Anonymous Australia: hacker Indonesia, kalian salah sasaran!
Anonymous Australia meminta hacker Indonesia untuk fokus menyerang situs pemerintah, bukan situs rakyat sipil
Setelah bungkam sekian lama, akhirnya kelompok hacker Australia angkat bicara juga. Dalam sebuah video yang diunggah 6 November kemarin, kelompok hacker Anonymous Australia tersebut memperingatkan apa yang dilakukan oleh hacker kita.
Seperti yang terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Anon Aus di YouTube (6/11), Anonymous asal negeri kanguru tersebut menilai serangan yang dilakukan Anonymous Indonesia terhadap situs Australia adalah salah sasaran. Seharusnya, bukan situs komersial milik UKM, melainkan situs pemerintahannya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
"Anonymous Indonesia, kalian telah deface ratusan situs Australia karena protes dengan pemerintah Australia dan agensi mata-matanya ASIO, namun yang kalian serang adalah situs milik bisnis yang tak bersalah," tulis Anonymous Australia.
Mereka pun kemudian mengajak Anonymous Indonesia untuk memfokuskan lagi serangannya. Namun, jika tidak menghiraukan hal ini, Anonymous Australia siap membawa neraka di dunia maya Indonesia.
"Kita terhubung dengan tujuan untuk menjatuhkan pemerintahan yang tiran guna menghasilkan dunia yang lebih baik. Sebagai saudara, kami meminta kalian untuk fokus pada pemerintahan dan agensi mata-mata dan menghindari orang tak bersalah. Jika tidak, maka siap-siaplah menerima kemarahan dari seluruh legiun kami," tulisnya.
Serangan hacker dari Indonesia ke sejumlah situs Australia memang terkesan sporadis sehingga banyak yang salah dan bukan situs penting pemerintah. Komentar tersebut setidaknya dapat dibaca dari sebuah post yang ditulis dalam situs forum online Indonesia, Kaskus.
"Beberapa hacker yang sempat mengungkapkan bahwa serangan yang beberapa hari lalu dilakukan terhadap situs-situs Australia barulah semacam peringatan agar pemerintah Australia meminta maaf. Memang diakui yang diserang adalah situs-situs bukan pemerintah, ini agar mereka memberi tahu pemerintah Australia untuk tidak memata-matai Indonesia," ungkap Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi yang mengaku sempat berbincang dengan sejumlah hacker, belum lama ini.