Curhat peneliti teknologi penyembuh kanker soal putusan terberatnya
Warsito pesimis penelitiannya bakal disambut antusias pemerintah Indonesia.
Peneliti penyembuh kanker dengan teknologi Electrical Capacitive Cancer Treatment (ECCT), Warsito P Taruno nampaknya mulai pesimis jika teknologi yang saat ini sedang dikaji oleh pihak terkait bakal di luar harapannya.
"Indonesia saya kira berat. Saya tak yakin akan bisa tembus. Kalau riset sih di Indonesia akan jalan terus. Tetapi mungkin riset-risetan kali ya. Untuk bisa menjadi produk dan brand nasional perlu langkah kuat dari pengambil kebijakan," ungkapnya kepada Merdeka.com, Kamis (31/12).
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil pertemuannya dengan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa waktu yang lalu, muncul tiga kesepakatan. Tiga kesepakatan itu di antaranya Kemenkes akan meninjau semua penelitian yang sudah dilakukan oleh pihaknya: in vitro, in vivo, studi kasus. Kedua, pihak Warsito tidak diperkenankan menerima pasien baru dan ketiga pihaknya masih boleh memberikan pelayanan pasien lama. Teknologi yang dirinya ciptakan itu direview oleh Balitbangkes, RS Dharmais, PERABOI, PORI, dan Kemenristek Dikti.
Bahkan, jika hasil kajian dari pihak terkait mengenai teknologinya itu mengecewakan, maka tak segan-segan ia akan membawa penelitiannya ke luar Indonesia.
"Satu-satunya pertimbangan yang berat yang harus saya lakukan adalah mengembangkannya terus di luar menjadi produk dan brand yang bukan punya Indonesia. Pertimbangan itu sudah ada sejak 3 bulan yang lalu, dokumen perjanjian yang terus saya pending sampai sekarang. Lost opportunity, buat masyarakat Indonesia, buat ekonomi Indonesia," jelasnya.
Baginya, keputusan negara mana saja yang akan ditunjuknya melanjutkan riset untuk menjadi sebuah brand dan produk, itu hal yang mudah. Kata Warsito, ada perwakilan dari banyaknya negara yang sudah mencoba untuk melobi agar dia mau melanjutkan risetnya lebih jauh lagi di luar Indonesia. Beredar kabar jika teknologi yang dimilikinya sangat digandrungi oleh Singapura dan India.
"Bukan hanya India dan Singapura yang tertarik. Namun, Jerman, Jepang, Polandia, Australia, Kanada, Amerika juga Dubai dan Rusia," ucap peraih BJ Habibie Technology Award 2015 dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Namun, saat ini Ia masih terus menimbang-nimbang keputusan terberatnya itu sembari menghormati kajian yang sedang dilakukan oleh pihak terkait teknologinya itu.
"Kemungkinan sekarang buat saya: 25% tetap mengembangkan di Indonesia, 25% di luar, 50% saya akan hibahkan ke organisasi non-profit di mana saja yg bisa mengembangkannya menjadi produk yang bisa diakses oleh masyarakat. Berarti belum ada kemungkinan yang mencapai 51%," katanya.
Sebelumnya, hasil risetnya itu mengundang pro dan kontra. Dari sisi medis, alat tersebut belum terbukti sembuhkan kanker. Namun, Warsito mengklaim jika alatnya tersebut sudah banyak menyembuhkan penderita kanker.
(mdk/tsr)