Diperlukan kolaborasi antarnegara perkuat pengembangan SDM aplikasi
Diperlukan kolaborasi antarnegara perkuat pengembangan SDM aplikasi. Harus diakui, Indonesia masih kalah jauh dengan luar negeri dalam hal pengembangan aplikasi mobile. Hal ini tentu saja berdampak pula terhadap keseluruhan ekosistem dalam pengembangan aplikasi mobile. Utamanya dalam persoalan ini adalah SDM-nya.
Harus diakui, Indonesia masih kalah jauh dengan luar negeri dalam hal pengembangan aplikasi mobile. Hal ini tentu saja berdampak pula terhadap keseluruhan ekosistem dalam pengembangan aplikasi mobile. Utamanya dalam persoalan ini adalah sumber daya manusianya (SDM).
"In every industry, kita selalu ketinggalan dalam soal man power. I mean, ini salahnya kita sendiri sih. Kadang-kadang kita males belajar, kuliah juga sampai tujuh tahun. No body can’t be blamed," ujar CMO GDP Venture Danny Wirianto kepada awak media usai acara konferensi pers The Global Mobile App Summit and Awards (GMASA) 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (26/1).
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dikatakannya, Asean Free Trade Area (AFTA) yang telah diberlakukan sekarang ini, setidaknya bisa menjadi cambuk untuk mengejar ketertinggalan yang terlanjur jauh. Misalnya saja dengan Jepang dan Tiongkok yang jauh tertinggal.
"Tetapi Indonesia mampu mengejar ketertinggalan itu dalam jangka waktu tiga tahun," jelas dia.
Kendati demikian, bukan berarti sumber daya manusia negeri ini buruk. Ada sisi yang perlu dikritisi dan sisi yang terus didukung. Jika dari sisi kritis, selain kemauan untuk belajar juga diperlukan peningkatan dari produktivitas serta kedisiplinan.
"Kamu tahulah, dalam soal disiplin, detail, dan waktu. Datang meeting aja telat. Tapi dari sisi kelebihan kita itu adalah punya market besar dan jago di sisi kreatif. Sayang, kita menyebalkan dalam hal eksekusi,” terang dia.
Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi dengan negara-negara lain agar dari sisi kekurangan mampu didongkrak menjadi lebih baik. Misalnya saja dengan India. Menurut Founder and Chairman GMASA, Venkatesh CR, India lebih unggul dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur ekosistemnya. Dari sisi ini barangkali bisa dijadikan kolaborasi antar negara sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya.
Baca juga:
Hiruk pikuk Pilkada bikin e-commerce mengelus dada
IESE 2017 kembali digelar Mei mendatang
BeKraf sebut tengah mengkaji rencana pendanaan ke startup
BPJS ketenagakerjaan gandeng Tokopedia & GIZ berdayakan disabilitas
UC Web berencana investasi Rp 400 M untuk pasar Indonesia dan India
MataRakyat, solusi Quick-Real Count Pilkada DKI Jakarta
Marketplace Ekrut jadi investasi perdana East Ventures di 2017