Di Facebook, konten musik lebih diminati daripada seks
Hal itu dibuktikan dengan penelitian yang mengambil data mulai tahun 2011 sampai 2014 ini.
Tentunya, selain hanya untuk mempostingkan suatu informasi tentang diri sendiri, Facebook juga kerap digunakan oleh para pebisnis untuk mengunggah produk atau informasi tentang mereka.
Banyak bentuk produk mulai dari informasi berita, produk makanan sampai dengan promosi album musik dilakukan di Facebook. Hal ini cukup beralasan karena Facebook selain memiliki banyak pengguna juga menjadi sarana efektif untuk menjaring pelanggan baru.
Dikutip dari Time (15/01), tentunya dari iklan dan informasi yang beredar ada berbagai macam jenis dan karakter pengguna yang tertarik akan sesuatu. Contohnya saja, ada pengguna yang tertarik untuk mencari informasi berita saja, ada pula yang tertarik untuk akan sisi jual beli via Facebook.
Dari hasil analisis dan penelitian yang dilakukan sebuah konsultan digital bernama iStrategy Labs mengungkapkan ternyata informasi dan konten tentang musik di Facebook untuk lingkup Amerika Serikat lebih diminati daripada konten yang berbau porno atau seks.
iStrategy Labs membuat daftar sample yang mengambil data dari bulan Januari 2011 sampai bulan Januari 2014, terungkap bahwa di tahun 2011 pencari konten dan informasi tentang seks di Facebook tercatat sebanyak 1,513,400 dan menjadi 5,000,000 di bulan Januari 2014 atau naik sebesar 230 persen.
Sedangkan para pengguna Facebook yang mencari informasi atau konten berbau musik yang awalnya berjumlah 1,915,180 di bulan Januari 2011 menjadi 114,000,000 di bulan Januari 2014.
Sayangnya, data yang diambil oleh iStrategy Labs ini hanya dalam lingkup Amerika Serikat saja. Apabila mencoba mengambil data dengna lingkup yang luas atau global, ada kemungkinan konten seks atau juga informasi lainnya yang lebih unggul daripada musik.
Hal itu dapat dibuktikan dengan mulai menjamurnya grup sampai account yang memiliki nuansa pornografi bertebaran dan mudah didapatkan di Facebook. Bahkan juga memiliki banyak penggemar yang senantiasa menantikan update dari pemilik grup atau account xxx itu.