Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut
Perkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.

Perkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.

Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut
Microsoft dan LinkedIn merilis data di Indonesia dari hasil survei laporan global Work Trend Index 2024.
Survei ini membahas mengenai penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di dunia kerja.
Dari hasil survei itu ditemukan bahwa para pemimpin perusahaan percaya bahwa perusahaannya perlu mengadopsi AI.
Kuatnya minat menggunakan AI ini lebih tinggi dibandingkan data Asia Pasifik dan global.
-
Kenapa LinkedIn penting untuk mencari kerja? Ini menjadikannya salah satu platform terbesar untuk mencari pekerjaan, magang, dan membangun jaringan profesional. Melalui LinkedIn, pengguna dapat membuat profil yang mencerminkan pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian sehingga memudahkan para perekrut untuk menemukan mereka.
-
Kenapa banyak perusahaan butuh karyawan yang bisa bahasa Inggris? Bahkan, banyak dari perusahaan yang membutuhkan karyawan yang bisa berbahasa Inggris.
-
Kenapa perusahaan butuh soft skill? Penelitian ini melibatkan survei terhadap perusahaan dan pekerja, mengelompokkan soft skills atau keterampilan non-teknis ke dalam 23 kategori. Berdasarkan temuan tersebut, pekerja merasa bahwa soft skills mereka sudah memadai, sementara perusahaan menilai masih ada potensi pengembangan yang perlu dilakukan.
-
Kenapa LinkedIn prioritaskan keamanan cari kerja? 'Ada banyak cara untuk melakukan pencarian kerja dengan lebih aman, seperti memprioritaskan verifikasi, melindungi data pribadi, dan waspada terhadap permintaan yang mencurigakan,' kata Kalsy, dikutip dari keterangan.
-
Apa aja fitur LinkedIn yang membantu cari kerja? Para pencari kerja dapat memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia di LinkedIn serta mengikuti sejumlah tips untuk meningkatkan keamanan dan membuat keputusan yang tepat saat mencari peluang karier baru.
-
Bagaimana cara melamar pekerjaan di LinkedIn? Melamar pekerjaan melalui LinkedIn sangat mudah dan dapat dilakukan langsung di platform tersebut dengan beberapa langkah sederhana.
“Kuncinya sekarang ada pada bagaimana kita mampu menyalurkan antusiasme tersebut menjadi transformasi AI bisnis yang nyata, dengan melakukan tiga hal. Pertama, identifikasi masalah bisnis dan integrasikan AI ke dalam solusinya. Kedua, ambil pendekatan top-down dan bottom-up. Ketiga, prioritaskan pelatihan keterampilan AI bagi setiap individu,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam keterangannya, Kamis (13/6).
Menariknya adalah sebanyak 69 persen pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.
Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
“Sementara itu, data kami menunjukkan peningkatan 65 persen dalam jam belajar untuk 100 kursus AI/generative AI teratas dari tahun 2022 hingga 2023 di LinkedIn Learning. Rekor jumlah peserta yang mengikuti kursus AI teratas di LinkedIn sejak Januari 2023 di Asia Tenggara, Australia, dan India,” kata Rohit Kalsy, Indonesia Country Lead, LinkedIn.
Kemudian fakta selanjutnya adalah penyebutan AI dalam unggahan peluang kerja di LinkedIn mendorong peningkatan lamaran kerja sebanyak 17 persen. Belajar dari sini, dampak AI sudah tidak dapat dimungkir.
Perusahaan yang memberdayakan karyawan dengan alat dan pelatihan AI akan menarik talenta terbaik, sementara profesional yang meningkatkan keterampilan mereka akan lebih unggul dibanding mereka yang masih belum melakukannya.
Oleh karena itu, 76 persen karyawan di Indonesia berinitiatif untuk membawa perangkat atau solusi AI mereka sendiri ke tempat kerja (Bring Your Own AI/BYOAI).