Viral di Medsos Bayi Manusia Bisa Dibuat Pakai Rahim Buatan, Ini Fakta Sebenarnya
Di media sosial viral konten yang menyebutkan bayi manusia dapat dibuat menggunakan rahim buatan.
Sebuah unggahan video tentang fasilitas rahim buatan yang diposting akun Instagram @/sabdaperubahan pada Senin (30/9) ramai diperbincangkan di media sosial. Postingan tersebut memicu berbagai tanggapan kontra dari ribuan orang di kolom komentar, banyak yang menuliskan bahwa konsep tersebut konyol dan mengerikan.
Namun, apakah benar fasilitas rahim buatan itu ada?
-
Siapa yang melahirkan ratusan anak di video viral? Seekor kuda laut jantan tertangkap kamera sedang melahirkan ratusan anak dalam sebuah video yang menjadi viral baru-baru ini.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
-
Siapa yang viral? Belum lama ini, aksi seorang wanita yang memberi kejutan pergi umrah untuk semua karyawannya viral di TikTok.
Gambaran fasilitas tersebut, yang disebut sebagai “EctoLife”, pertama kali diunggah pada Desember 2022 di akun YouTube Hashem Al-Ghaili. Video animasi tersebut menunjukkan janin yang berada di dalam wadah bening berbentuk bola dalam sebuah bangunan berteknologi tinggi.
EctoLife diklaim mampu membantu pasangan tidak subur untuk memiliki anak dan menjadi orang tua biologis bagi keturunan mereka sendiri. Namun, kebenarannya adalah video tersebut tidak menggambarkan teknologi atau perusahaan yang sudah ada.
Menurut Hashem Al-Ghaili, animasi ini hanya sebuah konsep, bukan gambaran dari teknologi yang sudah ada di dunia nyata.
"Teknologi yang digambarkan dalam video tersebut belum ada, ini adalah sebuah konsep dan bukan perusahaan di dunia nyata," kata Hashem pada USA Today, Rabu (2/10).
Video ini dibuat untuk mendorong diskusi terkait teknologi yang sedang berkembang, bukan untuk memberikan persepsi adanya perusahaan yang bisa menciptakan bayi melalui teknologi.
"Tujuan utama pembuatan video tersebut adalah untuk memicu diskusi tentang teknologi yang sedang berkembang dan untuk menyoroti kemajuan ilmiah di bidang ektogenesis," jelas Hashem lebih lanjut.
Seorang ginekolog dan profesor di Universitas Teknologi Eindhoven, Dr. Guid Oei, juga memberikan pandangannya. Menurutnya, meskipun penelitian terkait teknologi rahim buatan sedang dilakukan, dunia saat ini masih jauh dari teknologi yang digambarkan dalam video tersebut.
"Ilmu pengetahuan modern masih jauh dari dunia yang ditampilkan dalam film, dan dengan teknologi saat ini, mustahil untuk mengandung bayi dalam rahim buatan," kata Oei dalam emailnya kepada USA Today.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia