Bitcoin jadi mata uang termahal dunia, USD 1000 per keping
Padahal di awal bulan per keping Bitcoin hanya USD 200 saja.
Bitcoin makin mantap saja jadi mata uang dengan kurs paling tinggi sedunia. Kali ini, mata uang virtual tersebut baru saja mencapai angka USD 1.000 per BTC 1.
Seperti yang dilansir oleh Huffington Post (27/11), angka kurs tertinggi ini tercatat dari layanan penukaran Bitcoin Jepang bernama Mt. Gox. Tercatat, Mt. Gox yang jadi salah satu Bitcoin money changer besar melepas tiap keping Bitcoin dengan nilai USD 1.073.
-
Apa itu Bitcoin? Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang kripto pertama sekaligus menjadi yang paling populer.
-
Bagaimana cara Bitcoin bekerja? Bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi. Selain itu, bitcoin adalah investasi terbaik jika seorang investor ingin membedakan jenis investasi (diversifikasi portofolio) yang ia miliki karena Bitcoin tahan sensor, terbatas, aman, dan terdesentralisasi.
-
Mengapa Bitcoin menjadi populer? Seiring dengan perkembangannya, bitcoin menjadi semakin populer dan nilainya terus meningkat.
-
Kapan Bitcoin pertama kali diciptakan? Dikutip dari laman Investopedia, Kamis (9/12/2021), bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dibuat pada Januari 2009.
-
Apa yang membuat harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor.
-
Apa yang menjadikan Bitcoin sebagai titik awal dari evolusi kripto? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
Padahal, di awal bulan ini, Bicoin 'hanya' bisa mencapai angka USD 215 per kepingnya. Sehingga, kenaikannya ini bisa dibilang sangat fantastis.
Bitcoin sendiri dinilai sangat besar oleh sebagian besar penggunanya karena kemampuannya untuk menutupi rahasia sang pemilik. Sayangnya, pemerintah menganggap hal ini justru bisa dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab sehingga masih belum ada lembaga resmi yang menyetujui penggunaannya.
Bitcoin sendiri memang lekat digunakan sebagai alat transaksi untuk barang haram. Tak jarang, Bitcoin juga digunakan dalam tindak pencucian uang hasil kejahatan.
Pada Oktober lalu misalnya, FBI menemukan fakta bahwa Bitcoin jadi alat pembayaran yang efektif di Silk Road. Silk Road sendiri ditutup FBI karena diketahui mempertemukan penjual dan pembeli obat-obatan terlarang.
Baca juga:
Pria ini tak sengaja buang Bitcoin senilai Rp 90 miliar
Modal DDoS, cracker curi Bitcoin senilai Rp 11,7 M