BlackBerry kembali merugi hampir USD 1 miliar
Hal ini diakibatkan tak lakunya BlackBerry Z10 di pasaran.
Pendapatan BlackBerry di kuartal kedua bukannya malah membaik dari kuartal pertama lalu. Kali ini, BlackBerry kembali merugi sebesar USD 965 juta atau sekitar Rp 11 triliun.
Seperti dilansir oleh Mashable (27/9), kerugian besar ini diakibatkan karena perusahaan hanya mendapatkan penghasilan sebesar USD 1,6 juta saja. Hal ini sendiri merupakan dampak dari tak lakunya perangkat Z10 di pasaran sehingga biaya produksi dan pemasaran sebesar USD 934 juta yang dikeluarkan BlackBerry menjadi sia-sia.
-
Mengapa Blackberry 5810 sukses di pasaran? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
-
Bagaimana cara kerja ponsel lipat? Ponsel lipat bekerja dengan menggunakan teknologi layar fleksibel yang memungkinkan perangkat untuk dilipat tanpa merusak layar. Beberapa ponsel lipat memiliki dua layar terpisah yang terhubung oleh engsel, sementara yang lain memiliki layar tunggal yang dapat dilipat.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
"Kami merasa sangat kecewa dengan hasil operasional dan keuangan kuartal kedua ini dan terpaksa harus mengumumkan berbagai perubahan besar untuk menghadapi pasar yang makin kompetitif ini," kata Thorsten Heins, CEO BlackBerry.
Akibat hal ini sendiri, BlackBerry terpaksa mundur dari perebutan pangsa pasar smartphone dunia. "Kami akan berfokus pada pasar tertarget, dan kami akan melakukan transisi ini dengan cepat agar perusahaan bisa berjalan fokus dan efisien," sambungnya.
Pada kuartal pertama, perusahaan asal Kanada tersebut tercatat telah mengalami kerugian sebesar USD 84 juta dolar, atau setara dengan Rp 833,6 miliar. Kerugian BlackBerry itu disebabkan oleh biaya restrukturisasi dan penggantian manajemen perusahaan.
BlackBerry sendiri sebenarnya direncanakan akan diprivatisasi agar kerugian ini tak makin membesar. Namun, belum juga dibeli, BlackBerry lagi-lagi harus merugi dengan angka yang lebih besar di kuartal kedua ini.