Erupsi Gunung Agung, Kemkominfo sebut sarana telekomunikasi aman
“Monitoring penggunaan spectrum frekuensi radio terus dilakukan di lapangan untuk secara terus menerus memastikan sarana dan prasarana telekomunikasi berjalan baik di wilayah terdampak bencana dan wilayah yang lebih luas,” ungkap Plt Kepala Humas Kemkominfo, Noor Izza.
Merdeka.com - Berkenaan dengan Dampak Erupsi Gunung Agung dengan status “Awas” sebagaimana ditetapkan oleh Gubernur Bali pada 27 November 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Balai Monitoring Bali dan Nusa Tenggara Barat telah melakukan monitoring di lapangan terhadap fasilitas sarana dan prasarana telekomunikasi nasional di wilayah Provinsi Bali dan Provinsi NTB.
Menurut Plt Kepala Humas Kemkominfo, Noor Izza, seluruh fasilitas sarana dan prasarana telekomunikasi di sana, tidak terdapat kendala yang berarti.
“Secara umum berjalan dengan baik dan terkendali,” katanya, Rabu (29/11).
Dilanjutkannya, kondisi telekomunikasi nasional khususnya layanan telepon seluler dan penyiaran nasional tidak mengalami gangguan dan tetap dapat memberikan layanan kepada masyarakat sebagaimana mestinya.
“Monitoring penggunaan spectrum frekuensi radio terus dilakukan di lapangan untuk secara terus menerus memastikan sarana dan prasarana telekomunikasi berjalan baik di wilayah terdampak bencana dan wilayah yang lebih luas,” ungkapnya.
Selain itu juga, penggunaan fasilitas komunikasi untuk kebutuhan posko-posko berjalan baik, aman, terkendali tidak ada gangguan. Kemudian, fasilitas komunikasi untuk kebutuhan penanganan kebencanaan oleh BNPB dan Badan SAR berjalan dengan baik dan terkendali.
Lalu, penggunaan fasilitas komunikasi masyarakat ORARI dan RAPI untuk membantu kebutuhan penanganan kebencanaan juga berjalan dengan baik dan terkendali. Dan, spektrum frekuensi sarana pengendali penerbangan di kedua wilayah (Airnav) berfungsi baik dan terkendali.
Baca juga:
Jokowi: Jangan sampai ada korban letusan Gunung Agung
Sebagian warga masih nekat beraktivitas di zona merah Gunung Agung
Bandara I Gusti Ngurah Rai masih ditutup, 430 penerbangan dibatalkan
Diperpanjang, Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup sampai Kamis 30 November
Konsulat negara asing data warganya yang tertahan di Ngurah Rai
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.