Ternyata Ini Alasan Warren Buffet Ogah Investasi Bitcoin
Investor tetap berpegang pada aset produktif adalah ide yang bijaksana.
Warren Buffett mengaku tidak memiliki keinginan untuk memiliki bitcoin. Alasannya, berinvestasi bitcoin tidak akan menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, dia lebih memilih memiliki 2 aset yang sangat didambakan dan produktif ini.
"Meskipun koin kripto terbesar di dunia ini jelas telah menjadi arus utama, ada satu investor terkemuka yang tetap kritis terhadap peluang ini: Warren Buffett," tulis Yahoo Finance, dikutip Senin (4/10).
-
Apa yang Warren Buffet sumbangkan? Pada tahun 2010, Buffett mendirikan The Giving Pledge bersama keluarga Gates untuk mendorong miliarder lain menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk tujuan amal juga.
-
Siapa yang mendapat keuntungan dari investasi Warren Buffet? Dengan kata lain, jika Warren Buffett tidak memutuskan untuk mulai menyumbangkan kekayaannya, ia akan dengan mudah menjadi orang terkaya di Bumi.
-
Warren Buffet dapat uang banyak dari mana? Kesuksesan terbesarnya datang dari mengubah pekerjaan remaja yang biasa – mengantar koran – menjadi sesuatu yang lebih berarti dan menjadi landasan untuk hal-hal yang lebih besar. Ia menemukan cara untuk menjadi lebih efisien, mengantar lebih cepat, dan bahkan menjual langganan dan kalender tambahan sebagai pekerjaan sampingan.
-
Bagaimana Warren Buffet menyumbangkan kekayaannya? Ia telah menyatakan akan menyumbangkan 99 persen kekayaannya untuk tujuan filantropi. Sebagaimana diketahui pada Juni 2024, ia tercatat memiliki jumlah harta USD 135 miliar atau Rp 2.000 Triliun.
-
Apa rahasia kesehatan Warren Buffet? Dilansir dari Fortune, ini alasan Buffet tetap bugar meski sering makan junk food. Tidur selama 8 jam Tidak seperti para CEO yang bangun pagi, Buffett menghargai waktu tidurnya. 'Saya tidak ingin berangkat kerja pada pukul empat pagi,' katanya dalam sebuah wawancara dengan PBS NewsHour pada tahun 2017. 'Saya suka tidur. Jadi saya biasanya tidur delapan jam setiap malam.'
-
Kenapa Warren Buffet tak jadi orang terkaya? Melansir Forbes, pada tahun 2006 Buffet mengambil langkah ekstrem dengan berjanji untuk menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya yang sangat besar Berkshire Hathaway senilai lebih dari USD55 miliar atau sekitar Rp893 triliun untuk kegiatan amal.
Pada rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway tahun lalu, Buffett mengatakan bahwa meskipun dia tidak tahu apakah bitcoin akan naik atau turun di masa depan, dia cukup yakin bahwa “itu tidak menghasilkan apa-apa.” Dan itulah mengapa dirinya tidak memiliki aset tersebut.
“Jika Anda mengatakan kepada saya bahwa Anda memiliki semua bitcoin di dunia dan Anda menawarkannya kepada saya seharga USD 25, saya tidak akan menerimanya karena apa yang akan saya lakukan dengannya?” dia bertanya. “Saya harus menjualnya kembali kepada Anda dengan cara apa pun. Itu tidak akan menghasilkan apa-apa," ujar Buffett.
Pilih Investasi Lahan dan Apartemen
Saat mengkritik bitcoin, Buffett menyinggung dua aset yang akan dia beli jika diberi kesempatan. Dia memilih untuk menginvestasikan uangnya dalam bentuk lahan pertanian.
Dia menyebut, pertanian dan bitcoin tidak memiliki banyak kesamaan. Meski Buffett tidak dikenal sebagai investor pertanian, namun ia melihat nilai dalam kelas aset yang penting bagi sektor ini yaitu lahan pertanian.
Maksudnya adalah jika membeli lahan pertanian, Anda memiliki aset berwujud yang menghasilkan pangan. Sementara bitcoin diciptakan pada tahun 2009 ketika komunitas pertanian mulai terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Selain pertanian, Buffett memilih untuk berinvestasi dalam aset gedung apartemen.
Dia menilai, baik perekonomian sedang booming atau resesi, masyarakat memerlukan tempat tinggal. Dan dengan harga real estat yang naik ke tingkat yang tidak terjangkau di banyak wilayah di negara ini, menyewa rumah menjadi satu-satunya pilihan bagi banyak orang.
“Apartemen akan menghasilkan uang sewa, dan pertanian akan menghasilkan makanan," bebernya.
Walaupun bitcoin menawarkan potensi kenaikan jangka panjang yang menarik. Namun bagi investor yang menghindari risiko dan ingin menghindari volatilitas sebanyak mungkin, tetap berpegang pada aset produktif adalah ide yang bijaksana.
Sebagai gambaran, bitcoin diperdagangkan dengan harga sekitar USD38,000 per unit ketika Buffett membuat komentar tersebut. Sekarang, cryptocurrency telah jatuh ke USD21,700.