan di New South Wales Australia, adalah binatang yang evolusinya cukup masif: berubah dari bertelur menjadi melahirkan. Hal ini juga dibarengi fakta bahwa masih ada skink yang tetap bertelur.
Menurut penelitian, ibu dari skink ini akan melahirkan dengan bertelur jika ia memiliki kadar kalsium yang lebih. Jika tidak, ia akan melahirkan layaknya mamalia. Perbedaan nutrisional ini dipengaruhi habitat, di mana habitat dingin akan menbuat sekresi kalsium berlebih, di mana sang ibu akan mengembangkan sistem layaknya plasenta di mamalia.
Namun ketika skink tinggal di pesisir pantai yang hangat, ibu akan bertelur karena kalsium yang tetap ada dalam tubuhnya.
Ilmuwan meyakini bahwa populasi skink yang bertelur dan melahirkan 'berpisah' kelompoknya di suatu titik, dan evolusi ini menjadi makin nyata.
Adanya evolusi skink ini dianggap mirip dengan teori Darwin, di mana manusia berasal dari kera, dan di suatu titik spesies manusia dan kera ini berpisah dan hidup di habitat berbeda.
Kepiting Asia vs Kerang Biru
Kepiting pantai Asia yang memiliki nama latin Hemigrapsus sanguineusm adalah spesies yang bermigrasi ke New England, AS, di mana pesisir tersebut adalah habitat asli dari kerang biru. Sang kepiting yang merupakan predator terhadap kerang, tentu memangsa si kerang.
Akhirnya, seiring waktu, kerang biru mengembangkan penebalan cangkang agar tak dimangsa.
Faktor evolusioner ini disebut oleh para ilmuwan ada karena kerang biru ini menganggap bahwa kepiting bukan endemik dari habitatnya. Hal ini seperti adanya perubahan ekosistem dan kerang beradaptasi dengan melakukan evolusi penebalan cangkang. Hal ini terbukti di ekosistem lain, di mana kerang tidak mendeteksi adanya kepiting sebagai ancaman.
Kadal Italia
Pada tahun 1971, sepuluh ekor kadal dinding Italia dipindah dari sebuah pulau di laut Adriatik di Kroasia bernama Pod Kopiste, ke Pod Mrcaru yang berjarak dekat, memiliki ukuran, ketinggian, dan iklim mikro yang sama. Di sana juga sama-sama tak ada predator.
Akhirnya, pada 1990 para ilmuwan kembali ke Pod Mrcaru dan menemukan bahwa di Mrcaru kadal lokalnya telah berevolusi. Jadi pada dasarnya, pasca analisis DNA mitokondria, kadal asli Mrcaru menjadi sangat mirip dengan kadal asli Kopiste. Populasi kadal baru ini digambarkan memiliki ukuran yang lebih besar, anggota badan bagian belakang yang lebih pendek, kecepatan lari yang leboh rendah, serta respon yang telah berubah jadi lebih lambat.
Evolusi morfologis ini dikaitkan dengan intensitas predator yang lebih nihil, serta perlindungan lebih dari vegetasi dan ekosistem di Mrcaru.
Kodok di Australia
Kodok di Australia adalah binatang parasit bagi pertanian. Hal ini membuat kodok-kodok bermigrasi karena dibasmi manusia. Hal ini bukanlah berita baik juga, karena melakukan migrasi di Australia yang daratannya luas, membuat yang berhasil bermigrasi adalah kodok-kodok yang 'terpilih.'
Kodok-kodok terpilih ini adalah kodok yang lebih besar, berbadan lebih keras, berkaki lebih panjang, dan kecepatan geraknya tinggi. Mereka akhirnya berkembang biak satu sama lain dan menghasilkan spesies seripa dan membuat kodok di Australia jadi nampak raksasa. Ini adalah contoh evolusi di balik mengerikannya hewan-hewan di Australia secara ukuran.
Burung kutilang Galapagos
Ilmuwan bernama Peter dan Rosemary Grant meneliti burung kutilang di Galapagosm dan mengamati adanya evolusi yang terjadi karena persaingan langsung burung di sepsies yang sama.
Seperti seekor burung kutilang yang memiliki paruh yang bisa memecahkan kacang besar. Namun ketika burung tersebut kedatangan spesies burung yang sama dengan ukurang paruh yang lebih besar, di mana ia bisa langsung memakan kacang tersebut tanpa dipelatuk, spesies burung kutilang tersebut justru mengembangkan paruh yang lebih kecil dan menyasar kacang-kacangan yang lebih kecil pula.
Kupu-kupu dan parasit
Kupu-kupu bulan biru yang memiliki nama Hypolimnas bolina, hidup di pulau Samoa. Ketika diteliti, kehidupan kupu-kupu Samoa ini diganggu oleh parasit. Akhirnya embrio jantan dari kupu-kupu ini hampir musnah. Menurut peneliti, embrio jantan hanya tinggal 1 persen saja.
Namun para peneliti menyaksikan langsung adanya evolusi, di mana hanya dalam 10 generasi atau kurang lebih satu tahun, populasi jantan kembali di angka 40 persen. Evolusi yang terjadi berupa kebalnya embrio jantan terhadap parasit.
Kasus ini menunjukkan bagaimana mutasi yang bermanfaat dapat menyebar dengan cepat ke seluruh populasi. Setiap jantan dengan kemampuan bertahan hidup ini, akan dapat kawin dengan banyak betina karena minimnya jantan, lalu gen ini akan menyebar dengan mudah.