Dirjen Aptika: e-commerce tahun 2020 bakal lebihi target transaksi
Dirjen Aptika: e-commerce tahun 2020 bakal lebihi target transaksi. Hal ini karena semua transaksi akan melewati digital. Kalau memang nantinya semua pembayaran melalui digital ya pasti bisa lebih.
Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan optimis target transaksi e-commerce USD130 miliar pada tahun 2020 bisa tercapai. Bahkan dia menyebutkan akan melebihi target yang telah ditentukan.
"Justru menurut saya akan melebihi target pada tahun 2020. Karena semua transaksi akan melewati digital. Kalau memang nantinya semua pembayaran melalui digital ya pasti bisa lebih," ujar dia saat ditemui usai membuka acara Indonesia Internet Expo and Summit (IIXS) 2016 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (22/11).
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebuah ulasan produk di e-commerce adalah palsu? Ulasan produk palsu biasanya ditulis dalam bentuk singkat, tidak jelas, dan tidak menjelaskan detail kegunaan produk yang dijual. Hal ini terlihat dari kalimat yang biasa dipakai yaitu “saya akan merekomendasikan” dan “produk ini sangatlah hebat.” Pertanda lain dari ulasan palsu adalah adanya antusiasme yang berlebih dan hiperbola dalam menjelaskan suatu produk yang dibeli. Biasanya hal ini terjadi pada peralatan dapur atau barang elektronik. Selain itu, tanda ulasan palsu lainnya adalah biasanya reviewer ini berasal dari orang yang tidak tinggal di negara tersebut.
-
Kapan biasanya review palsu sering muncul di platform e-commerce? Menjelang perayaan tertentu biasanya tersedia penawaran khusus atau bahkan diskon besar-besaran. Namun, dalam hal ini biasanya ada beberapa kecurangan yang terjadi di dalamnya, khususnya pada kolom ulasan pembeli.
-
Mengapa program afiliasi menjadi semakin penting bagi platform e-commerce? Astrid Williadry, Director Snapcart Indonesia mengatakan kehadiran program afiliasi dapat dikatakan sebagai salah satu strategi ampuh para pemain e-commerce, karena secara tidak langsung membantu trafik kunjungan ke platform e-commerce itu sendiri.
Keyakinannya itu dilandasi atas target pemerintah juga yang akan meningkatkan menjadi 75 persen orang dewasa memiliki rekening di bank pada tahun 2020. Saat ini dikatakannya baru mencapai 36 persen.
"Tapi nanti ketika 75 persen peluang akan semakin besar. Transaksi-transaksi akan terjadi secara online. Kalau itu dimasukkan sebagai e-commerce ya jauh semakin tinggi dong," katanya.
Jika menilik hasil riset dari IDC tentang e-commerce Indonesia, saat ini tahun 2016 estimasi transaksi e-commerce mencapai angka USD 651,7 juta. Menariknya, dalam data itu memprediksikan jika nilai transaksi e-commerce pada tahun 2020 mencapai USD 1,8 miliar.
Baca juga:
Peserta Harbolnas 2016 naik 35 persen dari tahun lalu
Jualan di OLX, gratis jalan-jalan plus jajan ke Singapura
Sambangi Jokowi, bos Plug and Play diminta bangun perusahaan di RI
84 persen pelanggan puas berbelanja di Elevenia
Demi perluas pasar, Oppo gandeng Tokopedia
Peta jalan e-commerce diresmikan, iDEA bentuk Pokja