Gamer Fortnite Terjerat Ransomware Berkedok Cheat
Gamer Fortnite Terjerat Ransomware Berkedok Cheat
Pengguna dan gamer dari salah satu gim Battle Royale populer yakni Fortnite menjadi target serangan ransomware. Ransomware ini 'menyamar' menjadi cheat di dalam gim besutan Epic Games tersebut.
Adapun cheat yang dimaksud memungkinkan pemain dapat membidik lawan lebih akurat dan dapat membantu gamer mengetahui lokasi lawan saat di dalam gim.
-
Apa itu Ransomware? Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Ransomware pertama kali muncul pada awal tahun 1990-an dan dikenal sebagai "AIDS Trojan" atau "PC Cyborg".
-
Apa itu ransomware? Ransomware adalah varian malware yang secara khusus menargetkan file dan sistem dengan mengenkripsinya menggunakan protokol yang tidak dapat dibobol tanpa kunci dekripsi yang benar.
-
Bagaimana serangan ransomware itu terjadi? Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut serangan ransomware itu merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
-
Bagaimana ransomware bisa menyerang pengguna? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Bagaimana cara kerja Ransomware? Ransomware awal ini mengunci akses ke sistem dengan mengenkripsi file dan meminta tebusan dalam bentuk cek yang harus dikirim ke kotak surat tertentu.
-
Apa yang diumumkan oleh pelaku ransomware Brain Cipher? Geng Ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini, tulis @stealthmole_int dikutip Selasa (2/7).
Diberi nama Syrk, ransomware yang disamarkan sebagai cheat gim Fortnite ini pertama kali ditemukan oleh tim peneliti keamanan di Cyren Ltd.
Kode untuk Syrk ini dibuat menggunakan Hidden-Cry, kode ransomware sumber terbuka (open source) yang tersedia secara gratis di GitHub, sebagaimana dikutip dari laman Siliconangle via Tekno Liputan6.com.
Seperti ransomware lainnya, kode ini akan mengenkripsi file dan menuntut korban membayar tebusan bilamana ingin memulihkan file mereka.
Tak tanggung-tanggung, peretas juga bakal dengan sengaja menghapus file korban setiap dua jam hingga waktu pembayaran tebusan yang ditentukan. Karena menggunakan kode berbasis sumber terbuka, sejumlah peneliti keamanan telah menemukan 'kunci' yang dapat memulihkan file korban.
Dengan jumlah pemain sebanyak 250 juta di berbagai negara di dunia, gamer Fortnite acap kali menjadi target penipuan oleh penjahat siber.
"Menggabungkan malware dan ransomware ke gim memang sebuah hal yang tidak bisa dihindari," ujar Chris Morales, kepala analitik keamanan di perusahaan keamanan siber Vectra AI Inc.
"Aksi ini sebenarnya sudah berlangsung beberapa waktu, gamer adalah target korban yang besar karena sering kali mencari jalan pintas dalam bermain gim."
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Yuslianson
Baca juga:
Sony Akuisisi Pengembang Gim Spider-Man PS4 Insomniac Games
Hobi Gim, Kaesang Gabung Tim Esports Profesional Genflix Aerowolf
Pasca Server Down, Ini Update PUBG Mobile yang Bergulir Hari Ini
PUBG Mobile Jadi Gim Battle Royale Dengan Pemasukan Tertinggi
Ragnarok: Forever Love Bagi-bagi Hadiah Rp 100 Juta
Kementerian Kominfo Terus Dukung eSports Indonesia
Turnamen PS4 IGL FIFA 19 FUT Online Qualifier Memasuki Babak 16 Besar