Ilmuwan Israel Berhasil Tumbuhkan Embrio Manusia Tanpa Sperma dan Sel Telur
Penemuan ini diharapkan membuka berbagai peluang dalam bidang infertilitas, pengembangan obat, dan pertumbuhan janin.
Ilmuwan Israel Berhasil Tumbuhkan Embrio Manusia Tanpa Sperma dan Sel Telur
Para ilmuwan di Weizmann Institute of Science, Israel, berhasil membuat terobosan besar dengan mengembangkan model embrio manusia dari sel induk yang dibudidayakan di laboratorium dan menumbuhkannya di luar rahim.Penemuan ini bukan hanya prestasi ilmiah yang mengesankan, tetapi juga membuka berbagai peluang dalam bidang infertilitas, pengembangan obat, dan pertumbuhan jaringan untuk transplantasi.
Tiru Perkembangan Embrio Manusia
Apa yang membuat model embrio ini begitu unik adalah mereka meniru perkembangan embrio manusia yang sebenarnya. Model ini mencakup semua elemen utama seperti plasenta, kantung kuning telur, dan struktur luar lainnya yang mendukung pertumbuhan embrio. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat perkembangan embrio pada minggu-minggu awal secara mendalam.
Sumber: Tech Explorist
Dr. Hanna, pemimpin tim penelitian, menjelaskan bahwa mereka menggunakan sel punca pluripoten manusia yang dapat menghasilkan berbagai jenis sel untuk menciptakan model ini. Mereka bahkan menggunakan metode baru yang memungkinkan mereka mengembalikan sel induk ke tahap yang lebih awal yang disebut sebagai tahap "naif". Tahap ini terjadi ketika embrio manusia tertanam dalam rahim.
Sumber: Tech Explorist
-
Bagaimana para ilmuwan membuat sel induk tikus? Para ilmuwan mengambil gen dari makhluk hidup bersel tunggal dan memasukkannya ke dalam sel tikus, yang menghasilkan sel induk.
-
Hewan apa yang bisa bertelur tanpa pejantan? Pada tahun 2006, para ilmuwan membuat penemuan mengejutkan tentang komodo (Varanus komodoensis) yang ternyata mampu melahirkan secara ajaib tanpa melibatkan pejantan.
-
Kapan ilmuwan mengetahui komodo berkembang biak tanpa pejantan? Para ilmuwan pertama kali menemukan bahwa komodo (Varanus komodoensis) bisa melahirkan tanpa ada pejantan pada 2006.
-
Siapa yang menciptakan manusia? Dalam pandangan Islam, Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling unggul dibandingkan dengan makhluk lainnya.
-
Dimana penelitian tentang sperma di luar angkasa dilakukan? Dalam penelitian sebelumnya, eksperimen dengan sperma hewan di Stasiun Luar Angkasa Internasional sudah menunjukkan bahwa konsepsi di kondisi mikrogravitasi mungkin tidak mudah.
-
Siapa yang mengklaim Elon Musk sumbangkan sperma? Laporan New York Times tersebut berdasarkan wawancara dan dokumen internal yang mereka terima. Surat kabar itu mengklaim bahwa Musk telah mengarahkan tim SpaceX untuk mengeksplorasi logistik koloni Mars.
Hasilnya adalah struktur mirip embrio yang diberi nama SEMs, yang tumbuh dengan normal selama 8 hari di luar rahim, mencapai tahap perkembangan setara dengan hari ke-14 dalam embrio manusia yang sebenarnya.
Bahkan, para ilmuwan menemukan kesamaan struktural yang mencengangkan antara model-model embrio yang diturunkan dari sel induk ini dengan embrio manusia asli pada tahap yang sesuai ketika mereka membandingkan organisasi internal model dengan ilustrasi dan potongan anatomi mikroskopis dalam atlas embriologi klasik dari tahun 1960-an.Sel-sel yang memproduksi hormon yang digunakan dalam tes kehamilan ada dan berfungsi dengan baik, seperti yang terbukti dari hasil positif tes kehamilan komersial ketika ilmuwan memasukkan sekresi dari sel-sel ini ke dalamnya.
"Hal ini menyiratkan bahwa model kami dengan setia meniru proses di mana embrio awal memperoleh semua struktur yang dibutuhkan untuk memulai transformasinya menjadi janin. Banyak keguguran terjadi dalam beberapa minggu pertama, seringkali sebelum wanita menyadari bahwa dia sedang hamil."
Dr. Hanna, peneliti.
Sumber: Tech Explorist
Salah satu hal menarik dari penelitian ini adalah, model embrio ini membantu memahami tahap awal perkembangan embrio yang seringkali sulit diamati. Studi ini telah mengungkapkan temuan yang dapat mengarah pada penyelidikan baru tentang kegagalan kehamilan awal.
Foto: Reuters
Ilmuwan menemukan fitur internal seperti kantung kuning telur gagal tumbuh dengan benar dalam embrio jika sel-sel yang membentuk plasenta tidak sepenuhnya mengelilingi embrio pada hari ke-3 dari protokol (setara dengan hari ke-10 dalam perkembangan embrio alami).
Foto: Gizmodo
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bisa memberikan wawasan tentang asal-usul beberapa kelainan bawaan dan jenis infertilitas, dan bahkan mungkin menghasilkan teknik baru untuk mengembangkan transplantasi organ dan jaringan.
Ini juga bisa memberikan solusi untuk tes yang tidak dapat dilakukan pada embrio yang hidup, seperti mencari tahu bagaimana paparan obat-obatan atau zat lain memengaruhi perkembangan janin.