Deretan plus dan minus dari Samsung Galaxy S9 dan S9+, tetap layak beli?
Deretan plus dan minus dari Samsung Galaxy S9 dan S9+, tetap layak beli? Samsung mengumumkan rilisnya Samsung S9 dan S9+ pada Minggu malam waktu Barcelona. Berbagai hal jadi unggulan, seperti kamera papan atas, peletakan fingerprint scanner yang tepat, hingga pilihan warna yang menarik.
Samsung mengumumkan rilisnya Samsung S9 dan S9+ pada Minggu malam waktu Barcelona. Berbagai hal jadi unggulan, seperti kamera papan atas, peletakan fingerprint scanner yang tepat, hingga pilihan warna yang menarik.
Namun, tidak ada gadget yang sempurna. Bahkan perangkat dengan spesifikasi papan atas dan berharga mahal pun, tentu memiliki kekurangan.
-
Smartphone mana yang paling banyak terkirim di dunia pada paruh pertama 2023? iPhone 14 Pro Max adalah HP yang paling banyak dikirimkan ke seluruh dunia pada paruh pertama tahun ini.
-
Mengapa Samsung memperluas fitur Galaxy AI ke smartphone lainnya? “Samsung memiliki visi besar dalam memperluas penggunaan Galaxy AI di kehidupan sehari-hari konsumennya. Kami perluas ke Samsung Galaxy smartphone lainnya,”
-
Siapa pemimpin dunia yang menggunakan Samsung Galaxy? Meskipun awalnya berencana untuk memboikot Apple, Trump akhirnya menggunakan iPhone untuk keperluan keamanan selama masa jabatannya di Gedung Putih. Ia dulu pernah menggunakan Samsung Galaxy.
-
Bagaimana Samsung meluncurkan Galaxy S24 Ultra ke stratosfer? Samsung menggunakan braket serat karbon khusus untuk memasang ponsel pada balon yang diisi dengan hidrogen.
-
Apa yang menjadi sorotan menarik tentang Samsung Galaxy Z Fold 4? Biaya pembuatan Samsung Galaxy Z Fold 4 menjadi sorotan menarik, terutama mengingat harga jualnya yang tinggi.
-
Kenapa Galaxy AI menggunakan AI on device? Kapan kamu bisa memanfaatkan fitur canggih AI Live Translate Call? Jawabannya, kapan saja bisa. Bahkan nggak perlu bertelepon dengan sesama Samsung buat menikmatinya. Pasalnya, teknologi ini mengusung konsep AI on device.
Jadi mari kita simak apa yang diunggulkan oleh Samsung S9 ini, lalu kita bandingkan dengan beberapa kekurangannya. Dari sini Anda bisa menimbang, apakah Samsung S9 adalah perangkat yang layak beli, atau tidak.
Peletakan fingerprint
Peletakan fingerprint adalah salah satu nilai plus dari S9. Ini adalah perubahan terbesar dari S8 ke S9, di mana Samsung akhirnya mendengarkan keinginan pengguna yang seringkali mengotori lensa kamera S8 atau Note 8 mereka dengan sidik jari hanya karena ingin membuka kunci.
Dengan peletakan fingerprint scanner yang berada di bawah kamera, risiko lensa terkotori sidik jari berkurang drastis.
Namun adanya fingerprint scanner sendiri bisa jadi merupakan nilai minus. Pasalnya iPhone X kini sudah tak memakai fingerprint scanner yang bentuknya bisa 'menodai' mulusnya desain. Terlebih lagi, kini Vivo masih jadi yang pertama mengusung fingerprint bawah layar. Jadi, adanya fingerprint scanner secara fisik bisa jadi sudah ketinggalan zaman.
Layar yang lebih terang dan lebih tinggi ramping
Meski perbedaan tingginya di atas kertas tidak signifikan, namun minimnya bezel di bagian atas dan dagu yang ditampilkan Samsung S9 dan S9+ membuatnya jadi perangkat yang terkesan sangat tinggi ketimbang smartphone lain.
