APJII: Joop Ave peletak dasar internet Indonesia
Suasana haru mengiringi pelantikan Pengwil APJII Jawa Barat karena wafatnya Joop Ave
Suasana haru mengiringi pelantikan Pengurus Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (Pengwil APJII) Jawa Barat, Kamis (6/2/2014). Wafatnya Mantan Menteri Pariwisata Pos dan Tekekomunikasi Joop Ave di Singapura pada Rabu (5/2), membuat suasana berkabung karena industri internet kehilangan salah satu putra terbaik yang bervisi ke depan.
Bagi APJII, Joop adalah sosok yang menanamkan dasar-dasar regulasi internet Indonesia. Sebab di zaman almarhum jadi menterilah izin ISP (Internet Service Provider) dimulai. Waktu itu, lahir dan bermunculanlah perusahaan ISP Radnet yang pertama kali memperoleh izin, diikuti 15 ISP lainnya.
Yang menarik dan jadi catatan APJII adalah visi ke depan dan idenya tentang industri internet. Bahwa internet di mata almarhum waktu itu adalah industri masa depan. Maka, Joop pun menekankan pemilik perusahaan yang mengajukan lisensi, sahamnya harus kepemilikan WNI (pribumi) dan usianya tidak lebih dari 30 tahun.
Masalah itu disampaikan oleh Sekjen APJII Pusat Sapto Anggoro pada wartawan di Bandung.
"Karena visi dan kebijakan yang visioner ke depan itulah, sampai saat ini para pengusaha internet masih didominasi orang muda," katanya.
Bagi APJII, tambahnya, Joop Ave adalah salah satu bapak pendiri dan peletak dasar-dasar internet di Indonesia. Izin ISP dikeluarkan pertama 1994 dimulai dengan Radnet kemudian disusul Indonet, dan sampai hari ini sudah 300 anggota APJII yang berlisensi.
Dengan jumlah yang banyak dan menyebar di daerah, maka APJII perlu memiliki kepanjangan tangan di daerah. Sudah ada 8 Pengwil APJII dan hari Kamis ini Pengwil Jabar dikukuhkan resmi yang dipimpin oleh Ketua Pengwil S Prasetya Wahyudi dari Comtronics System.
Menurut Wahyudi dalam sambutannya, bahwa APJII Jabar siap melakukan banyak kegiatan untuk mengayomi dan memperjuangkan anggota yang berjumlah 34 ISP di Jabar dalam mengembangkan internet di Jabar.
Antara lain, menurut Yudi adalah membangun jaringan dan exchange bersama. Termasuk untuk memfasilitasi industri konten dan start-up di Jabar umumnya dan Bandung khususnya. Apalagi di Bandung sebagai salah satu kota industri kreatif Indonesia.
Selain Pengwil Jabar, APJII memiliki pengurus wilayah di Bali, Jatim, Jateng, DI Yogya, Palembang, Riau, Medan, dan Batam yang dikukuhkan akhir tahun lalu.
Adapun susunan pengurus Pengwil APJII Jabar:
- Ketua: S Prasetya Wahyudi
- Waka Pengwilbid Teknis: Sony Setiadi
- Waka Pengwilbid Non-Teknis: Tedi Muslih
- Sekretaris: Nurully Fitriyati
- Bendahara: Asep Budiarsa
- Ketua Bidang Organisasi: Uray Ida Sri Haryani dan Yudho P (wakil)
- Kabid Teknis: Wiratmoko H dan I Nyoman Tusta (wakil)
- Kabid Humas dan Antarlembaga: Sunoko dan Jommy Roy Manurung (wakil)
- Kabid Regulasi dan Advokasi: Fuad Khair dan Galih Afif (wakil)
- Kabid Pengembangan Wilayah: Ery D Prasetya dan Encep Edi (wakil).
Baca Juga:
FPI dan APJII gugat PNBP sektor telekomunikasi ke MK
Orang Indonesia yang gandrung social media
Mari Elka: Joop Ave layak jadi bapak pariwisata Indonesia
Jenazah Joop Ave akan dikremasi di Bali
Mantan menteri Soeharto, Joop Ave meninggal dunia di Singapura
-
Apa yang diteliti oleh APJII? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Bagaimana cara APJII menghitung penetrasi internet di Indonesia? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Mengapa APJII tertarik untuk meneliti akses internet di daerah 3T? Penyebaran internet di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) terus mengalami perkembangan yang signifikan.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa tujuan utama APJII dalam melakukan survei penetrasi internet di daerah 3T? Survei ini bukan hanya tentang angka tetapi juga cerminan dan realitas dan tantangan yang dihadapi dalam pemerataan akses internet ke seluruh kawasan di Indonesia. Terutama di daerah 3T atau daerah yang tertinggal," ujar Ketua Umum APJII Muhammad Arif di Jakarta, Selasa (17/9).
-
Di mana APJII melakukan survei penetrasi internet di daerah 3T? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.