Galaunya operator ATM seiring dengan 'matinya' Windows XP
Untuk upgrade dari Windows Xp ke operating system di atasnya, dibutuhkan dana yang banyak.
Usia dari Windows XP sudah tinggal hitungan hari saja. Tepatnya di awal bulan April 2014 depan ini, Microsoft akan mengakhiri support mereka ke produk yang memiliki banyak pengguna di seluruh dunia ini.
Tentunya, tidak hanya perseorangan saja yang akan kecewa karena dihentikannya support terhadap Windows XP oleh Microsoft, para operator ATM juga mulai khawatir.
Hal itu disebabkan karena, 95 persen mesin ATM di seluruh dunia masih menggunakan Windows XP sebagai operating systemnya. Menurut ATM Industry Association (ATMIA), seperti yang dikutip dari Computer World (19/03), menjelaskan bahwa para operator ATM di seluruh dunia terus waspada terhadap masa berakhirnya tugas Windows XP.
Memang tidak sedikit yang sudah mengganti operating system mesin ATM nya dari Windows XP ke OS lain di atasnya, namun banyak pula yang masih menggunakan operating system tersebut karena terkendala banyak hal.
Kendala-kendala tersebut adalah dibutuhkannya dana yang tidak sedikit untuk upgrade operating system pada sebuah mesin ATM. Tidak hanya itu, dana yang harus disediakan itu juga harus dapat meng-cover biaya pemberharuan mesin karena secara otomatis apabila sistemnya di-upgrade, ada beberapa hardware yang juga harus support dengan OS baru.
Tentunya menjadi satu hal yang memusingkan bagi operator ATM khususnya pihak bank dan pelanggan dengan berakhirnya Windows XP. Hal itu disebabkan operating system tersebut akan rentan terkena virus, malware atau serangan peretas karena support secara maksimal dari Microsoft sudah tidak lagi bergulir.
Dengan kata lain, apabila Windows XP di dalam sebuah mesin ATM yang tidak lagi mendapatkan support dari Microsoft, maka tidak menutup kemungkinan uang dan segala data yang dimiliki pengguna juga dapat dicuri oleh hacker.