Bitcoin Melonjak Jadi Aset Terbesar Kedelapan di Dunia, Apa Artinya bagi Ekonomi Global?
Kenaikan harga Bitcoin dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk peningkatan investasi dari lembaga keuangan dan aliran dana ke dalam ETF Bitcoin.
Bitcoin terus menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan harga yang telah melampaui USD 93.000 per koin, sehingga kapitalisasi pasarnya kini mencapai lebih dari USD 1,77 triliun. Dengan pencapaian tersebut, Bitcoin berhasil melampaui kapitalisasi pasar perak yang berada di angka USD 1,70 triliun, menjadikannya sebagai aset terbesar kedelapan di dunia.
Saat ini, kripto Bitcoin hanya berada di belakang emas (USD 17,23 triliun), Nvidia (USD 3,63 triliun), Apple (USD 3,4 triliun), Microsoft (USD 3,16 triliun), Google dan Amazon (masing-masing USD 2,2 triliun), serta Saudi Aramco (USD 1,79 triliun).
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Kenapa bitcoin penting? Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme pembayaran online tradisional.
-
Kenapa harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
-
Bagaimana adopsi teknologi mendorong harga kripto? Misalnya pengenalan DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Tokens) atau layer 2 scaling solutions di Ethereum sering kali menarik perhatian investor. Ketika koin tertentu mendapatkan manfaat langsung dari inovasi teknologi tersebut, minat pasar terhadap koin tersebut meningkat.
Faktor Pendorong Lonjakan Bitcoin
Peningkatan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk arus investasi institusional yang semakin meningkat dan masuknya dana ke dalam ETF Bitcoin. Selain itu, optimisme terkait kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Trump juga berkontribusi pada sentimen positif di pasar.
Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah inflasi. Data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat untuk Oktober 2024 menunjukkan inflasi tahunan mencapai 2,6%, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 2,4%. Meskipun kenaikan ini masih dalam batas konsensus, harga Bitcoin justru mencapai all-time high (ATH), yang menunjukkan bahwa aset digital ini semakin dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi, seperti yang dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber (18/11).
Aset Kripto Memiliki Sejarah yang Menarik dan Kompleks
Oscar Darmawan, CEO INDODAX, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan langkah signifikan dalam sejarah cryptocurrency. "Kapitalisasi pasar Bitcoin yang mencapai USD 1,77 triliun menunjukkan tingginya minat dari institusi terhadap Bitcoin sebagai elemen penting dalam portofolio investasi. Pencapaian ini melampaui nilai pasar perak, yang merupakan suatu prestasi bersejarah, mengingat perak pernah menjadi alat tukar utama sebelum emas mengambil alih," ungkapnya.
Oscar juga menekankan pentingnya adanya regulasi yang mendukung, seperti Financial Innovation and Technology for the 21st Century Act (FIT 21) di Amerika Serikat serta kebijakan baru yang akan mengalihkan pengawasan aset kripto ke OJK di Indonesia pada tahun 2025. "Regulasi yang mendukung akan memperkuat pasar kripto dan meningkatkan kepercayaan investor," tambahnya.
INDODAX, sebagai platform perdagangan kripto terbesar di Indonesia, telah melayani lebih dari 6,9 juta anggota sejak didirikan pada tahun 2014. Perusahaan ini memperdagangkan lebih dari 420 aset kripto, termasuk Bitcoin dan Ethereum, dengan pergerakan harga yang terjadi setiap 24 jam. INDODAX juga dikenal luas karena program edukasi gratis melalui INDODAX Academy, yang bertujuan untuk membantu investor memahami lebih dalam mengenai cryptocurrency dan teknologi blockchain.
Dengan dukungan regulasi dari BAPPEBTI serta sertifikasi internasional seperti ISO 9001:2015 dan ISO 27017:2015, INDODAX terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam industri kripto di Indonesia. Hal ini menunjukkan dedikasi perusahaan dalam memberikan layanan yang aman dan terpercaya bagi para penggunanya.