Ada usulan untuk diciptakannya Ujian Nasional (UN) Hybrid
Ujian Nasional (UN) Hybrid ini merupakan penggabungan antara UN Online dengan UN tradisional pada umumnya.
Walaupun banyak yang tidak mempermasalahkan tentang Ujian Negara (UN) yang kabarnya menjadi momok bagi banyak siswa didik, namun tidak sedikit pula yang berharap bahwa UN itu dihapus atau paling tidak ada perombakan di dalamnya.
Menurut beberapa pihak, khususnya para pelajar, UN sebagai penentu kelulusan siswa sangat memberatkan karena para pelajar dan mereka yang berkecukupan akan memadati bimbingan belajar agar mendapatkan pelajaran lebih insentif.
Pro dan kontra masalah UN ini bahkan memunculkan ungkapan bahwa "Sekolah itu hanya untuk lulus UN, bukan untuk menimba dan memahami ilmu."
Ternyata selain UN, ada usulan agar dibuat ujian nasional yang menggabungkan antara UN online dan UN tertulis, atau disebut juga dengan UN Hybrid.
"Sebenarnya, UN itu terserah pengganti saya kelak, tapi kalau boleh usul, saya usulkan UN Hybrid," kata Mendikbud Mohammad Nuh di sela-sela soft launching Gedung S2 Vokasi/Terapan di kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), seperti dikutip Antara (05/10).
Mantan Direktur PENS dan Rektor ITS Surabaya itu menjelaskan UN online bisa menghemat biaya, seperti yang terjadi pada CPNS, tapi hal itu sebaiknya bukan untuk semua sekolah.
"Bagi sekolah yang memiliki sarana dan siap dalam kemampuan siswanya, bisa dengan UN online, tapi bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas untuk online maka sebaiknya tetap UN sebagaimana biasa," katanya.