Virus Mengerikan Ciptaan Ilmuwan China Bisa Bunuh Manusia dalam 3 Hari
Ini merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Ilmuwan dari Hebei Medical University di China telah menciptakan virus sintetis yang bisa menyebabkan kematian hanya dalam tiga hari, dengan efek yang sama seperti Ebola.
Dilansir dari Times of India, Jumat (1/11), penelitian ini menggunakan virus sintetis yang mensimulasikan Ebola, dengan untuk memahami lebih dalam mengenai patogen tersebut. Para peneliti berharap penelitian ini bisa menjelaskan penyakit dan gejalanya melalui model hewan.
Dalam penelitian, lima hamster Syrian jantan dan lima betina diinjeksi dengan virus tersebut. Lalu, hamster tersebut akan menunjukkan gejala yang parah seperti yang biasanya dialami oleh pasien Ebola manusia, termasuk kegagalan multi-organ dan gangguan sistemik.
Beberapa hamster lain juga mengalami sekresi di mata, yang mengganggu penglihatan, hal ini berkaitan dengan gangguan saraf optik yang diamati pada pasien Ebola Virus Disease (EVD). Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan model hewan yang mampu mereplikasi gejala Ebola tanpa membutuhkan laboratorium Biosafety Level 4 (BSL-4), yang hanya sedikit tersedia secara global.
Ebola umumnya memerlukan fasilitas BSL-4 karena tingkat bahayanya, namun sebagian besar laboratorium hanya memenuhi standar BSL-2. Dengan menggunakan virus VSV yang dimodifikasi dengan protein Ebola GP, penelitian ini dapat dilakukan di fasilitas dengan standar keamanan lebih rendah, bisa membuka akses yang lebih luas untuk studi mengenai Ebola dan perawatannya.
Setelah hamster mati, peneliti memeriksa organ-organ mereka untuk memahami dampak virus. Virus ditemukan terkumpul di organ kritis seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, lambung, usus, limpa, dan otak. Keberhasilan dari penelitian ini akan membuka potensi pengembangan vaksin dan perawatan Ebola yang lebih cepat.
Namun, penelitian ini juga menimbulkan kekhawatiran dalam segi etika dan keamanan, terutama tentang risiko pelepasan tidak disengaja atau kemungkinan adanya penyalahgunaan. Hal ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat serta pedoman etika yang jelas dalam penelitian virologi. Ebola sendiri sudah dikenal sebagai salah satu virus paling mematikan dengan tingkat kematian tinggi dan gejala parah di dunia.
Wabah besar Ebola ini terakhir terjadi antara 2014 dan 2016, menghantui beberapa negara di Afrika Barat dan mengakibatkan ribuan kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah mengatakan bahwa penyebaran virus tersebut membuktikan pentingnya respons medis yang efektif dan pentingnya riset seperti yang dilakukan di Hebei Medical University.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia