Fintech disebut telah salurkan pembiayaan hingga Rp 3 triliun, naik tiap tahun
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan fintech ini sangat cepat. Terbukti dari banyaknya peminjaman yang telah disalurkan oleh fintech P2P lending ini.
Startup di sektor Financial technology (Fintech) kini tengah ramai diperbincangkan banyak orang. Terutama bagi pegiat startup.
Menurut Donalad Wihardja dari Convergence Ventures, potensi berkembangnya perusahaan fintech di Indonesia cukup besar. Saat ini saja bermunculan cara pembayaran secara digital. Maka tidak menutup kemungkinan potensi fintech peer to peer (P2P) lending atau pembiayaan juga masih besar.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Kenapa Adira Finance hadir di Jakarta Fair Kemayoran? "Komitmen terhadap Pelanggan Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, menjelaskan bahwa kehadiran Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui beragam solusi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem. Upaya ini dilakukan agar pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik melalui produk inovatif serta berbagai program menarik."
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Kapan Bank Jago mulai berinovasi dan menghadirkan aplikasi keuangan? Berdiri Sebagai Bank Artos pada 1992 Akar dari bank digital yang satu ini adalah PT Bank Artos Indonesia yang berdiri pada 1992 di Bandung.
"Jelas potensi fintech masih besar," katanya kepada awak media di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Jumat (4/5).
Lebih lanjut, dikatakannya, berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan fintech ini sangat cepat. Terbukti dari banyaknya peminjaman yang telah disalurkan oleh fintech P2P lending ini.
Di tahun 2016 lalu, total dari fintech lending telah berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp 100 miliar. Angka itu terus melejit di tahun 2017.
"Di tahun 2017 itu sudah mencapai angka Rp 3 triliun. Ini total dari seluruh fintech yang terdaftar," ungkapnya.
Berdasarkan dari situs resmi OJK, tercatat per 25 Januari 2018, sebanyak 32 perusahaan fintech yang telah terdaftar di OJK. Dari 32 perusahaan itu di antaranya seperti Danamas, Danakita, Investree, Modalku, Danacepat, UangTeman, dan lain sebagainya.
Jika melihat jumlah penyaluran pinjaman itu, apakah nantinya sebelum tahun 2019, muncul unicorn baru dari startup fintech?
Donald pun belum bisa memastikannya. Ranah itu masih abu-abu. Hanya saja, kata dia, bisa jadi startup dari fintech yang selanjutnya menjadi unicorn.
"Kalau sekarang kan kebanyakan e-commerce ya, habis ini unicorn mungkin bisa e-commerce lagi atau bisa jadi fintech lending," terangnya.
(mdk/ara)