Sosok Achmad Syafiuddin Dosen Unusa yang Rutin Masuk Daftar Ilmuwan Penting Dunia, Selalu Punya Waktu Menonton Sepak Bola
Achmad Syafiuddin juga memiliki hobi yang terus ia pupuk. Sejak belia, ia merupakan seorang Bonek.
Achmad Syafiuddin, seorang dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali mencatatkan prestasi di level internasional. Ini merupakan kali keempat dia masuk dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia versi Stanford University dan Elsevier.
Mengutip situs resmi unusa.ac.id, Syafiuddin pertama kali masuk dalam daftar ilmuwan penting dunia tersebut pada tahun 2021 silam. Hal ini membuktikan bahwa dosen program studi S1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Unisa ini merupakan salah satu ilmuwan Indonesia yang berpengaruh.
Selama ini Syafiuddin rajin melakukan penelitian, ia terutama fokus pada bidang pemurnian air. Karya monumentalnya ialah teknologi sederhana yang efektif untuk memurnikan air kotor yang diberi nama UNUSA-Water. Inovasi ini telah diterapkan di berbagai pesantren di Indonesia serta perkampungan di Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Riau.
Inovasi Syafiuddin merupakan solusi masalah air bersih pada beberapa wilayah yang sulit diakses, terutama di lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional. Riset Achmad Syafiuddin juga telah diakui di tingkat global. Ada lebih dari 2400 riset di seluruh dunia yang mengutip karyanya melalui basis data Scopus.
Karya Achmad Syafiuddin
Achmad Syafiuddin menceritakan teknologi UNUSA-Water mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kementerian, BUMN, dan sejumlah industri di Indonesia.
“Saya bersyukur dapat mengembangkan riset yang bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga diakui secara internasional. Teknologi sederhana ini memberikan dampak besar, terutama di pesantren-pesantren yang saya dampingi,” jelasnya, dikutip dari situs resmi Unusa.
Selain UNUSA-Water, Syafiuddin juga terlibat dalam pengembangan produk lain seperti UNUSA-Incinerator yang ditujukan untuk pengelolaan limbah di lingkungan pesantren.
Produk-produk inovatif ini merupakan hasil penelitian dari Center for Environmental Health of Pesantren, pusat riset yang dipimpin oleh Achmad Syafiuddin. Pusat riset ini bertujuan menyelesaikan masalah kesehatan lingkungan di pesantren dengan mengembangkan teknologi tepat guna.
Dukungan Banyak Pihak
Pada tahun 2024, Achmad Syafiuddin berhasil menduduki peringkat ke-23 dari 150 ilmuwan asal Indonesia yang masuk dalam daftar 2% iluwan penting dunia dalam kategori Single-year Impact, kategori yang menyoroti pengaruh ilmuwan berdasarkan publikasi dan penelitian yang mereka lakukan dalam satu tahun terakhir.
Achmad Syafiuddin mengakui keberhasilannya sebagai ilmuwan tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.
“Pencapaian ini tidak mungkin saya raih tanpa dukungan dari pimpinan Unusa, kolega, dan keluarga saya. Saya juga ingin mendorong rekan-rekan akademisi di Indonesia terus menjaga kualitas penelitian. Jangan hanya mengejar kuantitas, tetapi pastikan riset yang kita lakukan memiliki dampak nyata,” ungkapnya.
Hobi
Tak hanya sibuk berkutat dengan penelitian, Achmad Syafiuddin juga memiliki hobi yang terus ia pupuk. Sejak belia, ia merupakan seorang Bonek, sebutan untuk penggemar berat Persebaya, tim sepak bola kebangaan arek-arek Surabaya.
Mengutip Instagram pribadinya @achmad.syafiuddin, dosen muda ini sering mengabadikan momen dirinya tengah menonton tim kesebelasan kesayangannya merumput. Tak tanggung-tanggung, ia juga kerap membawa atribut lengkap seperti mengenakan kaus Persebaya hingga membawa spanduk.
Bahkan, saking cintanya Syafiuddin dengan Persebaya, ia memilih tema foto untuk anaknya yang baru lahir dengan nuansa hijau khas Persebaya. Hingga kini, foto profil Instagramnya juga merupakan poster Persebaya.