Gandeng Bosowa, IDC Indonesia dirikan IDC Makassar
IDC Indonesia bekerja sama dengan Bosowa Corporation dirikan IDC Makasar.
IDC Indonesia sebagai pelopor pengelolaan data center netral di Indonesia bekerja sama dengan Bosowa Corporation dirikan IDC Makassar.
PT Internetindo Data Center Indonesia (IDC Indonesia) yang didirikan sejak tahun 2000 secara de facto telah mengukuhkan dirinya sebagai data centre netral publik yang terbesar. Pada Jumat malam (05/07) lalu, IDC Indonesia gandeng Bosowa untuk mendirikan IDC Makasar.
Sebelum IDC Makasar didirikan, IDC Indonesia telah mendirikan fasilitas data center serupa di Gedung Cyber-1 Jakarta, 3D Duren Tiga - Jakarta, di Batam - Kepulauan Riau dan Baros-Cimahi-Bandung. Dengan didirikannya fasilitas data center di Gedung Menara Bosowa, Makassar, Sulsel ini, maka hal tersebut merupakan data center IDC ke-5 yang dimiliki IDC Indonesia.
Menurut Presiden Direktur IDC Indonesia Sri Handayani, pendirian IDC Makassar ini terwujud karena kesamaan visi yang kuat dengan partner lokalnya, yakni Sadikin Aksa Mahmud dari Bosowa Corporation.
"Meski sedang di New York setelah perjalanan dari Florida, Pak Sadikin terasa hadir dan bisa bicara dengan kita di sini," kata Aie - panggilan Sri Handayani sesaat setelah menyaksikan bersama hadirin streaming Sadikin dari Amerika.
Dengan kapasitas 600 rak di lantai 5, 6 dan 7 di Menara Bosowa, IDC Makassar siap melayani kebutuhan data center untuk pasar Indonesia Timur sekaligus juga sebagai Disaster Recovery Center (DRC) maupun cloud remote site untuk klien dari Indonesia bagian lainnya.
Menurut Sri Handayani, saat ini operator yang sudah terhubung langsung ke data center IDC Makassar adalah Telkom, Indosat, dan Icon+. Sedangkan seluruh operator lainnya yang mana sudah bekerja sama dengan IDC Indonesia masih dalam proses melakukan terminasi kabel FO di IDC Makassar.
Dipilihnya Sadikin Aksa dari Bosowa Corporation ini karena dia merupakan putra lokal yang sudah fasih dalam mengolah pasar Indonesia Timur.
"Kami harapkan bahwa kapasitas yang disiapkan di IDC Makasar akan segera terutilisasi," jelas Aie.
Seluruh fasilitas IDC Indonesia di lima lokasi, Batam, Bandung, Makassar, Jakarta Cyber dan Jakarta 3D, sudah tersambung dengan jalur fiber optik kapasitas Multi Terrabyte dengan total kapasitas data centre lebih dari 2000 rak.
Setiap fasilitas data centre IDC bukan hanya sebuah fasilitas pusat data yang berstandar tinggi, namun juga merupakan pusat interkoneksi operator serta pusat pertukaran trafik internet (Open Internet Exchange/OIXP).
"Hanya di setiap fasilitas data center IDC-lah, tersedia interkoneksi bagi seluruh operator melalui semua jenis media telekomunikasi. Di setiap fasilitas IDC juga, beroperasi Pusat Pertukaran Trafik Internet atau apa yang lebih dikenal dengan nama NICE (National Internet Commercial Exchange) atau lebih akrab juga disebut Open-IXP (Open Internet Exchange Point)," tambah Aie.
Saat ini, NICE/Open-IXP di seluruh fasilitas IDC melayani lebih dari 99 persen trafik Internet Indonesia. Menara Bosowa dipilih oleh sebagai tempat mendirikannya data centre IDC Makasar karena memiliki 3 (tiga) sumber dari 2 penyulang listrik yang berbeda. Rata-rata sumbangan trafik data nasional dari Makassar dan Indonesia Timur sedikitnya 10 persen.
"Dengan pengalaman 12 tahun beroperasi, kami di IDC sangat mengerti kebutuhan para klien bahwa ketika mereka memerlukan data center di Indonesia, mereka bukan hanya mencari fasilitas fisik yang serba canggih, namun yang lebih penting adalah mencari ketersediaan jaringan multi operator dan akses kepada lalu lintas Internet yang tinggi," ungkap Aie.