Awas, Pemerasan Melalui Email
Awas, Pemerasan Melalui Email
Ada berbagai cara yang dilakukan penjahat siber untuk melakukan pemerasan kepada korbannya. Salah satu yang sering terjadi adalah mereka membuat skenario seakan-akan email kamu telah diretas.
"Saya meretas kotak surat ini dan menginfeksi sistem operasi kamu dengan virus ..." Atau "Saya adalah bagian dari kelompok peretas internasional. Seperti yang bisa kamu tebak, akun kamu telah diretas ... "
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
Semua tipe pesan bisa saja bermunculan, tetapi intinya pengirim mengklaim telah menginfeksi komputer dengan cara meretas akun atau menempatkan malware di situs porno yang kamu kunjungi.
Mereka tampaknya telah mendapatkan kontak email, jejaring sosial, pesan instan, dan catatan kontak telepon kamu.
Mereka juga tampaknya memiliki akses total ke perangkat dan mungkin melakukan pembajakan pada webcam, untuk menunjukkan video rekaman bahwa kamu sedang menonton sesuatu pada situs porno.
Para pelaku kejahatan siber tersebut akan mengancam untuk mengirim video ke semua teman dan kolega kamu. Satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan mentransfer sejumlah cryptocurrency ke dompet anonim.
Beberapa pelaku kejahatan akan memberi kamu tenggat waktu selama beberapa hari, mengaku tahu persis kapan kamu membuka email, dan konon mengandung piksel pelacakan yang memungkinkan mereka memonitor status pesan.
Pada kenyataannya, tidak ada virus mematikan maupun video yang memalukan. Bagaimana seseorang dapat mengetahui kata sandi kamu?
Itu sangat sederhana! Peretas telah mendapatkan salah satu dari banyak basis data akun pengguna dan kata sandi di darknetyang bocor dari berbagai layanan online.
Di Amerika Serikat, misalnya, tidak kurang dari 163 juta pengguna berada dalam situasi bahaya pada tiga kuartal pertama tahun 2017.
Email yang kamu terima dikirim ke ribuan, bahkan jutaan orang, dengan kata sandi penerima (dan detail pribadi lainnya) secara otomatis tergabung di dalam pesan dari basis data.
Walaupun hanya beberapa lusin dari penerima yang membayar tebusan, itu akan menjadi sebuah keuntungan yang lebih dari cukup bagi para scammer. Hal yang sama juga berlaku saat mereka mengancam untuk membagikan rekaman video kamu kepada beberapa teman sebagai bukti.
Hanya sedikit orang yang ingin memverifikasi kebenaran ancaman halus tersebut. Sebagian besar lebih memilih untuk tidak mengambil risiko seperti melakukan pendekatan demi mengungkap rahasia tersebut.
Untuk terhindar dari penipuan online, termasuk ransomware, Kaspersky Lab menyarankan agar kamu berhati-hati dan mengikuti beberapa langkah sederhana berikut ini.
- Jangan panik.
- Jangan membayar uang tebusan.
- Jangan menanggapi email tebusan. Kamu hanya akan memvalidasi alamat kamu dan memberikan para pelaku kejahatan lebih banyak kesempatan untuk mencuri data.
- Jangan ikuti tautan dalam pesan semacam itu, karena kamu akan dibombardir dengan berbagai jenis iklan tidak jelas, dan bahkan mungkin benar-benar menginfeksi komputer dengan virus.
- Catat kata sandi yang dikirim dalam email tebusan, dan ubah segera di situs web mana pun yang kamu gunakan.
- Ketika kamu akan memperbaharuinya, pilihlah kata sandi yang lebih kuat.
- Gunakan pengelola kata sandi yang andal, seperti Kaspersky Password Manager, untuk menyimpan kata sandi yang kuat dan sulit diingat.
- Pasang antivirus tepercaya untuk menjauhkan malware dari sistem kamu dan melakukan pengaturan demi menghilangkan semua kekhawatiran tentang pembajakan webcam.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Iskandar
Baca juga:
Malware WannaCry Masih Mengancam
Cara Periksa Aplikasi Asli atau Abal-Abal, Jangan Sampai Tertipu!
Persepsi pimpinan senior korporasi terhadap dampak serangan siber lebih baik
Kaspersky temukan malware KopiLuwak makin berbahaya
Awas, ada malware bisa pantau lokasi smartphone
Malware baru ini mulai menyerang platform iOS dan kripto
Waspada malware berbahaya di smartphone android murah