Bisnis fintech nantinya tak sekadar payment
Bisnis fintech nantinya tak sekadar payment. Meskipun saat ini banyak pemain muncul di sektor ini, sejatinya finansial teknologi merupakan bisnis baru. Sehingga tahapan keberadaan finansial teknologi saat ini baru digunakan untuk metode pembayaran. Langkah ini semacam untuk membuat komunitas terlebih dahulu.
Perusahaan-perusahaan berbasis finansial teknologi (fintech) kini mulai tumbuh dan berkembang. Hal ini tentu saja di latarbelakangi dengan belum banyaknya masyarakat Indonesia yang terjangkau perbankan.
Maka, wajar jika finansial teknologi menjadi cara agar persoalan tersebut tuntas. Di sisi lain juga finansial teknologi dipandang sebagai bisnis yang menjanjikan.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang dimaksud dengan Teknologi Blockchain? Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Kapan roadmap Fintech P2P lending diluncurkan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI/fintech P2P Lending) 2023-2028 sekaligus mengumumkan diterbitkannya SEOJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 tentang Penyelenggaraan LPBBTI.
-
Apa tujuan utama roadmap Fintech P2P lending? Peran roadmap adalah sebagai panduan bagi segenap stakeholders di industri fintech P2P lending mencapai visi tersebut.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut CEO T-Cash, Danu Wicaksana, persaingan antarperusahaan finansial teknologi saat ini sudah terlihat semakin kompetitif.
"Kompetisi udah mulai sengit. Bahkan, pemain luar negeri pun udah masuk," katanya di kantor T-Cash, Gedung The Energy Building, Jakarta, Selasa (27/3).
Diakui Danu, meskipun saat ini banyak pemain muncul di sektor ini, sejatinya finansial teknologi merupakan bisnis baru. Sehingga tahapan keberadaan finansial teknologi saat ini baru digunakan untuk metode pembayaran. Langkah ini semacam untuk membuat komunitas terlebih dahulu.
"Ini baru dimulai. Ke depan permainan bukan payment saja," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ke depan bisnis finansial teknologi memiliki 2 model. Pertama, finansial produk. Dengan model bisnis ini, perusahaan finansial teknologi mampu membantu masyarakat untuk bisa mengakses perbankan.
Kemudian yang kedua adalah data. Melalui data perilaku transaksi pengguna, perusahaan financial teknologi dapat membuat produk yang dapat disesuaikan dengan penggunanya.
"Kita bermain untuk mendapatkan data yang nantinya cocok untuk membuat produk bagi pengguna," jelasnya.
(mdk/ega)