Survei: AI Bukan Jadi Pertimbangan Orang Ganti HP, Bahkan tak Peduli
Justru bukan membuat orang semakin tertarik, pembaruan AI ini malah membuat para penggunanya tidak peduli.
Banyak sekali pembaruan pada AI yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai raksasa teknologi, seperti hadirnya Apple Intelligence pada iOS 18, Gemini Live pada Android, Penciptaan AI pada laptop lenovo, dan Google yang selalu memperbarui AI dalam hasil pencariannya. Justru bukan membuat orang semakin tertarik, pembaruan AI ini malah membuat para penggunanya tidak peduli.
Mengutip dari Mashable, Senin (4/11), menurut survei dengan 2.484 orang dewasa termasuk 2.387 pemilik smartphone dari CNET dan YouGov, orang-orang merasa tidak senang dengan AI di ponsel mereka.
-
Apa yang AI tidak bisa lakukan? “AI tidak bisa menggantikan sebuah kreativitas,“ kata CEO dari Freelancer.com, Matt Barrie.
-
Kenapa iklan di HP relevan? Untuk mengetahui minat pengguna, biasanya Meta dan Google menelusuri dari jenis konten yang biasa dikonsumsi, merk barang tertentu yang biasa dibeli, dan topik apa yang diminati.
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Apa manfaat lepas ketergantungan HP? Penurunan keterampilan sosial akibat terlalu banyak waktu menatap layar sering kali disertai dengan meningkatnya kecemasan.
-
Siapa yang suka AI? Para ahli mensurvei 1.000 orang dari seluruh AS, mulai dari Zoomer hingga Boomer, menemukan bahwa 11 persen milenial dan 10 persen Gen Z lebih memilih kecerdasan buatan daripada hewan seperti anjing, burung, ikan, dan kelinci sebagai pendamping emosional.
-
Siapa yang melakukan riset tren pasar HP? Lembaga riset teknologi Counterpoint memaparkan hasil riset smartphone.
Hal tersebut disebabkan karena mereka merasa fitur AI yang ada tidak bermanfaat, namun sebagian responden mengatakan bahwa tidak ingin membayar biaya langganan bulanan untuk layan AI menjadi alasan lainnya. Pada sepertiga respondennya memiliki rasa khawatir terkait privasi AI di ponsel mereka.
Namun, jika dilihat lagi, pemanfaatan AI ini kembali pada generasi yang memakainya. Biasanya orang yang lebih muda akan lebih nyaman dan bersedia mengeluarkan uang untuk layanan AI yang lebih daripada orang yang lebih tua. Menurut CNET, AI adalah alasan terakhir konsumen ingin memperbarui smartphone mereka.
Meskipun banyak fitur yang mengandalkan AI untuk menghasilkan teks atau gambar atau untuk meningkatkan asisten digital, AI sendiri justru sudah tertanam di smartphone selama bertahun-tahun. Contohnya, kamera yang mengaburkan latar belakang dalam mode potret.
Mengesampingkan AI yang ternyata kurang diminati, sebenarnya apa yang menjadi perhatian utama pengguna ketika ingin upgrade ponsel mereka? Ternyata, daya tahan baterai yang jadi alasan utamanya saat ini.
Pernyataan ini dihasilkan dari dua pertiga responden yang menunjukkan bahwa daya tahan baterai dari sebuah ponsel menjadi motivasi yang besar untuk mereka meng-upgrade ponsel mereka. Kemudian diikuti oleh penyimpanan yang besar juga fitur kamera yang lebih bagus.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia