Deret Fakta Soal Harvest Moon, Purnama Langka Tak Muncul Sampai 2019
Deret Fakta Soal Harvest Moon, Purnama Langka Tak Muncul Sampai 2019
Di belahan Bumi bagian utara, malam kemarin (13/9) muncul bulan purnama yang bernama Harvest Moon.
Harvest Moon adalah sebuah bulan purnama yang dekat dengan titik balik musim gugur. Ini adalah purnama yang langka karena kita tak lagi bisa melihatnya hingga 30 tahun lagi, tepatnya 2049.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Sakarin? Sakarin, dalam bentuk bubuk kristal putih, memiliki tingkat kemanisan yang mencapai 300-400 kali lipat gula pasir. Meski tidak mengandung kalori dan aman untuk penderita diabetes, rasa akhir yang pahit membuatnya perlu dicampur dengan pemanis lain.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Apa itu sariawan? Sariawan adalah masalah umum yang sering dialami oleh anak-anak. Meski tidak termasuk kondisi serius, sariawan dapat menjadi sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari anak.
Nah, mari kita bahas beberapa fakta yang meliputi purnama harvest Moon, dikutip Merdeka.com dari berbagai sumber.
Asal Usul Nama Harvest Moon
Harvest Moon sendiri diberi nama demikian karena cahaya lebih terang yang dipancarkannya dapat menerangi panen para petani di belahan Bumi bagian utara.
Harvest Moon juga disebut Wine Moon karena bertepatan dengan waktu panen anggur yang kerap dijadikan minuman anggur.
Tak cuma itu, fenomena bulan ini juga disebut sebagai Elk Cell Moon dan juga Full Corn Moon oleh banyak suku asli di dataran Amerika, atau suku Indian. Sementara orang Eropa, menyebutnya Gypsy Moon.
Orang Tiongkok, menjuluki fenomena bulan ini sebagai Chrysantemum Moon karena ilusi perubahan warna bulan yang lebih terang dan oranye ketimbang biasanya.
Bangsa Celtic di Skotlandia pun menandai akhir musim panen dengan kemunculan bulan ini.
Jadi, harvest moon sangat erat kaitannya dengan masa panen di berbagai belahan Bumi.
Micro Moon
Bulan purnama Harvest Moon sendiri memang lebih cerah, di mana Bulan terbit lebih cepat di waktu malam, namun waktunya lebih pendek.
Meski lebih cerah, ukuran penampakannya dari Bumi cenderung lebih kecil, tak seperti ketika gerhana bulan atau bulan purnama biasa.
Namun kejadian Harvest Moon kali ini yang bersifat micro moon atau bulan mini. Hal ini membuat bulan terlihat 14 persen lebih kecil dari biasanya. Cahayanya pun tak seterang supermoon, yakni 30 persen lebih redup dari supermoon.
Hal ini dikarenakan saat harvest moon kali ini, jarak bulan dengan Bumi mencapai jarak terjauhnya, yakni 1.313 kilometer.
Tak Bisa Dilihat Lagi Hingga 2049
Bulan purnama Harvest Moon yang terjadi 13 September ni merupakan momen langka. Pasalnya, ini adalah pertama kalinya Harvest Moon kembali muncul sejak 13 Januari 2006, atau hampir 14 tahun lalu.
Sementara, fenomena ini tak bisa lagi kita lihat hingga 30 tahun mendatang, tepatnya 13 Agustus 2049.
(mdk/idc)