7 Dosen UGM Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia
7 Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam daftar World's Top 2 Percent Scientist 2024 oleh Stanford University dan Elsevier.
Tujuh dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengangkat nama universitas mereka di kancah internasional dengan masuk dalam daftar World's Top 2 Percent Scientists 2024, yang merupakan pengakuan terhadap ilmuwan paling berpengaruh di dunia yang diumumkan oleh Stanford University dan Elsevier.
Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada? Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497 Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Siapa satu-satunya perempuan ilmuwan berpengaruh UGM? Eka Noviana merupakan satu-satunya perempuan yang masuk tujuh ilmuwan paling berpengaruh di dunia dari UGM.
-
Siapa yang memberi penghargaan kepada Rektor UGM? Penobatan itu disampaikan dalam acara Jambore PR Indonesia (JAMPIRO) ke-9 tahun 2023.
-
Siapa tokoh penting dalam pendirian UGM? Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah salah satu tokoh yang mendukung pendirian kembali UGM di wilayah Republik yang tersisa, Yogyakarta.
-
Apa yang membuat Antropologi UGM masuk 100 besar dunia? Menurut Prof Setiadi, Prodi Antropologi UGM sangat pantas masuk dalam peringkat tersebut karena sangat produktif dalam publikasi dan riset-riset kolaboratif di level internasional. Dia menilai, Prodi Antropologi UGM punya tradisi ilmiah yang sangat membanggakan karena riset-risetnya telah dipublikasikan dan berkolaborasi dengan berbagai negara. Selain itu, bidang pertukaran kerja sama dosen dan mahasiswa juga rutin dilakukan.
-
Apa kontribusi ilmuwan ini? Salah satu kontribusi terpenting Brahe adalah pengamatan yang sangat akurat terhadap gerakan planet Mars. Data yang dikumpulkannya menjadi landasan penting bagi Johannes Kepler dalam pengembangan hukum gerak planet.
Para ilmuwan tersebut dinilai berdasarkan hasil penelitian dan dampak sitasi karya ilmiah mereka, yang menunjukkan seberapa sering karya mereka dirujuk oleh peneliti lain.
Ketujuh dosen UGM yang terpilih adalah Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi, Muh Aris Marfai dari Fakultas Geografi, Ahmad Maryudi dari Fakultas Kehutanan, Ganjar Alfian dari Sekolah Vokasi, Eka Noviana dari Fakultas Farmasi, Muhammad Akhsin Muflikhun dari Fakultas Teknik, dan Jumina dari FMIPA UGM.
Aris Marfai dari Fakultas Geografi mengungkapkan rasa syukurnya dapat menjadi bagian dari 2 persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Ia menyatakan bahwa prestasi ini merupakan cerminan sekaligus motivasi untuk terus berkontribusi dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Ini adalah kesempatan untuk refleksi dan dorongan bagi kita untuk memberikan kontribusi yang lebih besar melalui pengembangan ilmu pengetahuan," ucapnya.
Aris juga menambahkan bahwa ia telah banyak mempublikasikan karya di bidang geografi, khususnya mengenai geomorfologi, kebencanaan, informasi geospasial, dan kepesisiran.
"Saya telah menghasilkan lebih dari 300 publikasi, termasuk jurnal internasional, jurnal nasional, buku, chapter buku, dan prosiding seminar," jelasnya.
Dari penelusuran di Google Scholar, Aris menemukan bahwa ada 15 publikasi teratasnya yang merupakan jurnal internasional bereputasi dengan jumlah sitasi antara 150-250 untuk setiap publikasi. Ia menganggap pencapaian ini sebagai bentuk dedikasi dan pengabdian kepada ilmu pengetahuan demi manfaat yang lebih luas.
"Total sitasi dari semua publikasi kami mencapai 5713, dan sebagian besar berasal dari publikasi lain di luar negeri," tuturnya.
Di sisi lain, Eka Noviana, satu-satunya perempuan di antara tujuh dosen UGM yang masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh, mengaku terkejut namanya terdaftar di sana, terutama karena ia baru memulai karir sebagai peneliti.
"Merupakan kehormatan bagi saya untuk bisa masuk dalam daftar tersebut. Sebagai peneliti yang baru memulai, saya merasa masih jauh dari sosok peneliti yang berpengaruh. Saya berharap dapat terus berkembang ke arah itu," ungkapnya.
Eka menjelaskan bahwa sebagian besar publikasinya berfokus pada pengembangan alat uji berbasis kertas untuk diagnostik cepat yang terjangkau dan mudah digunakan. Dari penelitian ini, ia telah mengumpulkan 1.615 sitasi dari publikasi peneliti lain.
"Sebagian besar sitasi berasal dari luar negeri, karena bidang alat analisis berbasis kertas ini banyak diminati oleh peneliti dari negara-negara seperti Brasil, Italia, Thailand, dan Jepang," tambahnya.
Sementara itu, Ganjar Alfian banyak mempublikasikan penelitian mengenai penerapan kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) di sektor manufaktur, kesehatan, rantai pasokan, dan transportasi. Berdasarkan data dari Scopus, ia telah mencapai total 1903 sitasi, yang membawanya masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia.
"Artikel yang paling banyak disitasi berhubungan dengan kecerdasan buatan terapan dan Internet of Things. Selain itu, hampir semua artikel yang dipublikasikan disitasi oleh penulis yang berafiliasi dengan institusi luar negeri," jelasnya.
Ganjar berharap pencapaian ini akan semakin memotivasi dirinya untuk melakukan lebih banyak penelitian terapan dan menghasilkan publikasi yang sejalan dengan visi Sekolah Vokasi UGM.
"Saya berharap hasil penelitian tersebut dapat langsung diterapkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas," tegasnya.