Begini Cara TikTok Hapus Video Menyesatkan saat Pilpres 2024
TikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.
Faris Mufid, Public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia mengatakan pihaknya berkomitmen terhadap konten-konten yang bersifat misinformasi khususnya saat pesta demokrasi Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan penghapusan banyak video yang dianggap menyesatkan saat masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Ada banyak video yang kita hapus karena melanggar panduan komunitas," jelas dia.
- Heboh Penyanyi Minang Syuting Video Klip di Makam Nia Kurnia Sari, Pihak Keluarga Buka Suara
- Momen Pilu Seorang Kakek Kehilangan Dua Orang Kesayangan dalam Waktu Berdekatan, Bikin Sedih
- Viral Kisah Haru TNI Beri Kejutan Mudik ke Papua Tanpa Beri Kabar Ortu, Ungkap Kebahagian Usai 4 Tahun Tak Pulang
- Viral Momen Haru Pemasangan Pangkat Perwira, Para Sahabat Gantikan Peran Istri Polisi yang Meninggal Dunia
Dikatakannya, hasil dari pemantauan konten selama Pilpres terdapat sebanyak 17.195 lantaran melanggar kebijakan misinformasi. Kemudian, 38.002 konten karena melanggar kebijakan sipil dan integritas pemilu.
“Lalu sebanyak 3.359 video dihapus karena melanggar kebijakan media sintetis dan media yang dimanipulasi,” ungkapnya saat ditemui di acara konferensi pers TikTok bersama Kominfo di Jakarta, Rabu (16/10).
Penghapusan video-video itu, lanjut Faris, dilakukan dengan dua cara yakni melalui sistem automasi dan moderator manusia. Pada sistem automasi, teknologi TikTok dapat mendeteksi pelanggaran panduan komunitas.
“Kalau tidak salah di Q1 atau Q4 2023 kemarin itu, ada lebih dari 99 persen video yang sebelum dilihat oleh orang satupun, sudah di-take down oleh mesin kami. Itu menunjukkan bahwa ini mesin bekerja,” ungkap Faris.
Kendati begitu, ia mengakui bahwa campur tangan manusia tetap dibutuhkan. Tidak seluruhnya mesin memahami konten-konten yang dibuat oleh pengguna.
“Namun kan mesin ini itu punya keterbatasan, secanggih-canggihnya mesin hari ini mereka belum mampu mengidentifikasi konten yang sifatnya ada lokal nuansanya. Makanya kami punya moderasi manusia. Nah, moderasi manusia ini dilakukan oleh tim moderasi kami, orang Indonesia, berlokasi di Indonesia, dan berbahasa Indonesia,” terang dia.