DIGIDES Tawarkan Ekosistem Smart City untuk Desa
Dengan misi mewujudkan mimpi desa-desa untuk menjadi bagian dari smart system, Sidik Permana menciptakan sebuah sistem informasi digital untuk administrasi desa bernama DIGIDES pada tahun 2019.
Dengan misi mewujudkan mimpi desa-desa untuk menjadi bagian dari smart system, Sidik Permana menciptakan sebuah sistem informasi digital untuk administrasi desa bernama DIGIDES pada tahun 2019.
Tidak sendirian, Sidik sebagai CEO merintis Business to Government (B2G) ini bersama dua kawannya, Kasman Suherman sebagai CPO dan Taufiqurrahman sebagai CTO. Ketiganya merupakan talenta digital asal Sulawesi Selatan.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Apa yang dilakukan oleh para pekerja dengan kloning digital mereka? Mereka menggunakan kloning digital ini untuk membantu menyelesaikan tugas sehari-hari, mulai dari menghadiri pertemuan hingga menanggapi email.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa itu iklan digital? Keunggulan utama iklan digital yaitu kemampuannya untuk menargetkan iklan secara spesifik. Adanya database pengguna dan perilaku online, perusahaan dapat menyajikan iklan hanya kepada kelompok audiens yang ditentukan.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Sidik mengatakan, DIGIDES awalnya dibuat untuk daerah kelahirannya itu. Pertama kali digunakan oleh Kabupaten Barru untuk 15 desa pada 2020. Kini, berdasarkan pembaruan data statistik di website nya, DIGIDES telah digunakan oleh 646 desa, 110 kabupaten, dan 10.697 pengguna.
Saat ini, DIGIDES paling banyak digunakan di Sulawesi, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera. Ia pun menambahkan bahwa DIGIDES menyasar desa-desa di wilayah tier 3.
"DIGIDES ingin menghadirkan ekosistem smart city di latar desa. Ingin masyarakat merasa bahwa teknologi sudah sampai di desa mereka," kata Sidik saat diwawancarai belum lama ini.
Sidik menjelaskan bahwa sistem informasi ini berupa aplikasi dan website. Aplikasi tersebut terkoneksi ke website dan aplikasi pelayanan warga. Warga sebagai pengguna bisa mengurus berbagai administrasi melalui DIGIDES, misalnya permohonan surat dan pencatatan pajak. Website desa dapat digunakan sebagai webprofil untuk meningkatkan potensi wisata.
"Di aplikasi juga ada marketplace. Desa punya peran agar warganya nggak berjuang sendirian untuk perekonomian dan hadir membantu UMKM," ujar Sidik menambahkan.
Ia mengungkap bahwa ada 75 ribu desa di Indonesia dan DIGIDES bahkan belum meng-cover 1 persennya. Pun menurut dia urusan administrasi desa di Indonesia sudah lama menjadi momok, tetapi belum ada yang ingin mengurus digitalisasinya dengan serius.
"Karena berasal dari Indonesia Timur, ketika membangun produk ini kami merasa seperti membantu keluarga sendiri," kata dia.
Sidik mengutarakan bahwa kesulitannya sering kali ada pada masalah internet dan literasi digital warga desa, kebanyakan lebih suka menggunakan internet untuk hiburan sehingga mempertanyakan untuk apa mereka menggunakan aplikasi ini. Kendati demikian, kepala desa selalu mendampingi DIGIDES dalam melakukan sosialisasi.
Di akhir sesi, Sidik mengungkapkan bahwa DIGIDES adalah cita-citanya sejak 2015. Ia ingin membangun perusahaan digital dari Indonesia Timur. Apalagi sangat sedikit start up yang lahir dari wilayah ini.
"Ibaratnya dulu leluhur Sulawesi Selatan itu membangun Pinisi, sekarang kami membangun DIGIDES," ujar Sidik.
Reporter: Dinda Khansa Berlian
(mdk/faz)