Awalnya Dianggap Bahaya, Menelepon Lewat Ponsel Terbukti Tak Rusak Otak
Awalnya Dianggap Bahaya, Menelepon Lewat Ponsel Terbukti Tak Rusak Otak
Sebuah video yang diunggah ke Youtube akhirnya viral. Semakin viral lagi karena ada yang melakukan unggahan ulang di Twitter. Permasalahannya, isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Video ini berisi seseorang meletakkan kawat baja di dekat iPhone 6, lalu ketika ada panggilan masuk, kawat baja tersebut langsung menyala. Judul videonya adalah, "Bagaimana iPhone Anda akan merusak otak Anda."
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Bagaimana BRI memastikan bahwa video tentang hilangnya uang nasabah akibat serangan bansos adalah hoax? BRI memastikan video yang tengah viral di social media terkait "Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos" adalah tidak benar dan tidak berdasar.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
Melansir laporan PhoneArena, video yang masih belum terbukti kebenarannya ini justru makin liar pasca diunggah ulang di Twitter. Pasalnya, warganet mengaitkannya dengan 5G, dan dianggap jika nanti 5G telah diaplikasikan, otak manusia akan segera rusak.
Nah, PhoneArena memberi penjelasan soal hal ini. Tentu, hal ini semua tidak benar. Tidak ada kemungkinan bahwa panggilan telepon bisa memantik api, terlebih lagi di luar ponselnya.
Disebut bahwa kawat baja memang mudah sekali terbakar, bahkan didekatkan dengan dua kutub baterai saja sudah membakarnya.
Namun untuk di video palsu tersebut, besar kemungkinan bahwa baja tersebut memang sengaja dibakar, bukan karena panggilan smartphone.
Smartphone Mudah Overheat, Namun Tak Akan Membakar Kepala Kita
Kami bisa mengamini bahwa banyak smartphone yang mudah panas atau overheat. Bahkan, kita kerap melihat berita smartphone yang baterainya meledak.
Meski demikian, kasis semacam ini hampir seratus persen adalah kesalahan dari hardware. Jadi, faktor eksternal tak akan pernah jadi penyebab smartphone bisa memantik api.
Terkait konektivitas 5G, Wall Street Journal sempat membuat laporan soal bagaimana perangkat bisa panas ketika mengunduh. Hal ini lazim karena modem 5G butuh lebih banyak daya ketika mengunduh data yang lebih besar dengan waktu lebih cepat.
Meski demikian, industri sudah menciptakan perangkat yang akan mengimbangi panas dari perangkat dengan desain konduksi termal di bagian jerohan perangkat. Jadi jangan kan memantik api, panasnya pun bisa teredam dari awal.
Menurut Anda?
(mdk/idc)