Banyak perangkat komputer produksi China berisi virus Nitol
Tim investigasi Microsoft mengemukakan bahwa banyak perangkat komputer dari China berisi virus Nitol.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sebelum dipasarkan secara luas, PC baru sudah 'dilengkapi' dengan malware di dalamnya.
Penelitian yang gelar oleh Microsoft menyatakan bahwa sebuah virus yang bernama Nitol ditemukan di perangkat baru. Uniknya virus ini ditemukan di perangkat yang masih belum digunakan atau dipasarkan. Nitol adalah malware yang diciptakan untuk membantu cybercriminal dalam memperoleh informasi penting seperti account bank dan lainnya.
Virus ini ditemukan setelah tim Digital Crime Investigator dari Microsoft membeli 20 PC, 10 desktop dan 10 laptop dari beberapa perusahaan asal China. Tim investigator mengatakan bahwa Nitol sudah terinstal di dalam setiap perangkat bersamaan ketika produk tersebut dirakit.
Seperti yang dilansir BBC (13/09), tidak hanya terdapat dalam perangkat baru saja, virus tersebut juga diikutsertakan di dalam CD driver setiap produk. Merunut mundur, Nitol pernah digunakan oleh cybercriminal pada tahun 2008 silam.
"Kita menemukan malware yang mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan microphone dan kamera perangkat komputer yang telah terinfeksi untuk membantu para penjahat dalam mendengar dan melihat bisnis atau keadaan rumah sang korban," ungkap Richard Boscovich, seorang pengacara dari Microsoft.
Berdasarkan laporan tersebut, pihak pengadilan Amerika Serikat memberikan wewenang kepada Microsoft untuk mengawasi dan meneliti lebih lanjut sebuah situs bernama 3322.org. Menurut peneliti dari Microsoft, situs inilah yang diyakini sebagai penyebar Nitol. Namun, pemilik situs 3322.org Peng Yong mengatakan kepada AP News bahwa dia tidak mengetahui bahwa Microsoft sedang mengawasi situsnya.
Yong juga mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan toleransi apapun kepada aktivitas ilegal seperti yang dilakukan Microsoft.