Doku incar nilai transaksi e-commerce Rp 10 triliun tahun ini
Hal ini terkait pasar e-commerce di Indonesia yang tahun ini akan semakin moncer.
Chief Marketing Officer (CMO) PT Nusa Satu Inti Artha (Doku), Himelda Renuat menyatakan pasar e-commerce tahun ini akan semakin moncer.
"Pasar e-commerce Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai Rp 50 triliun," ungkapnya ketika ditemui Merdeka.com di kantornya, Jakarta, (4/3).
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
Tentu saja, kata dia, potensi yang besar ini akan menjadi menarik untuk perkembangan layanan payment gateway. Dirinya menargetkan perusahaan yang digawanginya itu, mengincar pangsa pasar 30 persen dari total market share. "Sekitar 30 persen dari prediksi pasar tahun ini," ujar dia.
Seiring dengan target yang ditetapkan, maka dirinya pun memprediksikan jika nilai transaksinya juga akan meningkat hingga menyentuh Rp 10 triliun. "Harapan kami bisa mencapai Rp 10 triliun di tahun ini," jelasnya.
Maklum, sejak tahun lalu, selain bermain di pasar B2B, Doku kencang melebarkan sayap ke segmentasi mass market. Sehingga di tahun ini pun pasar yang baru disasarnya akan terus melakukan penetrasi. "Meski begitu, kita tetap akan fokus di keduanya. Baik B2B maupun mass market. Untuk soal transaksi, saat ini masih 80 persen untuk B2B, 20 persennya mass market," jelasnya.
Di tahun 2014, Doku tutup buku dengan nilai transaksi Rp 7 triliun. Meningkat sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp 5 triliun. Untuk mencapai angka itu, salah satu yang dilakukan Doku adalah dengan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan payment gateway daripada sistem pembayaran cash on delivery (COD).
"Kami masih mengutamakan edukasi bagi masyarakat. Mengajak pelan-pelan mereka untuk bertransaksi melalui payment gateway," tutupnya.
(mdk/dzm)