APJII sebut pengguna internet Indonesia tahun 2017 capai 143,26 juta jiwa
APJII sebut pengguna internet Indonesia tahun 2017 capai 143,26 juta jiwa. Sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan APJII pada tahun 2016, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 juta jiwa.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memaparkan hasil survei mengenai Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia tahun 2017. Dari hasil survei yang bekerjasama dengan Teknopreneur itu, menyebutkan bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 143,26 juta jiwa atau 54,68 persen dari 262 juta jiwa penduduk negeri ini.
Sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan APJII pada tahun 2016, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 juta jiwa.
-
Apa yang diteliti oleh APJII? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Bagaimana cara APJII menghitung penetrasi internet di Indonesia? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Mengapa APJII tertarik untuk meneliti akses internet di daerah 3T? Penyebaran internet di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) terus mengalami perkembangan yang signifikan.
-
Bagaimana APJII dan Starlink bekerja sama untuk meningkatkan kualitas internet? Dengan mengintegrasikan layanan Starlink dengan infrastruktur yang sudah ada, bisnis ISP lokal dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan mereka. "Sementara Starlink juga dapat memanfaatkan jaringan yang sudah terbangun untuk mencapai lebih banyak pengguna di seluruh Indonesia," tambah dia.
-
Apa tujuan utama APJII dalam melakukan survei penetrasi internet di daerah 3T? Survei ini bukan hanya tentang angka tetapi juga cerminan dan realitas dan tantangan yang dihadapi dalam pemerataan akses internet ke seluruh kawasan di Indonesia. Terutama di daerah 3T atau daerah yang tertinggal," ujar Ketua Umum APJII Muhammad Arif di Jakarta, Selasa (17/9).
-
Di mana APJII melakukan survei penetrasi internet di daerah 3T? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.
"Terlihat ada pertumbuhan dari tahun 2016 ke tahun 2017," ujar SekJen APJII, Henry Kasyfi Soemartono saat menjelaskan hasil survei tersebut di Jakarta, Senin (19/2).
Lebih jauh dikatakan Henry, metodologi yang dipakai adalah Multi-Stage Cluster Sampling dengan 2.500 jumlah responden. Sementara margin of error 1,96 persen dan level of confidence 95 persen.
Menariknya, dalam riset yang baru saja dipaparkan itu, APJII membagi penetrasi pengguna internet berdasarkan karakter kota atau kabupaten yakni daerah Urban, Rural-Urban, dan Rural. Wilayah Urban merupakan daerah administratif yang sebagian besar GDP berasal dari sektor non-pertanian.
Kemudian, Rural-Urban merupakan wilayah administratif yang besar GDP seimbang bersal dari sektor pertanian dan non pertanian. Sedangkan Rural adalah wilayah administrative yang sebagian besar GDP berasal dari sektor pertanian.
"Ini baru, sebelumnya tidak ada," ungkapnya.
Dilanjutkan Henry, berdasarkan pembagian itu, wilayah Urban tentu lebih tinggi daripada Rural-Urban dan Rural sebesar 72,41 persen. Sedangkan Rural-Urban 49,49 persen dan Rural 48,25 persen.
Sementara itu, M. Andy Zaky, CEO Teknopreneur mengatakan, tren yang terjadi berdasarkan peningkatan pengguna internet dari tahun ke tahun memang rata-rata di angka sekitar itu.Namun, bila ingin mendongkrak lebih eksponensial lagi pertumbuhannya, kuncinya ada pada wilayah Urban-Rural dan Rural.
"Kalau Urban sudah setinggi itu artinya sudah menuju titik kejenuhan di wilayah tersebut. Jadi bila ingin ada pertumbuhan yang eksponensial, maka harus ada upaya khusus untuk wilayah Urban-Rural dan Rural," jelasnya usai acara tersebut.
Kata dia, langkah yang dilakukan tak hanya cukup merampungkan Palapa Ring saja. Tetapi harus ada terobosan lain yang semestinya dilakukan bila ingin mencakup seluruh daerah.
"Gak cukup kalau cuman Palapa Ring. Palapa Ring kan baru backbone. last mile-nya ini yang perlu. Makanya satelit bisa jadi solusi," ujar dia.
Baca juga:
Sekjen APJII jadi anggota organisasi peregister internet dunia
APJII kembali gelar grand final Miss Internet Indonesia
RPM Penyelenggara Jasa Telekomunikasi buat gaduh
Hubungkan industri internet dan hospitality, APJII gelar pameran IIXS
Soal 'WannaCry', Menkominfo himbau jangan takut internet
Langkah Menghindari Infeksi Ransomware WannaCrypt dari APJII