Soal terangnya layar, tak perlu diragukan kalau Samsung S9 adalah rajanya. Bagaimana tidak, hanya Samsung yang bisa memproduksi panel layar Super AMOLED. Mengutip DisplayMate, Note 8 saja memiliki kecerahan maksimum hingga 1.240 nits. Tentu kecerahan S9 berada di angka yang dekat dengan itu karena panel yang sama.
Jadi, layar merupakan nilai plus dari Samsung S9.
Dual bukaan
Salah satu fitur utama dari Samsung S9 adalah dual aperture atau dua bukaan. Fitur ini membuat kamera Samsung S9 bisa menyesuaikan kondisi cahaya, di mana jika kondisi cahaya kurang, bukaan secara otomatis disetel menjadi f/1.5. Sebaliknya, jika kondisi cahaya cukup terang, bukaan akan menyempit menjadi f/2.4. Fitur ini disebut Samsung mirip dengan kinerja mata kita dalam menyesuaikan kondisi cahaya.
Samsung mengklaim teknologi ini pertama kali disematkan di Samsung S9. Namun sebenarnya, fitur ini sudah dipakai di smartphone flip Samsung yang eksklusif di hanya ada di China, yakni W2018.
Sedikit soal aperture atau bukaan, jika diibaratkan, bukaan ini selayarknya diafragma mata. Bukaan yang makin besar (makin kecil angka, makin besar), akan membuat cahaya lebih banyak masuk, sehingga performa low light lebih baik.
Terdapat headphone jack
Headphone jack tentu kini seakan oase di padang pasir. Masih banyak orang yang sangat membutuhkan headphone jack, namun kini produsen smartphone lebih memilih membuangnya.
Mengikuti iPhone 7 hampir dua tahun lalu, kini iPhone 8, iPhone X, Pixel 2 XL, Huawei Mate 10 Pro, hingga Sony Xperia XZ2, kini sudah membuang headphone jack.
Masih banyak orang di luar sana yang tak puas dengan audio nirkabel ataupun headphone yang dicolok ke USB-C atau port lightning. Jadi, para pengguna sangat menghargai keputusan Samsung untuk tetap jadi perangkat yang mengusung headphone jack.
AR Emoji
AR Emoji mungkin merupakan jawaban Samsung atas Animoji besutan Apple di iPhone X. Namun apakah ini adalah fitur menarik? Tunggu dulu. Alih-alih imut seperti Animoji, tak bisa dipungkiri kalau AR Emoji itu agak seram. Tentu jika masyarakat disuruh memilih, Animoji adalah yang lebih menarik untuk dibuat bersenang-senang ketimbang AR Emoji.
Meski demikian, pemanfaatan di berbagai platform memang dimenangkan oleh AR Emoji. Namun Animoji lebih presisi di detil ekspresi wajah berkat fitur TrueDepth yang disokong kamera berfitur pengenalan wajah di iPhone X.
Jadi, selain ini adalah poin minus, ini adalah fitur yang mungkin tidak banyak berguna bagi para konsumen. Jika disuruh memilih pun, Animoji akan lebih menyenangkan untuk dibuat lucu-lucuan.
Bixby
Samsung selalu jadi yang terbaik ketika merilis smartphone Android papan atas. Bahkan persaingan dengan Apple pun selalu ditanggapi dengan sehat melalui berbagai rilis produk terbarunya. Namun sepertinya ada satu masalah, yakni Bixby.
Sudah setahun Bixby muncul, namun belum ada gebrakan dari aplikasi asisten khusus Samsung tersebut. Bersama Samsung S8, Bixby bahkan diberi tombol terdedikasi untuk langsung membuka aplikasinya. Masalahnya, tak banyak orang yang suka. Bahkan pada akhirnya, Samsung sendiri memberi opsi untuk menon-aktifkan tombol tersebut ketimbang Bixby terbuka tanpa sengaja.
Meski demikian, kegagalan Bixby tak serta merta menenggelamkan Samsung S8. Samsung Note 8 pun tetap mengusung hal serupa dan akhirnya tetap jadi salah satu yang terbaik.
Namun di Samsung S9, Bixby tetap ada. Salah satu fitur utamanya adalah penerjemahan secara live dari kamera, yang sebenarnya sudah jadi fitur sempurna milik Google Lens. Jadi, untuk mengalahkan Google, tentu Bixby masih butuh penyempurnaan lebih jauh.