Gawat, kabut asap Indonesia lebih berbahaya dari polusi Amerika!
Padahal Amerika adalah negara penyumbang emisi karbon terbesar nomor dua di dunia
Bencana kabut asap yang dialami Indonesia tengah menjadi sorotan dunia. Terlebih, berdasarkan penelitian terbaru kabut asap di tanah air dianggap jauh lebih berbahaya dari polusi di Amerika.
Setelah China, Amerika dikenal sebagai negara penyumbang emisi karbon (CO2) terbesar di Bumi. Namun, dari data World Resource Institute (WRI), rata-rata harian emisi karbondioksida kabut asap Indonesia sudah melebihi emisi karbondioksida Amerika dari bulan September lalu.
-
Apa yang dimaksud dengan pecinta lingkungan? Pecinta lingkungan adalah suatu kelompok yang peduli terhadap kelestarian dan kesehatan alam. Biasanya kelompok ini berupa komunitas yang di dalamnya tergabung orang-orang yang menaruh perhatian sama tentang isu-isu lingkungan.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kenapa kutipan tentang alam bisa jadi pengingat untuk menjaga lingkungan? Bukan hanya bisa memperindah media sosialmu, kutipan-kutipan tentang alam itu dapat dijadikan pengingat agar terus menjaga lingkungan sekitar.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
Perlu diketahui, bila emisi karbondioksida Amerika sudah berasal dari berbagai sektor di Negara Paman Sam. Bahkan WRI menyebutnya sebagai asap dari seluruh kegiatan ekonomi warga Amerika.
Ilmuwan dunia juga menyoroti kabut asap Indonesia terjadi akibat kebakaran hutan yang mayoritas berada di lahan gambut, sekitar 52 persen titik api. Lahan gambut memang dikenal sebagai tempat yang penyimpanan karbon terbesar di planet kita.
Dengan lahan gambut yang banyak tersebar di Sumatera dan Kalimantan, tidak salah bila ilmuwan menyebut Indonesia sebagai gudangnya benih-benih bom polusi, terlebih bila kasus seperti ini terus terjadi dari tahun ketahun. Mengingat kebakaran lahan gambut bisa melepaskan gas-gas karbondioksida dan metana ke udara.
Kebakaran hutan memang akan mati pada akhirnya. Namun menurut sebuah makalah ilmiah yang baru-baru ini dirilis, durasi musim kebakaran cenderung menjadi lebih lama dan lebih intens di masa ke masa.
Jika musim kebakaran 2015 menunjukkan pola baru yang lebih berbahaya dan lama, maka warga Indonesia berada dalam bahaya. Sebab, bisa dibayangkan mengurangi polusi dari asap kendaraan saja sudah sulit, apalagi jika ditambah asap dari kebakaran hutan?
Sumber: WRI, Gizmodo
Baca juga:
Ini penjelasan ilmuwan soal penampakan kota melayang di China
Tak terduga, mainan senter laser pun bisa bunuh manusia
Ini logam paling ringan di Bumi, bisa terbang terbawa angin
Penelitian: Punya otak besar tak mesti pintar
Luar biasa, 4 penelitian Indonesia ini punya pengaruh besar di dunia