Gara-gara rupiah lemas, Lenovo akhirnya naikkan harga
Lenovo sepertinya tak kuasa melihat nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin mencekik
Keadaan rupiah saat ini memang sedang tak membahagiakan. Alhasil, suka tidak suka, semua perusahaan pasti akan menyesuaikan dengan kondisi saat ini yakni menyesuaikan harga, salah satunya Lenovo.
Sebelumnya, saat peluncuran Lenovo Vibe Shot, Country Lead Smartphone Division, Adrie R. Suhardi pernah mengatakan bahwa Lenovo akan sekuat tenaga menahan laju kenaikan harga smartphone.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
-
Kenapa Indonesia mendorong pendekatan inklusif dalam tata kelola AI global? Pemerintah Republik Indonesia mendorong pendekatan inklusif untuk mengikis kesenjangan digital. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) perlu dilaksanakan dengan tata kelola yang bisa diakui secara global.
-
Mengapa Toshiba bangkrut? Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut. Dulu, nama Toshiba melambangkan keunggulan dalam dunia elektronik. Televisi, komputer, sistem speaker, dan berbagai barang elektronik lainnya diproduksi oleh perusahaan ini.Maka tak heran, menjadikannya salah satu pilar dominasi industri elektronik Jepang yang disebut "Japan Inc". Namun, setelah 74 tahun berkiprah di bursa saham Tokyo, era gemilang Toshiba telah berakhir.
-
Bagaimana Huawei menunjukkan komitmennya untuk memajukan Indonesia? Lewat inovasi teknologi dan layanan mereka miliki baik yang bergerak di bidang Carrier Network, Enterprise, Consumer, Cloud, hingga Digital Power, perusahaan asal China ini berkomitmen memajukan Indonesia juga mitra kerja mereka.
-
Bagaimana proses Toshiba bangkrut? Dilansir dari BBC, Jumat (23/02), mulanya pada tahun 2015, ketika kecurangan akuntansi terungkap di berbagai divisi perusahaan dan melibatkan manajemen tingkat atas. Selama tujuh tahun, Toshiba telah menggelembungkan laba sebesar USD1,59 miliar dan pada tahun 2020 lebih banyak penyimpangan akuntansi yang terungkap. Selain itu, tuduhan-tuduhan terkait tata kelola perusahaan dan pengambilan keputusan pemegang saham juga mencuat. Investigasi tahun 2021 menemukan bahwa Toshiba telah berkolusi dengan kementerian perdagangan Jepang untuk menekan kepentingan investor asing. Pada tahun 2016, Toshiba dihadapkan pada krisis terkait bisnis nuklirnya setelah unit Amerika, Westinghouse Electric, mengajukan kebangkrutan. Hal tersebut menyebabkan kewajiban lebih dari $6 miliar bagi Toshiba. Perusahaan ini akhirnya menjual beberapa bisnisnya, termasuk telepon seluler, sistem medis, dan barang-barang rumah tangga. Toshiba bahkan terpaksa menjual unit chipnya, Toshiba Memory dalam sebuah kesepakatan yang tertunda karena perselisihan dengan mitranya. Padahal, bisnis chip merupakan salah satu aset paling bernilai bagi Toshiba. Di tengah era di mana perusahaan-perusahaan berinvestasi besar-besaran dalam teknologi dan inovasi masa depan, Toshiba justru terpaksa menjual asetnya untuk mendapatkan uang tunai. Meskipun berhasil mendapatkan suntikan dana sebesar $5,4 miliar pada tahun 2017 dari investor asing, hal tersebut berarti pemegang saham memiliki lebih banyak pengaruh pada perusahaan. Setelah perdebatan panjang, Toshiba membentuk sebuah komite untuk menjajaki kemungkinan menjadikan perusahaan tersebut perusahaan swasta. Pada Juni 2022, Toshiba menerima delapan proposal pembelian, termasuk dari sekelompok investor Jepang yang dipimpin oleh Japan Investment Corp (JIC) yang didukung negara senilai $14 miliar. Rencana masa depan Toshiba dengan pemilik baru masih belum jelas. Namun, layanan digital dengan margin tinggi kemungkinan akan menjadi fokus utama. JIC memiliki rekam jejak dalam mengembangkan bisnis dari pabrikan besar, seperti divisi laptop Sony dan unit kamera Olympus. Meskipun demikian, proses restrukturisasi ini bukanlah perkara mudah. Toshiba bukan hanya sebuah perusahaan elektronik biasa dengan sejumlah 106.000 karyawan dan beberapa operasi yang dianggap penting untuk keamanan nasional, langkah-langkah selanjutnya perusahaan ini akan menjadi sorotan bagi banyak pihak yang terlibat.
"Tetapi, akan kami usahakan untuk melakukan yang terbaik," katanya beberapa waktu lalu.
Namun ternyata, selang beberapa minggu dari acara tersebut, Lenovo sepertinya tak kuasa melihat nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin mencekik. Akhirnya, mau tak mau mereka pun tunduk untuk menaikkan harga beberapa produknya.
"Hanya selected item saja yang kita naikkan. Misalnya, yang A6000. Tetapi, kenaikan hanya 5 sampai 10 persen saja,” papar Adrie ketika ditemui Merdeka.com di acara peluncuran Lenovo A7000 Special Edition di Jakarta, Selasa (15/9).
Pemilihan produk-produk yang harganya terkerek, kata Adrie, berdasarkan dari kondisi dollar saat ini. Jadi, ketika barang itu hadir saat kondisi dollar naik, maka barang itu akan dinaikkan harganya. Maklum saja, Lenovo masih merupakan barang import.
"Perhitungan yang kita lakukan sewaktu menetapkan harga produk ketika peluncuran pakai nilai tukar rupiah yang lama, karena nilainya berbeda sudah cukup tinggi maka kami putuskan untuk lakukan penyesuaian," tuturnya.
(mdk/lar)