Dua startup binaan Indigo jadi finalis Program Startup Australia
Dua startup binaan Indigo jadi finalis Program Startup Australia. Managing Director ICN, mengatakan total ada tiga finalis dari Indonesia, setelah melalui proses penjurian selama Agustus lalu. Masing-masing langsung memperoleh modal kerja sebesar SGD 40.000 atau hampir Rp 400 juta. Satu finalis lain adalah Teman Usaha.
Lagi startup Indonesia berprestasi. Ini dibuktikan dengan lolosnya dua startup binaan Indigo Creative Nation (ICN), yakni Amtiss dan Zelos, ke babak final Muru-D. Ini program akselerator startup dari operator telekomunikasi terbesar di Australia, Telstra.
Ery Punta Hendraswara, Managing Director ICN, mengatakan total ada tiga finalis dari Indonesia, setelah melalui proses penjurian selama Agustus lalu. Masing-masing langsung memperoleh modal kerja sebesar SGD 40.000 atau hampir Rp 400 juta. Satu finalis lainnya adalah Teman Usaha.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.
"Ini kabar membahagiakan berikutnya bagi kami, karena startup binaan kami terus meraih pencapaian tingkat global. Sebelumnya startup Kakatu dan Jarvis Store ditarik Google dalam program Launchpad Accelerator," kata Eru dalam rilisnya, kemarin.
Menurut Ery, Amtiss adalah binaan dalam program ICN 2015, sementara Zelos pada ICN tahun ini. Amtiss menawarkan solusi manajemen aset berbasis cloud, yang membantu perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.
Sementara Zelos merupakan platform perekrutan kreatif, yang menghubungkan terutama mahasiswa aktif dan mahasiswa baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan sampingan melalui metode match-making system, one click apply, dan assessment test.
Kata dia, binaannya, selain memperoleh modal kerja, juga akan mendapatkan bimbingan intensif untuk mengasah kemampuan selama enam bulan. Bahkan, Muru-D juga menyediakan ruang kerja kolaboratif di jantung distrik bisnis sentral Singapura, akses untuk berkolaborasi dengan para mentor kelas dunia, para pelatih profesional dan investor.
Ivan Gautama, CEO Amtiss, mengaku pihaknya menjadi berorientasi global, setelah dikirim ICN ke Silicon Valley dalam program Immersion pada 9-16 April lalu.
Kala itu, kata dia, ICN mendayagunakan koneksi yang dibangun Telkom Group melalui MDI (Metra Digital Invesment) terhadap binaannya, guna bertemu dengan perwakilan Uber, Facebook, Apple, dan Google, serta venture capital ternama, Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB).
"Kami mengenal ekosistem startup dan bisnis digital lebih luas, setelah bertemu banyak jejaring di Silicon Valley. Indigo membuat kami lebih berani untuk masuk pasar di luar Indonesia, mindset kami banyak berusaha sepulangnya dari sana," katanya.
Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer menambahkan, tiga peserta tersebut mewakili Indonesia dari total 11 finalis yang datang dari 7 negara. Karena dalam musim pertama Muru-D Singapura tahun lalu tidak ada finalis dari Indonesia, maka tahun ini ditargetkan mendapatkan minimal satu dari Indonesia, tapi ternyata tiga finalis dari Indonesia.
"Peluang bisnis start-up punya kesempatan besar di Indonesia, ada banyak individu berbakat yang memiliki ide besar mengembangkan bisnis mereka di Indonesia dan di ajang global. Kami berharap Muru-D bisa menjadi wadah bagi para startup yang memiliki bakat dan ambisi,” ujar Erik.
Head of Muru-D Singapore Jamie Camidge mengatakan, pihaknya sangat bersemangat melakukan proses perekrutan start-up dari berbagai negara. Sebab, peserta memiliki ide dan semangat kewirausahaan yang luar biasa. Pemilihan peserta dari Indonesia untuk Muru-D Singapura ini, selain didukung Telstra dan Telkom, juga dibantu Kedutaan Australia dan AusTrade di Indonesia.
Baca juga:
11 Perusahaan wakili Indonesia dalam Kompetisi Startup di Turki
DPR kritik rencana Menkominfo soal aturan pembangunan data center
Pricebook dapatkan pendanaan baru ketiga
Emtek dan Girnar Sediakan US$ 25 Juta untuk Kembangkan Oto.com
Jokowi: Pelaku startup diprioritaskan dapat akses permodalan
Jokowi sebut ekonomi digital Indonesia bisa jadi terbesar se-ASEAN